Yumi Pov
Nafasku seakan habis. Jantungku berdetak sangat cepat hingga terasa sakit di dada. Aku masih terdiam mamandanginya. Susasana kini berubah hening. Tak satupun dari kami bicara. Aku mengalihkan pandanganku darinya. Aku berusaha menenangkan diriku. Kata-kata itu benar – benar membuatku terkejut. Aku tidak tahu harus apa.
#$%^&*
Leeteuk Pov
Aku menarik nafas panjang sembari mengemudikan mobil kearah rumah ahjumma nya Yu-mi. Yumi kecilku diam. Dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa. Mungkin dia masih shock. Aku juga tidak ingin mengatakan apapun dulu. Dia butuh ketenangan.
#$%^&*
Mobil putih Leeteuk melaju dengan lamban. Keheningan masih berlanjut hingga mereka sampai di rumah Yumi. Yumi turun dari mobil, ia tidak menghiraukan eomma dan dongsaeng nya yang berteriak memanggilnya. Yumi masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya.
#$%^&*
Leeteuk hanya diam dan memandang yumi pergi menjauh. Leeteuk mendesah sedih.
“kau? Kau.. apa yang kau lakukan padanya?” Tanya seorang wanita dari arah rumah.
“annyeong jang geun ssi.” Sapa leeteuk.
“untuk apa kau ksni heh?” Tanya wanita itu kasar.
“aku baru saja mengantar Yumi kecilku pulang. Aku.. akan kembali lagi untuk melihatnya lagi.”
“berani nya kau! Untuk apa?”
“aku ayah nya!”
“mwo?!”
“bukankah memang iya kan?”
“tidak mungkin! Ayah nya sudah meninggal!”
“aku yang menemukannya waktu dia sendirian. Dan dia memanggilku ayah nya. Sekarang aku ingin mengambilnya kembali.”
“tidak boleh.” “apa?” “aku tidak akan mau. Aku menyayanginya” “aku juga menyayanginya”
“aku tidak peduli!.”
“terserah. Aku akan datang lagi besok.” Jelas leeteuk sembari masuk, dan mengemudikan mobilnya.
Yumi yang mendengar pertengkaran mereka berdua menangis di kamarnya.
#$%^&*
Yumi terbangun dari tidurnya. Kepalanya terasa sedikit pusing. Ia menuju ke kamar mandi. Yumi merapikan bajunya yang kusut. Ia menyisir rambutnya perlahan. Ia mendesah. Entah kenapa Ibunya tidak membangunkannya. Jam menunjukkan pukul 9.30 tidak mungkin baginya untuk ke sekolah lagi. Ia melirik ponselnya.
“ah! Narin menelfonku tadi pagi. Sudah… emm.. 10x. maafkan aku Narin. Aku benar benar lupa. “ desahnya sambil mendekap ponsel hitam ke dadanya.
#$%^&**&^%$$
Yumi keluar dari kamarnya perlahan. Ia kelihatan tampak cantik dengan kaus putih dan celana pendek hitam. Kalung perak bertuliskan namanya menggelantung indah di lehernya.
“Yumi sini, aku memasak makanan kesukaanmu” panggil Ibunya. “Baik eumma” jawabnya tersenyum.
“eumma?” Tanya seorang lelaki yang duduk di meja makan. Yumi terkejut melihat idolanya itu berada di meja makannya.
“ah annyeong haseyo oppa” sapa yumi sambil menunduk. “annyeong haseyo yumi. Tidurmu nyenyak sekali yah. Aku sudah menunggu untuk mengantarmu ke sekolah. Rupanya kau tidak terbangun juga”
“mianhaeyo oppa” jawab yumi tersenyum. “gwaenchanha. Tadi kau memanggilnya siapa?”
“eumma. Waeyo oppa?” “kenapa kau memanggilnya eumma?”
“karena, dia memang ibuku.” “bagaimana dengan ayahmu?”
“appa ku sudah di surga.” Jawab Yumi tersenyum.
“ini tidak benar” jawab teukie “maksud oppa apa?” Tanya Yumi kebingungan.
“ini semua tidak benar Yumi sayang.. kenapa kau memanggilnya eumma? Seharusnya kau memanggilnya..”
“sudahlah Park Jung Su kau berteriak di rumah orang! Ini tidak sopan. Pulanglah! Urus saja urusanmu sendiri!” sela Jang Geun.
“yumi cepat habiskan makanan mu dan pergilah berjalan-jalan.” Tukas nya dengan nada marah.
“tapi eumma..” “cepat habiskan!” “baiklah.”
“kau! Pergi sana!” “kenapa aku harus pergi?” “kau mencampuri urusanku!”
“eumma.. aku sudah selesai. Aku akan ke luar.” Sela Yumi. “cepat pergilah sana.”
Jawab jang geun.
Yumi pergi keluar rumah. Tetapi ia tidak pergi. Ia bersembunyi di semak-semak. Ia memperhatikan ibu dan idolanya itu bertengkar.
“kenapa kau membohonginya?” “aku tidak bohong padanya”
“tidak bohong ya… lalu kenapa yumi memanggilmu eumma? Bukankah seharusnya Ia memanggilmu.. ahjumma??”
Yumi tersentak kaget. Ia mengatupkan bibirnya takut suaranya terdengar.
“baik! Aku memang berbohong! Aku tidak ingin melihatnya sedih.
Kau tau? Saat ia berpisah denganmu mukanya sangat sedih.
Kau tau betapa ia merindukanmu?
Selama ini aku sudah membuang tanda-tanda yang ada hubungannya denganmu.
Aku hanya ingin ia melupakanmu, karna jika ia mengingatmu, ia pasti akan bertanya bagaimana ia bisa bertemu denganmu.
Tegakah kau mengatakan bahwa orang tuanya membuangnya di depan pintu rumah keluarga Park Junsu hanya karna ia tidak diinginkan di keluarga itu?
Setelah sekian lama kukira kau tidak akan menemukannya, tetapi ternyata kau disini. Maaf tapi sebaiknya kau pergi dan biarkan ia memanggilku eumma.”
“kau! Beraninya kau! Yumi akan sangat membencimu Jang Geun ssi! Ingat itu!”
“setidaknya Yumi tidak mengetahuinya”
“hmmh! Ya..setidaknya ia akan mengetahuinya sebentar lagi”
“Andwae!”
“Bye Jang Geun ssi.”
Leeteuk pergi meninggalkan Jang Geun ssi tanpa menggubris nya.
Tanpa sepengetahuan Leeteuk dan Jang Geun, Yumi sudah pergi dengan berlinang air mata. Ia kesal pada eumma nya. Ia menangis…
To be Continued…