Karya : Revianto
IX A
Revi sedang belajar berenang. Tetapi Revi merasa takut. Baru dua hari Revi dan teman temannya belajar berenang. Pada saat itu Dio memanggil Revi untuk berenang “Rev, yuk! Sini kita berenang bareng”kata Dio. “Oke! Aku panggil teman-teman dulu ya!” jawab Revi.
Revi dengan mukanya yang ketakutan berenang. Waktu itu Revi tidak mau ikut tetapi Fadel memaksa. “Rev, ayo!! Sudah lama kita tidak berenang” Fadel memaksa. “Iya!!! Cowok kok ndak bisa berenang?” kata Mitra.
Revi pun segera mendekati kolam renang. Ia masuk ke kolam renang perlahan. “Ternyata tidak dalam” kata Revi
Ternyata saat itu Fadli juga ada di pinggir kolam karena tidak bisa berenang juga. “Fad, kau tidak bisa berenang juga?” Tanya Revi. “Hehee..” Fadli ketawa.
Pada saat itu Revi diketawain teman teman yang ada disana. Revipun berhenti berenang.”Udah yaa aku capek” kata Revi. Revi dan Fadli punlangsung pergi dari kolam renang. Revidan Fadli merasa malu Karena tidak bisa berenang.
Welcome to my Blog
Welcome to my blog
hope you will like it ^_^
Please, Enjoy it!
Don't forget to click the like button and comment!
happy reading ^_-
hope you will like it ^_^
Please, Enjoy it!
Don't forget to click the like button and comment!
happy reading ^_-
Selasa, 29 November 2011
Sabtu, 26 November 2011
Fishy Poem :D
"
Ku tak tau apalagi yang harus aku perbuat
Ku hanya bisa berdiam diri dan menunggu
Menunggu apa yang akan terjadi
Ku kan slalu siap menerima apapun yang terjadi
Dan juga siap mendengar berita yang menyakitkan "
Waaw!! ahahah.. what do you think? :D it's a bit nice right! :D
it's not a bad one :)
Ku tak tau apalagi yang harus aku perbuat
Ku hanya bisa berdiam diri dan menunggu
Menunggu apa yang akan terjadi
Ku kan slalu siap menerima apapun yang terjadi
Dan juga siap mendengar berita yang menyakitkan "
Waaw!! ahahah.. what do you think? :D it's a bit nice right! :D
it's not a bad one :)
Jumat, 25 November 2011
Rinduku di kala hujan
Terang menjadi mendung
Awan berubah kelam
Mendebarkan jiwa
Tetes tetes air turun perlahan
Menjadi hujan, perlahan deras
Rintik air menghujam
Membuat gaduh di kala senja
Merubah suasana juga hati
Membuat gundah lesukan jiwa
Terbaring hanya terbaring
Tak tau harus apa dan bagaimana
Melihat tetesannya membuat kurindu
Teringat sosok familiar
Buat senyum merekah
Jantung berdetak lebih cepat
Teringat memori indah
Teringiang kata terucap
Kala hujan datang
Aku merindu disini
Menanti pesan
Dari kekasih, pelipur laraku
Awan berubah kelam
Mendebarkan jiwa
Tetes tetes air turun perlahan
Menjadi hujan, perlahan deras
Rintik air menghujam
Membuat gaduh di kala senja
Merubah suasana juga hati
Membuat gundah lesukan jiwa
Terbaring hanya terbaring
Tak tau harus apa dan bagaimana
Melihat tetesannya membuat kurindu
Teringat sosok familiar
Buat senyum merekah
Jantung berdetak lebih cepat
Teringat memori indah
Teringiang kata terucap
Kala hujan datang
Aku merindu disini
Menanti pesan
Dari kekasih, pelipur laraku
Puisi Cinta
Mungkin aku memang tak sempurna
Aku tak punya banyak cara membuatku semakin mencintaiku
Aku tak punya apa apa, hanya hati dan perasaan
Aku hanya bisa menggunakan keduanya untuk membacamu
Juga hanya menggunakan mereka dalam perjalanan cinta ini
Aku mungkin bukan wanita yang kau impikan
Aku juga tak bisa membuatmu bahagia saat kau ada bersamaku
Karena itu aku hanya bisa mempersembahkan sesuatu yang tak bisa dilihat
Bahkan mungkin tidak bisa dirasakan olehmu
Tidak juga terpancar dari tingkah laku
Tapi hadiah itu ada..
Namun hanya aku yang tahu, sampa berapa lama ia akan bertahan
Tapi sampai saat ini, ia masih berdetak hanya untukmu walaupun kau tak merasakannya...
Aku tak punya banyak cara membuatku semakin mencintaiku
Aku tak punya apa apa, hanya hati dan perasaan
Aku hanya bisa menggunakan keduanya untuk membacamu
Juga hanya menggunakan mereka dalam perjalanan cinta ini
Aku mungkin bukan wanita yang kau impikan
Aku juga tak bisa membuatmu bahagia saat kau ada bersamaku
Karena itu aku hanya bisa mempersembahkan sesuatu yang tak bisa dilihat
Bahkan mungkin tidak bisa dirasakan olehmu
Tidak juga terpancar dari tingkah laku
Tapi hadiah itu ada..
Namun hanya aku yang tahu, sampa berapa lama ia akan bertahan
Tapi sampai saat ini, ia masih berdetak hanya untukmu walaupun kau tak merasakannya...
Jumat, 18 November 2011
Girls’ Generation (소녀시대) – The Boys (English ver.) Lyrics
#I can tell you’re lookin at me I know what you see
Any closer and you’ll feel the heat
You don’t have to pretend that you didn’t notice me
Every look will make it hard to breathe
Bring the boys out (yeah you know)
Bring the boys out (we bring the boys out we bring the boys out yeah)
Bring the boys out
Soon as I step on the scene
I know that they’ll be watching me watching me (get up)
I’ma be the hottest in this spot
There ain’t no stopping me (That’s funny) stopping me
*I know life is a mystery I’m gonna make history
I’m taking it from the start
Call all emergency I’m watching the phone ring
I’m feeling this in my heart (my heart)
Bring the boys out.
$ Girls’ Generation make you feel the heat
And we’re doin it we can’t be beat
(Bring the boys out)
We’re born to win Better tell all your friends
Cuz we get it in You know the girls
(Bring the boys out)
Wanna know my secrets But no I’ll never tell
Cuz I got the magic touch and I’m not trying to fail
That’s right (yes fly high!) And I (I) (you fly high!) Can’t deny
I know I can fly
Repeat *
Repeat $
Girls bring the boys out!
I wanna dance right now We can show em how the girls get down
Yes we go for more than zero Number one
everyone should know Check this out
All’a(all the) Boys, All’a(all the) Boys want my heart Better know
how to rock and don’t stop
Oh gee we make it so hot Girls generation we won’t stop
Bring the boys out
It’s not a fantasy This is right for me Living it like a star
Can’t get the best of me I’ma be
what I wanna be This is deep in my heart
Repeat #
Cuz the girls bring the boys out Girls bring the boys out
Girls bring the boys out Girls bring the boys out
Repeat $
Any closer and you’ll feel the heat
You don’t have to pretend that you didn’t notice me
Every look will make it hard to breathe
Bring the boys out (yeah you know)
Bring the boys out (we bring the boys out we bring the boys out yeah)
Bring the boys out
Soon as I step on the scene
I know that they’ll be watching me watching me (get up)
I’ma be the hottest in this spot
There ain’t no stopping me (That’s funny) stopping me
*I know life is a mystery I’m gonna make history
I’m taking it from the start
Call all emergency I’m watching the phone ring
I’m feeling this in my heart (my heart)
Bring the boys out.
$ Girls’ Generation make you feel the heat
And we’re doin it we can’t be beat
(Bring the boys out)
We’re born to win Better tell all your friends
Cuz we get it in You know the girls
(Bring the boys out)
Wanna know my secrets But no I’ll never tell
Cuz I got the magic touch and I’m not trying to fail
That’s right (yes fly high!) And I (I) (you fly high!) Can’t deny
I know I can fly
Repeat *
Repeat $
Girls bring the boys out!
I wanna dance right now We can show em how the girls get down
Yes we go for more than zero Number one
everyone should know Check this out
All’a(all the) Boys, All’a(all the) Boys want my heart Better know
how to rock and don’t stop
Oh gee we make it so hot Girls generation we won’t stop
Bring the boys out
It’s not a fantasy This is right for me Living it like a star
Can’t get the best of me I’ma be
what I wanna be This is deep in my heart
Repeat #
Cuz the girls bring the boys out Girls bring the boys out
Girls bring the boys out Girls bring the boys out
Repeat $
Girls’ Generation (소녀시대) – The Boys (Korean ver.) Lyrics
*geobi naseo shijak jocha anhae bwat damyeon
geudaen tudeol daeji mara jom! (GG)
jujeo hamyeon gihwe neun modu neoreul bikyeo ga
gaseum pyeogo nawa bwara jom! (T.R.X)
B-Bring the boys out (Yeah, You know)
B-Bring the boys out (We bring the boys out! We bring the boys out!)
B-Bring the boys out (Yeah)
sunrie majchwo saneun geot neon gildeul yeojyeo beoryeot ni?
gwaenchanhni? (Get up)
amdam han sesangi geudael junuk deulge mandeuni?
(That’s funny) gwaenchanhni?
geunyang bolsu ga eobseo nan, budi jhigo kkaejyeo do
myeot beon igo il eona
nalka robge meotjige, ireul nae goya maldeon
ne yaseongeul boyeojwo, My boy
B-Bring the boys out
#Girls’ Generation make you feel the heat!
jeon segye ga neoreul jumok hae
(B-Bring the boys out)
wipung do dangdang haji bbyeot sok buteo neon, wonrae meot jyesseo
You know the girls?
(B-Bring the boys out)
heundeulliji malgo geudaen jaril jikyeo
wonrae jeonjaeng gateun salmeul saneun ingan ingeol
neoneun wae? (Yeah fly high!) beolsseo wae? (You fly high!)
pogi hae, Oh neon meoreot janha
neoye jib nyeomeul boyeojwo, jigureul jom heundeureo jwo
modu ga neol bolsu itge
yeoksa neun saerobge, sseuyeo jige dwel geol?
ju ingong eun baro neo! baro neo!
B-Bring the boys out
#Girls bring the boys out!
I wanna dance right now!
naega ikkeureo julge come out.
sesang namja deuri yeo nan, No.1 ji hereul juneun Athena.
Check this out!
jeulgyeo bwara, dojeon ye seolleim
imi modu gajin sesang ye namja
geudaero jjuk ganeun geoya keep up!
Girls’ Generation, We don’t stop!
(B-Bring the boys out)
makhyeo beoryeot deon mirae ga, an boyeot deon mirae ga
ne nun ape pyeol chyeojyeo
jeomjeom deo wanbyeok han, ne moseube machi
nan bballyeo deul geot gata
(Taeyeon Jessica) My heart
Back to *
‘Cause the girls bring the boys out
Girls bring the boys out
Girls bring the boys out
Girls bring the boys out
Girls’ generation make’em feel the heat!
jeon segye ga uril jumok hae
(B-Bring the boys out)
sesangeul ikkeul namja meotjin yeoja deul, yeogi moyeora
You know the girls?
(B-Bring the boys out)
geudaen tudeol daeji mara jom! (GG)
jujeo hamyeon gihwe neun modu neoreul bikyeo ga
gaseum pyeogo nawa bwara jom! (T.R.X)
B-Bring the boys out (Yeah, You know)
B-Bring the boys out (We bring the boys out! We bring the boys out!)
B-Bring the boys out (Yeah)
sunrie majchwo saneun geot neon gildeul yeojyeo beoryeot ni?
gwaenchanhni? (Get up)
amdam han sesangi geudael junuk deulge mandeuni?
(That’s funny) gwaenchanhni?
geunyang bolsu ga eobseo nan, budi jhigo kkaejyeo do
myeot beon igo il eona
nalka robge meotjige, ireul nae goya maldeon
ne yaseongeul boyeojwo, My boy
B-Bring the boys out
#Girls’ Generation make you feel the heat!
jeon segye ga neoreul jumok hae
(B-Bring the boys out)
wipung do dangdang haji bbyeot sok buteo neon, wonrae meot jyesseo
You know the girls?
(B-Bring the boys out)
heundeulliji malgo geudaen jaril jikyeo
wonrae jeonjaeng gateun salmeul saneun ingan ingeol
neoneun wae? (Yeah fly high!) beolsseo wae? (You fly high!)
pogi hae, Oh neon meoreot janha
neoye jib nyeomeul boyeojwo, jigureul jom heundeureo jwo
modu ga neol bolsu itge
yeoksa neun saerobge, sseuyeo jige dwel geol?
ju ingong eun baro neo! baro neo!
B-Bring the boys out
#Girls bring the boys out!
I wanna dance right now!
naega ikkeureo julge come out.
sesang namja deuri yeo nan, No.1 ji hereul juneun Athena.
Check this out!
jeulgyeo bwara, dojeon ye seolleim
imi modu gajin sesang ye namja
geudaero jjuk ganeun geoya keep up!
Girls’ Generation, We don’t stop!
(B-Bring the boys out)
makhyeo beoryeot deon mirae ga, an boyeot deon mirae ga
ne nun ape pyeol chyeojyeo
jeomjeom deo wanbyeok han, ne moseube machi
nan bballyeo deul geot gata
(Taeyeon Jessica) My heart
Back to *
‘Cause the girls bring the boys out
Girls bring the boys out
Girls bring the boys out
Girls bring the boys out
Girls’ generation make’em feel the heat!
jeon segye ga uril jumok hae
(B-Bring the boys out)
sesangeul ikkeul namja meotjin yeoja deul, yeogi moyeora
You know the girls?
(B-Bring the boys out)
Sabtu, 22 Oktober 2011
Mr Simple Hp Aclyric
Strap phone for Indonesian buyer only.. @Rp.30,000 ^^.. Please help promote.. 고마워요
Credit to : @KibumBread
Credit to : @KibumBread
Mr Simple MV Blocked!!!
@WorldWideELFs @jwon0508 EMERGENCY!! RT PLS!! SM has blocked the key word "Mr. Simple" on the search bar. It means that if U search "Mr. Simple" on the search bar, U won't see the official MV from SMTOWN channel (U won't be able to open the MV directly). If U want to open the official "Mr. Simple" MV, U'll have to enter SMTOWN channel, which means U'll increase the views of SNSD's The boys. ( b'cuz The boys is on the main page of the channel) SM is doing this to increase the views of The boys which is such a mean way!!! Pls share the direct link of "Mr. Simple" as wide as U can so we wont have to enter SMTOWN Channel!! Let's increase the views of "Mr. Simple' !! Gogo!!
share link Mr Simple http://www.youtube.com/watch?v=r6TwzSGYycM
WARNING!! DONT GO TO SMTOWN CHANNEL TO FIND THE LINK!!
share link Mr Simple http://www.youtube.com/watch?v=r6TwzSGYycM
WARNING!! DONT GO TO SMTOWN CHANNEL TO FIND THE LINK!!
Ketika Cinta Disisi
Tubuh terkulai lemah
Tanpa energi maupun semangat
Hilang tenaga tertampar luka
Terobek hati terngiang di kepala
Pahitnya kata terucap dendam
Dari kulit kepada kacang
Angin berhembus selembut belaian
Terdengar suara membangun hasrat
Selalu di nanti selalu kurindu
Terbisik kata indah
Membangkitkan gairah
Membuat terbangun dari kepedihan
Semangat mengalir dalam darah
Luka berubah indah
Kala pujaan hati memegang
Selalu dihati menemani disisi
Tanpa energi maupun semangat
Hilang tenaga tertampar luka
Terobek hati terngiang di kepala
Pahitnya kata terucap dendam
Dari kulit kepada kacang
Angin berhembus selembut belaian
Terdengar suara membangun hasrat
Selalu di nanti selalu kurindu
Terbisik kata indah
Membangkitkan gairah
Membuat terbangun dari kepedihan
Semangat mengalir dalam darah
Luka berubah indah
Kala pujaan hati memegang
Selalu dihati menemani disisi
Rabu, 19 Oktober 2011
The truth is (part 5)
“Yumi-ah?!”
“opp..oppa..” Yumi yang seketika berlari mendadak terhenti. Air mukanya yang tadi memerah berubah menjadi dingin dan terkejut.
“Yumi-ah.. kau sudah selesai?” Ucap donghae memcah keheningan.
“Aaah.. De oppa.. “
“ah! Aku sudah lapar.. Kajja!” donghae langsung menarik tangan Yumi seraya menyikut Hyungnya.
Leeteuk mengikuti mereka dari belakang dengan beribu pertanyaan dikepalanya. Ia masih memandang Yumi yang di gandeng oleh Dongsaengnya.
“Hyung! Kajja! Kita makan bersama!” panggil Donghae dengan senyum imutnya.
“Ah..De..” Leeteuk langsung mengikuti donghae yang melingkarkan tangannya di pundak hyungnya.
@#$%^
“Yumi-ah.. cepat makan.. kulihat dari tadi kau hanya diam saja. Kenapa?” Tanya Donghae yang sedari tadi memperhatikan Yumi akhirnya membuyarkan Yumi dari lamunannya.
“Ah.. itu.. aku…”
“bilang saja kau masih syok karena menemukanku disini.. Ya! Yumi-ah, kenapa kau tak pulang? Eumma mu menunggu mu tau!”
“ooppa.. maafkan aku! lagipula ia bukan Eumma ku kan! Kenapa kalian berbohong padaku?“
“aku tidak berbohong Yumi-ah.. aku berusaha memberitahumu..”
“kenapa ahjumma berbohong?!” Tanya Yumi setengah berteriak. Setetes air mata jatuh mengenai punggung tangannya.
“Yumi-ah..”
“Aku tidak ingin pulang! Aku benci kalian semua! Aku benci leeteuk! Aku benci ahjumma! Aku benci eumma appaku!”
“Yumia-ah.. kenapa kau berubah pikiran seperti ini? Semalam kau berjanji akan pulang dan mengikuti perkataanku, bukan begitu?”
“mianhae Hae-oppa.. aku.. aku..”
“Mianhae Yumi-ah..” Leeteuk seketika meminta maaf.
“aku akan menceritakan yang sebenarnya sekarang…”
Leeteukpun menceritakan kejadian yang telah lalu. Yumi dan Donghae mendengarkan dengan sangat hati-hati. Yumi menangis lebih kencang setelah mendengar kematian eumma dan appanya. Donghae memeluk Yumi erat.
“Mianhaeyo Yumi-ah.. “ Leeteuk meneruskan penjelasannya.
“maaf aku tidak bisa menjagamu.. mianhae.. mungkin lebih baik aku pergi kembali kemana seharusnya aku.. aku tidak pantas untukmu… kau lebih baik dengan keluargamu sekarang.. Gomawo karena kau telah memberiku memori yang indah..aku…. Saranghaeyo.. jeongmal saranghaeyo Yumi-ah..”
Seketika air mata Leeteuk tumpah begitu saja. Ia membungkuk dan pergi meninggalkan donghae dengan Yumi yang masih terisak.
“Yumi-ah, kau mencintainya kan? Kau ingin appa mu kembali?” Tanya donghae seraya memegang dahu Yumi. Donghae menatap mata Yumi lekat-lekat. Yumi yang melihat mata Donghae yang sangat indah tidak bisa berbohong. Seketika matanya berkaca-kaca. Donghae memegang Pundak kedua Pundak Yumi dan memandang Yumi dengan Yakin.
“ Kejarlah… aku tau kau ingin bersamanya. Kau ingin appa mu kembali. Kau ingin kan punya appa? Walaupun dia bukan appamu yang sebenarnya, tapi kau tetap menginginkannya kan?” Yumi mengangguk lemah.
“Kejarlah dia.. aku yakin dia belum kemana-mana.. cari dia.. peluklah dia.. katakan kau ingin dia terus disini bersamamu, dan tetap menjadi appamu.. Arrasso?”
Yumi mengangguk semangat. Ia menghapus air matanya segera. Donghae mencium keningnya. “Hwaiting Yumi-ah! Aku tau kau pasti bisa!” donghae tersenyum dan memberi semangat pada Yumi. “mm… doakan aku..” Yumi mengangguk dan langsung berlari mencari leeteuk.
Donghae memandang Yumi yang sedang berlari mengejar hyung nya. Ia tersenyum dan meneruskan makan paginya.
Ah.. Yumi, kejarlah Leeteuk hyung. Aku bisa melihat matamu bicara. Aku harap kau segera menemukannya dan mengatakan bahwa kau tidak membencinya. Aku harap kau ikut dengannya ke Seoul, tinggalah dengannya, dengan kami. Aku yakin kau pasti bahagia. Karna aku juga bahagia bisa bersama Eeteuk hyung. Hyung…
“Saranghaeyo, Cheongmal Saranghaeyo..”
Drrtt… Drrtt…
“Yoboseyo..”
“…..”
“Jinja?”
“…”
“De.. aku akan segera pulang.. sampaikan salamku untuknya..”
“….”
“Arraseo siwon hyung..” donghae menutup teleponnya dan langsung cepat cepat menghabiskan makanannya.
@#$%^
Yumi masih terus berlari dan berlari mencari Leeteuk. Ia berlari ke sekeliling kolam renang, dan sekitar ballroom. Namun, leeteuk tidak disana. Ia terus dan terus berlari mencari appanya.
“Leeteuk appa!” panggilnya. “permisi , apa kau melihat seseorang berbaju putih dan rambutnya sedikit pirang, tinggi nya segini dan…” Yumi menyebutkan cirri-ciri leeteuk dengan lengkap. “ aku melihatnya berjalan di taman dibelakang hotel ini.” “ah, de, gomawo” Yumi terlihat senang dan langsung membungkuk mengucapkan terimakasih.
Yumi berlari dan terus berlari. Sangat senang ia mendapatkan tempat dimana leeteuk berada. Ia menangis gembira. Ia bahkan bebrapa kali jatuh, tapi ia tidak sedikitpun peduli. “appa! Leeteuk appa!”
“Appa dimana kau? Jawablah kumohon.. dimana? Appa dimana?” isaknya sambil berjalan mengitari taman.
Seketika langkahnya terhenti. Senyumnya mengembang. Air matanya seakan ingin tumpah. Hatinya terasa sakit tapi ia bahagia.
“Leeteuk appa!”
To be continued….
“opp..oppa..” Yumi yang seketika berlari mendadak terhenti. Air mukanya yang tadi memerah berubah menjadi dingin dan terkejut.
“Yumi-ah.. kau sudah selesai?” Ucap donghae memcah keheningan.
“Aaah.. De oppa.. “
“ah! Aku sudah lapar.. Kajja!” donghae langsung menarik tangan Yumi seraya menyikut Hyungnya.
Leeteuk mengikuti mereka dari belakang dengan beribu pertanyaan dikepalanya. Ia masih memandang Yumi yang di gandeng oleh Dongsaengnya.
“Hyung! Kajja! Kita makan bersama!” panggil Donghae dengan senyum imutnya.
“Ah..De..” Leeteuk langsung mengikuti donghae yang melingkarkan tangannya di pundak hyungnya.
@#$%^
“Yumi-ah.. cepat makan.. kulihat dari tadi kau hanya diam saja. Kenapa?” Tanya Donghae yang sedari tadi memperhatikan Yumi akhirnya membuyarkan Yumi dari lamunannya.
“Ah.. itu.. aku…”
“bilang saja kau masih syok karena menemukanku disini.. Ya! Yumi-ah, kenapa kau tak pulang? Eumma mu menunggu mu tau!”
“ooppa.. maafkan aku! lagipula ia bukan Eumma ku kan! Kenapa kalian berbohong padaku?“
“aku tidak berbohong Yumi-ah.. aku berusaha memberitahumu..”
“kenapa ahjumma berbohong?!” Tanya Yumi setengah berteriak. Setetes air mata jatuh mengenai punggung tangannya.
“Yumi-ah..”
“Aku tidak ingin pulang! Aku benci kalian semua! Aku benci leeteuk! Aku benci ahjumma! Aku benci eumma appaku!”
“Yumia-ah.. kenapa kau berubah pikiran seperti ini? Semalam kau berjanji akan pulang dan mengikuti perkataanku, bukan begitu?”
“mianhae Hae-oppa.. aku.. aku..”
“Mianhae Yumi-ah..” Leeteuk seketika meminta maaf.
“aku akan menceritakan yang sebenarnya sekarang…”
Leeteukpun menceritakan kejadian yang telah lalu. Yumi dan Donghae mendengarkan dengan sangat hati-hati. Yumi menangis lebih kencang setelah mendengar kematian eumma dan appanya. Donghae memeluk Yumi erat.
“Mianhaeyo Yumi-ah.. “ Leeteuk meneruskan penjelasannya.
“maaf aku tidak bisa menjagamu.. mianhae.. mungkin lebih baik aku pergi kembali kemana seharusnya aku.. aku tidak pantas untukmu… kau lebih baik dengan keluargamu sekarang.. Gomawo karena kau telah memberiku memori yang indah..aku…. Saranghaeyo.. jeongmal saranghaeyo Yumi-ah..”
Seketika air mata Leeteuk tumpah begitu saja. Ia membungkuk dan pergi meninggalkan donghae dengan Yumi yang masih terisak.
“Yumi-ah, kau mencintainya kan? Kau ingin appa mu kembali?” Tanya donghae seraya memegang dahu Yumi. Donghae menatap mata Yumi lekat-lekat. Yumi yang melihat mata Donghae yang sangat indah tidak bisa berbohong. Seketika matanya berkaca-kaca. Donghae memegang Pundak kedua Pundak Yumi dan memandang Yumi dengan Yakin.
“ Kejarlah… aku tau kau ingin bersamanya. Kau ingin appa mu kembali. Kau ingin kan punya appa? Walaupun dia bukan appamu yang sebenarnya, tapi kau tetap menginginkannya kan?” Yumi mengangguk lemah.
“Kejarlah dia.. aku yakin dia belum kemana-mana.. cari dia.. peluklah dia.. katakan kau ingin dia terus disini bersamamu, dan tetap menjadi appamu.. Arrasso?”
Yumi mengangguk semangat. Ia menghapus air matanya segera. Donghae mencium keningnya. “Hwaiting Yumi-ah! Aku tau kau pasti bisa!” donghae tersenyum dan memberi semangat pada Yumi. “mm… doakan aku..” Yumi mengangguk dan langsung berlari mencari leeteuk.
Donghae memandang Yumi yang sedang berlari mengejar hyung nya. Ia tersenyum dan meneruskan makan paginya.
Ah.. Yumi, kejarlah Leeteuk hyung. Aku bisa melihat matamu bicara. Aku harap kau segera menemukannya dan mengatakan bahwa kau tidak membencinya. Aku harap kau ikut dengannya ke Seoul, tinggalah dengannya, dengan kami. Aku yakin kau pasti bahagia. Karna aku juga bahagia bisa bersama Eeteuk hyung. Hyung…
“Saranghaeyo, Cheongmal Saranghaeyo..”
Drrtt… Drrtt…
“Yoboseyo..”
“…..”
“Jinja?”
“…”
“De.. aku akan segera pulang.. sampaikan salamku untuknya..”
“….”
“Arraseo siwon hyung..” donghae menutup teleponnya dan langsung cepat cepat menghabiskan makanannya.
@#$%^
Yumi masih terus berlari dan berlari mencari Leeteuk. Ia berlari ke sekeliling kolam renang, dan sekitar ballroom. Namun, leeteuk tidak disana. Ia terus dan terus berlari mencari appanya.
“Leeteuk appa!” panggilnya. “permisi , apa kau melihat seseorang berbaju putih dan rambutnya sedikit pirang, tinggi nya segini dan…” Yumi menyebutkan cirri-ciri leeteuk dengan lengkap. “ aku melihatnya berjalan di taman dibelakang hotel ini.” “ah, de, gomawo” Yumi terlihat senang dan langsung membungkuk mengucapkan terimakasih.
Yumi berlari dan terus berlari. Sangat senang ia mendapatkan tempat dimana leeteuk berada. Ia menangis gembira. Ia bahkan bebrapa kali jatuh, tapi ia tidak sedikitpun peduli. “appa! Leeteuk appa!”
“Appa dimana kau? Jawablah kumohon.. dimana? Appa dimana?” isaknya sambil berjalan mengitari taman.
Seketika langkahnya terhenti. Senyumnya mengembang. Air matanya seakan ingin tumpah. Hatinya terasa sakit tapi ia bahagia.
“Leeteuk appa!”
To be continued….
Minggu, 09 Oktober 2011
Someday
I hope this tears will stop running someday
Someday after this darkness clear up
I hope the warm sunshine dries these tears
When I feel that I’m getting tired of looking me exhausted
I want to give all my dreams I’ve kept hard
Every time I feel that I’m lacking in many things more than I have
I lost strength in my legs and drop down
I hope this tears will stop running someday
Someday after this darkness clear up
I hope the warm sunshine dries these tears
Everyday I hold out comforting myself “it’ll be alright”
But it makes me afraid little by little
I tell myself to believe in myself, but I don’t
Now I don’t know how longer I can hold out
But wait it’ll come
Although the night is long, the sun comes up
Someday my painful heart will get well
I hope it helps me now
I hope the God will help me
I don’t have enough confidence more and more to overcome myself
I hope this tears will stop running someday
Someday after this darkness clear up
I hope the warm sunshine dries these tears
But wait it’ll come
Although the night is long, the sun comes up
Someday my painful heart will get well
Someday…
Someday…
Someday after this darkness clear up
I hope the warm sunshine dries these tears
When I feel that I’m getting tired of looking me exhausted
I want to give all my dreams I’ve kept hard
Every time I feel that I’m lacking in many things more than I have
I lost strength in my legs and drop down
I hope this tears will stop running someday
Someday after this darkness clear up
I hope the warm sunshine dries these tears
Everyday I hold out comforting myself “it’ll be alright”
But it makes me afraid little by little
I tell myself to believe in myself, but I don’t
Now I don’t know how longer I can hold out
But wait it’ll come
Although the night is long, the sun comes up
Someday my painful heart will get well
I hope it helps me now
I hope the God will help me
I don’t have enough confidence more and more to overcome myself
I hope this tears will stop running someday
Someday after this darkness clear up
I hope the warm sunshine dries these tears
But wait it’ll come
Although the night is long, the sun comes up
Someday my painful heart will get well
Someday…
Someday…
Love Is
I’m walking around
Why am i so exited
I keep looking at the mirror, touching my hair
I’m a bit weird
My bust days feel just like a picnic
When you hold me
I forget everything for a moment
I feel like I’m in a different world
Your bright personality and the way you speak
You’re very special
With you it’s alright
You make me laugh
Even my wounded heart
Smiles when I look at you
And I do the same as you
I smile just like you do
I also want to be
the person that you like
Sometimes it scares me
I’m afraid to hurt you like I am
I fell a bit awkward and i lack a lot of things but
Please wait for me
My childish thoughts, and my frustrated heart
I’ll try and match them to you
With you it’s alright
You make me laugh
Even my wounded heart
Smiles when I look at you
And I do the same as you
I smile just like you do
I also want to be
the person that you like
Seems like my tears are coming
I think think I can understand this love
My heart goes faster then my legs
I’m getting closer to you
Just wait for me a bit more, just a bit more
With every little step
I become a good person
Why am i so exited
I keep looking at the mirror, touching my hair
I’m a bit weird
My bust days feel just like a picnic
When you hold me
I forget everything for a moment
I feel like I’m in a different world
Your bright personality and the way you speak
You’re very special
With you it’s alright
You make me laugh
Even my wounded heart
Smiles when I look at you
And I do the same as you
I smile just like you do
I also want to be
the person that you like
Sometimes it scares me
I’m afraid to hurt you like I am
I fell a bit awkward and i lack a lot of things but
Please wait for me
My childish thoughts, and my frustrated heart
I’ll try and match them to you
With you it’s alright
You make me laugh
Even my wounded heart
Smiles when I look at you
And I do the same as you
I smile just like you do
I also want to be
the person that you like
Seems like my tears are coming
I think think I can understand this love
My heart goes faster then my legs
I’m getting closer to you
Just wait for me a bit more, just a bit more
With every little step
I become a good person
The truth is (part 4)
“Dd-De Yumi menghilang” “Mwo?! Yumi belum pulang juga? Tapi ini sudah malam kan?”
“De.. itulah.. aku mengkhawatirkannya.. apa.. kau sudah memberitahunya tentang pertengkaran tadi siang?”
“Mwo?! Untuk apa? Untuk memperkeruh masalah? Aku tidak sebodoh yang kau kira tau! Aku yakin Yumi masih belum bisa mengerti situasi sekarang, mana mungkin aku memberitahukannya hal itu?”
“Ah Dde.. Junsu.. Ottoke? Yumi.. apakah harus kita cari dia?”
“Mmhh.. okay, aku akan mencarinya.. kau, tetap di rumah.. biasanya tempat apa yang paling sering Yumi kunjungi?”
“Taman.. Taman sebelah timur komplek ini.. jika tidak ada, cari saja di rumah sahabatnya.. aku akan mengirimkan alamatnya..”
“okay, tutup dulu..” “De.. Gomawo…” “…..*tuuutt tuutt* “
“Aish dimana sih anak ini? Knapa ia tidak pulang?”
Leeteuk masih mencari Yumi ke tempat yang disebutkan oleh Jang Geum.
@#$%^
Di Hotel
“Nah Yumi-ah.. sekarang tidurlah. Ini sudah malam. Besok kau harus sekolahkan? Besok kau tetap harus pulang dan bersiap-siap ke sekolah. Oppa akan mengantarmu jika kau mau..”
“Oppa.. Noel musuweoyo” “Why?” “aku.. tidak ingin ditanya lagi oleh ahjumma.. tidak ingin di marahi lagi.. seharusnya aku yang marah padanya! Aku membencinya!”
Donghae tersenyum kecil mendengar Yumi. “Yumi-ah, dengarkan oppa.. kau boleh merasa takut ataupun marah pada ahjumma mu.. tapi kau harus mendengar penjelasannya. Ahjumma mu pasti punya alasan. Kamu juga harus mendengar cerita yang sebenarnya. Kau juga pasti penasaran kan?”
“De.. terutama.. alasan eumma dan appa meninggalkan aku? dan kenapa Leeteuk oppa bisa menjadi appaku?
“maka dari itu.. kau tidak boleh marah padanya tanpa alasan dan tau sebenarnya..”
Yumi menarik nafas panjang. “De.. Gomawo oppa..” “Cheonma.. nah sekarang tidurlah… kau butuh istirahat.. Annyeong Jumuseyo Yumi-ah.. Jaljayo..”
Donghae mengecup kening Yumi, lalu tersenyum padanya. Yumi tersenyum kembali dan mulai menutup matanya. Donghae mematikan lampu dan tidur di sofa. Dan mereka terlelap dalam bunga tidur.
@#$%^
*hoaammm!*
Leeteuk masih terus berjalan mengitari Taman. Walaupun ia merasakan kantuk yang sangat berat, tapi ia khawatir dengan Yumi. Ia memutuskan mencari Yumi di rumah temannya.
*Took! Took!*
“Annyeong Jumuseyo..” Leeteuk mengetuk pintu rumah Shim Na-Rin
“Annyeong.. hoaamm! Siapa disana?” Narin membuka pintu rumahnya.
“Mwo?! Oppa? Annyeong! Silahkan masuk oppa. Ada apa malam-malam datang kemari?”
“Mianhaeyo Narin-ah.. apa aku menganggu mu?”
“ah! Molla.. aku belum sempat menyentuh tempat tidurku. Aku hanya menguap. Mianhae aku tidak sopan” Narin menunduk malu.
“Gwaenchanayo.. eh apa tidak apa-apa aku memasuki rumahmu? Dimana eumma mu?”
“Ah! Eumma juga Appa sedang ke luar negri untuk mengurus bisnis nya. Eonni ku sedang ke luar kota untuk mengikuti kegiatan kampus. Santai saja oppa.. disini hanya ada aku dan pembantu.. pembantuku sudah tidur tapi.. Waeyo oppa? Malam-malam datang kemari?”
“Narin-ah.. kau teman dekatnya Yumi kan?” “De.. wae?” “apa hari ini dia menghubungimu atau bertemu denganmu?”
“Mmm… Molla… tadi pagi saja ia tidak masuk sekolah.. aku menelfonnya beberapa kali tapi ponselnya tidak aktif, aku coba mengirimkan pesan singkat tapi ia tidak membalasnya juga. Sebenarnya aku khawatir dengannya. Ada apa oppa? Yumi tidak pernah seperti ini sebelumnya.”
“Jinja? Oppa juga tidak tahu.. terakhir bertemu di rumahnya ketika jam makan siang. Tapi ahjumma nya bilang dia tidak pulang Sore tadi hingga malam begini..”
“Chakkaman.. Ah.. ahjumma?” “De.. Wae?” “setahuku Yumi tidak tinggal bersama ahjumma nya oppa..”
“ah.. De.. kau mungkin tidak tahu masalahnya..” “masalah apa?” “sebenarnya orang yang kau bilang eumma nya Yumi itu adalah ahjumma nya..” “Mwo?!”
“De..” “Ah.. Jinjayo oppa? Omona! Kasihan sekali Yumi-ah..” Narin langsung memejamkan matanya seakan ia merasakan hal yang dirasakan Yumi.
“lalu bagaimana dengan Yumi? Apa dia tahu?” “sejauh ini aku rasa dia tidak tahu..”
“bagaimana itu bisa terjadi oppa?” “oh.. begini ceritanya..”
*Flashback 10 tahun yang lalu start*
*tangisan bayi*
“Aish! Suara apa itu? Berisik sekali!” Leeteuk muda membuka pintu rumahnya.
“Omona! Seorang bayi! Ssshhh! Uljima bayi cantik..” Leeteuk menimang bayi itu dengan lembut dan membawanya masuk.
“haduh bagaimana ini? Knapa ada bayi didepan rumahku? Eumma appa dan eonni semuanya ada di busan.. kenapa aku harus menemukan bayi ini ketika aku mulai hidup sendiri di rumah yang jauh dari keluargaku.”
“eh? Apa ini?” sebuah kertas jatuh dari kotak bayi tersebut.
[ Tolong jaga bayi ini.. jangan sampai kamu berikan kepada anggota FBI,CIA, atau agensi manapun. Jika kau tidak ingin merawatnya, tolong berikan dia pada sebuah keluarga. jangan tinggalkan ia sendiri. Namanya Lee Yumi. Jebal.. kami berhutang budi padamu. Gomawo. Mianhaeyo.
Secret Parent ]
Karena merasa iba dan leeteuk menyukai anak-anak jadi ia berniat merawat bayi itu.. sampai akhirnya suatu pagi ketika leeteuk sedang tidur ia terbangun Karena ia mendengar sebuah suara memanggilnya.
“Appa..Appa..!” Bayi itu sudah bisa bicara! Leeteuk sangat senang mendengarnya. Bayi it uterus memanggilnya Appa dan memeluknya bahkan tidur dipangkuannya. Sampai suatu hari..
*Took! Took!*
“Annyeong Haseyo.. apa ini rumah Park Junsu?” “De.. waeyo noona?”
“kenalkan, aku Jang Geum, aku kesini untuk mengambil seorang bayi bernama Lee Yumi”
“Mwo?! Anniyo! Kau tidak boleh mengambilnya! Ia milikku!”
“tapi aku ahjumma nya..” “tapi orang tuanya sudah memberinya padaku”
“Aku tetap harus mengambilnya.” “Tidak!” leeteuk benar-benar marah dan sedih mendengarnya.
“Appa.. Waeyo?” tiba-tiba Yumi kecil keluar lalu menggenggam tangan Teuk dengan erat.
“Gwaenchanayo Yumi.. Yumi jangan keluar.. disini dingin ayo masuk. Jangan pernah pergi dari Appa oke?” “ De.. Appa..Saranghaeyo”
“Yumi.. kemari nak.. sini.. “ Jang Geum mulai mengajak Yumi pulang.
“Yumi ikuti perintah appa oke? Jangan pergi masuklah kedalam..”
“Yumi.. kemari.. ini eumma..” “Mwo?! Yumi.. dia bohong ayo cepat masuk!”
Dengan tiba-tiba Jang Geum mengambil Yumi dan menggendongnya. Yumi segera menangis dan berteriak minta tolong kepada leeteuk.
“Ya! Turunkan dia! Cepat!” “tidak! Aku tidak akan membiarkannya hidup disini.”
“Appa.. hikss! Appa.. Appa..” Yumi terus menangis minta tolong pada Teukie.
“ah! Appa Jebal!” “Yumi-ah! Yumi-ah!” leeteuk terus mengejar mobil yang membawa kabur Yumi pergi dari pelukannya..
“YUMI-AH!!!” Pekik Teukie sambil terisak. Ia tidak bisa mengejar mobil itu. Sekarang ia hanya bisa terduduk lemas di tengah jalan. “Yumi-ah!! Appa berjanji akan mengambilmu kembali suatu saat! Gae-Jang Geum! Liat saja nanti! Aku akan membawanya darimu!” teriak Teukie sambil terisak.
*Flashback 10 tahun yang lalu finish*
“Aigoo! Jadi begitu ceritanya.. Oppa.. Lalu bagaimana sekarang?” Tanya Narin sambil mengahpus air matanya.
Teukie hanya bisa menggeleng pasrah. Ia menangis mengingat hal itu lagi. Narin menyuguhkan teh hangat untuk Teukie sambil membantu memikirkan solusinya.
“Oppa.. aku rasa ini sudah larut malam, sebaiknya oppa pulang. Aku rasa Yumi tidak apa-apa. Dia itu sudah besar. Aku yakin ia bisa menjaga dirinya sendiri. Lebih baik oppa pulang dan tidur. Besok, jika Yumi pergi ke sekolah aku akan mengabari Teuk oppa.. Ottoke?”
Usul Narin sambil mengambil ponsel hitam milik Teukie. “Ini..Hubungi aku kapanpun oppa butuh.” Narin menunjukkan nomor ponselnya yang sudah ia save di ponsel milik Teukie.
“Arrasseo, Gomawo Narin-ah.. kau sungguh baik, aku sangat senang Yumi memiliki sahabat sepertimu” Teukie tersenyum sambil mengambil ponselnya di tangan Narin.
“Cheonma.. aku juga senang bergaul dengannya.. Yumi benar-benar gadis yang menyenangkan.” Narin tersenyum, ia kelihatan sangat cantik.
“Ya.. benar.. yasudah.. aku pulang dulu terima kasih Narin-ah.. Annyeong Jumuseyo”
“De.. Annyeong jumuseyo Oppa..”
@#$%^
Pagi begitu cepat berlalu, seingat lelaki yang menyukai warna putih ini, dia baru saja tidur selama beberapa jam. Tapi matahari dan kicauan burung-burung kecil tidak bisa membuatnya tidur lagi. Ia memutuskan untuk segera bangun dan meminum segelas air. Sebelum air putih itu habis diminum, ia terhenti dan kembali teringat akan malaikat kecilnya. “Yumi-ah.. dimana kau?” Leeteuk menarik nafas dalam-dalam. Segera ia habiskan air putihnya dan bergegas ke kamar mandi.
10 menit kemudian…
Drrttt… Drrtt…
Ponsel Teukie berdering. Tanpa pikir panjang ia langsung mengangkat teleponnya.
“Yoboseyo, Teukie shi.. apa.. sudah ada kabar dari yumi?”
“Oh! Kau ternyata..” Leeteuk langsung merasa Badmood mendengar suara yang dianggapnya nenek sihir.
“sudah adakah kabar tentang Yumi?”
“belum”
“apa kau sudah mencarinya semalam?”
“Mmm”
“sudahkah?”
“mm” jawab leeteuk hanya menganggukkan kepalanya.
“Teuki shi! Jawab aku!” Jang Geum yang tidak tau dan kesal berteriak pada teukie.
“Ya! Sudah kubilang kan! Aku menjawabmu nenek sihir!”
“Mwo? Apa kau bilang?”
“Nenek sihir! Haelmoni!”
“Mwo? Ah! Kau menyebalkan sekali! Kau tau! Yumi itu hilang dan tidak kembali ke rumah sampai sekarang!”
“aku tau kok haelmoni!”
“Ya! Kau ini benar-benar! Kemarin bukannya mengabariku apakah kau sudah menemukannya atau belum! Lalu sekarang kau seakan tidak peduli sedikitpun! Benar benar aku tidak bisa memberikan Yumi padamu! Kau tidak bisa dipercaya!”
“Ya! Seenaknya saja kau bilang begitu! Memangnya kenapa kalau aku tidak memberitahukan padamu? Kau tau jam berapa kau menelfonku? Jam 12 malam! Eumma macam apa kau? Sudah jam 12 malam kau baru sadar Yumi tidak ada!”
“Kau..”
“dan lagi! Kau ini sebagai orang tua benar-benar tidak sopan! Seharusnya kau berterimakasih sedikit karna aku mau membantumu mencari Yumi! Dan aku sangat peduli dengan Yumi! Jadi jangan asal bicara! Kalau memang tidak suka padaku jangan menghubungiku lagi!”
Amuk Leeteuk pada orang diseberang telponnya. Ia langsung memutuskan telponnya dan membanting ponselnya ke tempat tidur. “ARGGHHH!” sekeras mungkin ia berteriak. “Yumi! Kau dimana? Appa merindukanmu!” ….
#$%^&
“Yumi-ah…” panggil Donghae lembut. Yumi yang baru saja membuka matanya perlahan dan menggeliat manja di tempat tidur. Terdengar suara tawa ringan dari Donghae yang sudah duduk dengan pakaian rapi di samping ranjang. “Hey nona Yumi.. bangunlah.. mau sampai jam berapa kau akan tidur?”
Melihat Donghae yang sudah rapi dan wangi Yumi seketika bangun dan mengerjapkan matanya. “Uaah! Oppa sudah rapi sekali pagi-pagi begini..” “Tentu.. aku kan sudah lapar dan ingin cepat sarapan.. tapi aku tidak bisa turun karna kau belum juga bangun..” kekeh Donghae.
“ah! Jinja..” jawab Yumi sebal. “sudah sana pergilah mandi.. bergegaslah karna oppamu ini sudah lapar tau! He..he..he..” “De oppa.. tunggu aku ya..” “De.. oppa tunggu dibawah ya..aku sudah menyiapkan bajuku yang mungkin akan cukup dikenakan olehmu…jangan lupa dengan kartunya.. jangan ditinggal didalam..” “De.. gomawo oppa..” Yumi membungkuk sambil memperhatikan Donghae pergi keluar kamar dengan senyum. Omona.. Oppa.. Kau benar-benar baik. Aku tidak pernah menyesal menyukaimu sebagai salah satu idola ku.. gumam Yumi dalam hati.
#$%^&
5 menit kemudian..
Setelah Leeteuk rapih dalam balutan kemeja putih lengkap dengan celana jeans yang kelihatan match dengan atasannya itu ia langsung meninggalkan kamarnya dan bergegas pergi menukar kupon Breakfast nya.
#$%^&
Donghae yang kebosanan akhirnya menelpon seseorang di dorm.
“Yoboseyo.” “Hae-ah?” “De?” “Hae-ah! Bogoshipeoyo!!”
“Hyuk-ah.. siapa di telpon? Knapa kau loncat-loncat kegirangan?” terdengar suara dari seberang sana.
“Ah siwon hyung.. ini.. Hae hyung!” jawab Hyuk kegirangan. Donghae yang mendengar hanya terkekeh pelan.
“Hae-ah.. cepatlah pulang! Eunhyuk merindukanmu.. dia menangis sepanjang malam.. kkk..” goda Heechul dari seberang.
“Hyung.. kenapa bilang begitu!” amuk Eunhyuk. “kkkk.. baiklah jika aku sudah mendapatkn wanita cantik disini aku akan pulang scepatnya.. kkk..” goda Donghae.
“Mwo? Tidak bisa! Hae-ah cepat pulang! Kalau kau sempat bermain wanita aku akan menjitakmu jika kau sudah sampai disini!”
“kkkk.. baiklah, jika masalahku sudah selesai aku akan cepat kembali…”
“….” “……..” “……”
Tanpa sepengetahuan Donghae sepasang mata tengah memperhatikannya dengan heran.. perlahan lelaki itu berjalan menuju Donghae.
@#$%^
Sungmin terkekeh geli setelah mendengar teman kesayangannya itu mengeluh padanya. Ia tidak menyadari ada sepasang mata mengikutinya hingga ke depan restoran. ia terus berjalan hingga akhirnya terhenti didekat sebuah sofa di depan restoran.
“Hmm.. Baiklah..”
“…………………..”
“tenang saja”
“…”
“De.. kkk… nado bogoshipo Hyuk-ah..” ucap Donghae mengakhiri perbincangannya dengan Eunhyuk.
“ah.. Hyuk-ah ada-ada saja..” Donghae menghela nafas. Ia melirik jam tangannya. Ia memanyunkan bibirnya beberapa senti. “anak itu lama sekali..” ucap Donghae seraya beranjak untuk duduk di sofa. Tiba- tiba..
*TEP*
“Hah?” Donghae tampak kaget.
“Annyeong Hae-ah” jawabnya seraya melemparkan senyuman khasnya.
“H..Hyu-ng?” Donghae menatapnya terkejut.
“Apa yang kau lakukan disini? Aku kira kau di korea min-ah?”
“ah… itu hyung.. aku.. kesini.. itu..” “Hae-ah.. jawab Hyung..”
“Ah.. aku hanya penasaran saja.. kau tau kan ? aku orang yang sangat penasaran.. “
Leeteuk menaikan sebelah alisnya. “Ah..Teukie hyung mianhae..” Donghae terlihat hamper menangis.
“Eh.. uljima hae-ah.. aku tidak marah padamu kok…” Teukie seketika memeluk Hae yang matanya terlihat berkaca-kaca.
“Hyung, sebenarnya… aku sudah tau untuk apa hyung datang kesini… dan..”
“Oppa!” Yumi yang seketika datang sambil berlari dengan senyuman khasnya.
Teukie terbelalak kaget.
“Yumi-ah?!”
To be continued….
“De.. itulah.. aku mengkhawatirkannya.. apa.. kau sudah memberitahunya tentang pertengkaran tadi siang?”
“Mwo?! Untuk apa? Untuk memperkeruh masalah? Aku tidak sebodoh yang kau kira tau! Aku yakin Yumi masih belum bisa mengerti situasi sekarang, mana mungkin aku memberitahukannya hal itu?”
“Ah Dde.. Junsu.. Ottoke? Yumi.. apakah harus kita cari dia?”
“Mmhh.. okay, aku akan mencarinya.. kau, tetap di rumah.. biasanya tempat apa yang paling sering Yumi kunjungi?”
“Taman.. Taman sebelah timur komplek ini.. jika tidak ada, cari saja di rumah sahabatnya.. aku akan mengirimkan alamatnya..”
“okay, tutup dulu..” “De.. Gomawo…” “…..*tuuutt tuutt* “
“Aish dimana sih anak ini? Knapa ia tidak pulang?”
Leeteuk masih mencari Yumi ke tempat yang disebutkan oleh Jang Geum.
@#$%^
Di Hotel
“Nah Yumi-ah.. sekarang tidurlah. Ini sudah malam. Besok kau harus sekolahkan? Besok kau tetap harus pulang dan bersiap-siap ke sekolah. Oppa akan mengantarmu jika kau mau..”
“Oppa.. Noel musuweoyo” “Why?” “aku.. tidak ingin ditanya lagi oleh ahjumma.. tidak ingin di marahi lagi.. seharusnya aku yang marah padanya! Aku membencinya!”
Donghae tersenyum kecil mendengar Yumi. “Yumi-ah, dengarkan oppa.. kau boleh merasa takut ataupun marah pada ahjumma mu.. tapi kau harus mendengar penjelasannya. Ahjumma mu pasti punya alasan. Kamu juga harus mendengar cerita yang sebenarnya. Kau juga pasti penasaran kan?”
“De.. terutama.. alasan eumma dan appa meninggalkan aku? dan kenapa Leeteuk oppa bisa menjadi appaku?
“maka dari itu.. kau tidak boleh marah padanya tanpa alasan dan tau sebenarnya..”
Yumi menarik nafas panjang. “De.. Gomawo oppa..” “Cheonma.. nah sekarang tidurlah… kau butuh istirahat.. Annyeong Jumuseyo Yumi-ah.. Jaljayo..”
Donghae mengecup kening Yumi, lalu tersenyum padanya. Yumi tersenyum kembali dan mulai menutup matanya. Donghae mematikan lampu dan tidur di sofa. Dan mereka terlelap dalam bunga tidur.
@#$%^
*hoaammm!*
Leeteuk masih terus berjalan mengitari Taman. Walaupun ia merasakan kantuk yang sangat berat, tapi ia khawatir dengan Yumi. Ia memutuskan mencari Yumi di rumah temannya.
*Took! Took!*
“Annyeong Jumuseyo..” Leeteuk mengetuk pintu rumah Shim Na-Rin
“Annyeong.. hoaamm! Siapa disana?” Narin membuka pintu rumahnya.
“Mwo?! Oppa? Annyeong! Silahkan masuk oppa. Ada apa malam-malam datang kemari?”
“Mianhaeyo Narin-ah.. apa aku menganggu mu?”
“ah! Molla.. aku belum sempat menyentuh tempat tidurku. Aku hanya menguap. Mianhae aku tidak sopan” Narin menunduk malu.
“Gwaenchanayo.. eh apa tidak apa-apa aku memasuki rumahmu? Dimana eumma mu?”
“Ah! Eumma juga Appa sedang ke luar negri untuk mengurus bisnis nya. Eonni ku sedang ke luar kota untuk mengikuti kegiatan kampus. Santai saja oppa.. disini hanya ada aku dan pembantu.. pembantuku sudah tidur tapi.. Waeyo oppa? Malam-malam datang kemari?”
“Narin-ah.. kau teman dekatnya Yumi kan?” “De.. wae?” “apa hari ini dia menghubungimu atau bertemu denganmu?”
“Mmm… Molla… tadi pagi saja ia tidak masuk sekolah.. aku menelfonnya beberapa kali tapi ponselnya tidak aktif, aku coba mengirimkan pesan singkat tapi ia tidak membalasnya juga. Sebenarnya aku khawatir dengannya. Ada apa oppa? Yumi tidak pernah seperti ini sebelumnya.”
“Jinja? Oppa juga tidak tahu.. terakhir bertemu di rumahnya ketika jam makan siang. Tapi ahjumma nya bilang dia tidak pulang Sore tadi hingga malam begini..”
“Chakkaman.. Ah.. ahjumma?” “De.. Wae?” “setahuku Yumi tidak tinggal bersama ahjumma nya oppa..”
“ah.. De.. kau mungkin tidak tahu masalahnya..” “masalah apa?” “sebenarnya orang yang kau bilang eumma nya Yumi itu adalah ahjumma nya..” “Mwo?!”
“De..” “Ah.. Jinjayo oppa? Omona! Kasihan sekali Yumi-ah..” Narin langsung memejamkan matanya seakan ia merasakan hal yang dirasakan Yumi.
“lalu bagaimana dengan Yumi? Apa dia tahu?” “sejauh ini aku rasa dia tidak tahu..”
“bagaimana itu bisa terjadi oppa?” “oh.. begini ceritanya..”
*Flashback 10 tahun yang lalu start*
*tangisan bayi*
“Aish! Suara apa itu? Berisik sekali!” Leeteuk muda membuka pintu rumahnya.
“Omona! Seorang bayi! Ssshhh! Uljima bayi cantik..” Leeteuk menimang bayi itu dengan lembut dan membawanya masuk.
“haduh bagaimana ini? Knapa ada bayi didepan rumahku? Eumma appa dan eonni semuanya ada di busan.. kenapa aku harus menemukan bayi ini ketika aku mulai hidup sendiri di rumah yang jauh dari keluargaku.”
“eh? Apa ini?” sebuah kertas jatuh dari kotak bayi tersebut.
[ Tolong jaga bayi ini.. jangan sampai kamu berikan kepada anggota FBI,CIA, atau agensi manapun. Jika kau tidak ingin merawatnya, tolong berikan dia pada sebuah keluarga. jangan tinggalkan ia sendiri. Namanya Lee Yumi. Jebal.. kami berhutang budi padamu. Gomawo. Mianhaeyo.
Secret Parent ]
Karena merasa iba dan leeteuk menyukai anak-anak jadi ia berniat merawat bayi itu.. sampai akhirnya suatu pagi ketika leeteuk sedang tidur ia terbangun Karena ia mendengar sebuah suara memanggilnya.
“Appa..Appa..!” Bayi itu sudah bisa bicara! Leeteuk sangat senang mendengarnya. Bayi it uterus memanggilnya Appa dan memeluknya bahkan tidur dipangkuannya. Sampai suatu hari..
*Took! Took!*
“Annyeong Haseyo.. apa ini rumah Park Junsu?” “De.. waeyo noona?”
“kenalkan, aku Jang Geum, aku kesini untuk mengambil seorang bayi bernama Lee Yumi”
“Mwo?! Anniyo! Kau tidak boleh mengambilnya! Ia milikku!”
“tapi aku ahjumma nya..” “tapi orang tuanya sudah memberinya padaku”
“Aku tetap harus mengambilnya.” “Tidak!” leeteuk benar-benar marah dan sedih mendengarnya.
“Appa.. Waeyo?” tiba-tiba Yumi kecil keluar lalu menggenggam tangan Teuk dengan erat.
“Gwaenchanayo Yumi.. Yumi jangan keluar.. disini dingin ayo masuk. Jangan pernah pergi dari Appa oke?” “ De.. Appa..Saranghaeyo”
“Yumi.. kemari nak.. sini.. “ Jang Geum mulai mengajak Yumi pulang.
“Yumi ikuti perintah appa oke? Jangan pergi masuklah kedalam..”
“Yumi.. kemari.. ini eumma..” “Mwo?! Yumi.. dia bohong ayo cepat masuk!”
Dengan tiba-tiba Jang Geum mengambil Yumi dan menggendongnya. Yumi segera menangis dan berteriak minta tolong kepada leeteuk.
“Ya! Turunkan dia! Cepat!” “tidak! Aku tidak akan membiarkannya hidup disini.”
“Appa.. hikss! Appa.. Appa..” Yumi terus menangis minta tolong pada Teukie.
“ah! Appa Jebal!” “Yumi-ah! Yumi-ah!” leeteuk terus mengejar mobil yang membawa kabur Yumi pergi dari pelukannya..
“YUMI-AH!!!” Pekik Teukie sambil terisak. Ia tidak bisa mengejar mobil itu. Sekarang ia hanya bisa terduduk lemas di tengah jalan. “Yumi-ah!! Appa berjanji akan mengambilmu kembali suatu saat! Gae-Jang Geum! Liat saja nanti! Aku akan membawanya darimu!” teriak Teukie sambil terisak.
*Flashback 10 tahun yang lalu finish*
“Aigoo! Jadi begitu ceritanya.. Oppa.. Lalu bagaimana sekarang?” Tanya Narin sambil mengahpus air matanya.
Teukie hanya bisa menggeleng pasrah. Ia menangis mengingat hal itu lagi. Narin menyuguhkan teh hangat untuk Teukie sambil membantu memikirkan solusinya.
“Oppa.. aku rasa ini sudah larut malam, sebaiknya oppa pulang. Aku rasa Yumi tidak apa-apa. Dia itu sudah besar. Aku yakin ia bisa menjaga dirinya sendiri. Lebih baik oppa pulang dan tidur. Besok, jika Yumi pergi ke sekolah aku akan mengabari Teuk oppa.. Ottoke?”
Usul Narin sambil mengambil ponsel hitam milik Teukie. “Ini..Hubungi aku kapanpun oppa butuh.” Narin menunjukkan nomor ponselnya yang sudah ia save di ponsel milik Teukie.
“Arrasseo, Gomawo Narin-ah.. kau sungguh baik, aku sangat senang Yumi memiliki sahabat sepertimu” Teukie tersenyum sambil mengambil ponselnya di tangan Narin.
“Cheonma.. aku juga senang bergaul dengannya.. Yumi benar-benar gadis yang menyenangkan.” Narin tersenyum, ia kelihatan sangat cantik.
“Ya.. benar.. yasudah.. aku pulang dulu terima kasih Narin-ah.. Annyeong Jumuseyo”
“De.. Annyeong jumuseyo Oppa..”
@#$%^
Pagi begitu cepat berlalu, seingat lelaki yang menyukai warna putih ini, dia baru saja tidur selama beberapa jam. Tapi matahari dan kicauan burung-burung kecil tidak bisa membuatnya tidur lagi. Ia memutuskan untuk segera bangun dan meminum segelas air. Sebelum air putih itu habis diminum, ia terhenti dan kembali teringat akan malaikat kecilnya. “Yumi-ah.. dimana kau?” Leeteuk menarik nafas dalam-dalam. Segera ia habiskan air putihnya dan bergegas ke kamar mandi.
10 menit kemudian…
Drrttt… Drrtt…
Ponsel Teukie berdering. Tanpa pikir panjang ia langsung mengangkat teleponnya.
“Yoboseyo, Teukie shi.. apa.. sudah ada kabar dari yumi?”
“Oh! Kau ternyata..” Leeteuk langsung merasa Badmood mendengar suara yang dianggapnya nenek sihir.
“sudah adakah kabar tentang Yumi?”
“belum”
“apa kau sudah mencarinya semalam?”
“Mmm”
“sudahkah?”
“mm” jawab leeteuk hanya menganggukkan kepalanya.
“Teuki shi! Jawab aku!” Jang Geum yang tidak tau dan kesal berteriak pada teukie.
“Ya! Sudah kubilang kan! Aku menjawabmu nenek sihir!”
“Mwo? Apa kau bilang?”
“Nenek sihir! Haelmoni!”
“Mwo? Ah! Kau menyebalkan sekali! Kau tau! Yumi itu hilang dan tidak kembali ke rumah sampai sekarang!”
“aku tau kok haelmoni!”
“Ya! Kau ini benar-benar! Kemarin bukannya mengabariku apakah kau sudah menemukannya atau belum! Lalu sekarang kau seakan tidak peduli sedikitpun! Benar benar aku tidak bisa memberikan Yumi padamu! Kau tidak bisa dipercaya!”
“Ya! Seenaknya saja kau bilang begitu! Memangnya kenapa kalau aku tidak memberitahukan padamu? Kau tau jam berapa kau menelfonku? Jam 12 malam! Eumma macam apa kau? Sudah jam 12 malam kau baru sadar Yumi tidak ada!”
“Kau..”
“dan lagi! Kau ini sebagai orang tua benar-benar tidak sopan! Seharusnya kau berterimakasih sedikit karna aku mau membantumu mencari Yumi! Dan aku sangat peduli dengan Yumi! Jadi jangan asal bicara! Kalau memang tidak suka padaku jangan menghubungiku lagi!”
Amuk Leeteuk pada orang diseberang telponnya. Ia langsung memutuskan telponnya dan membanting ponselnya ke tempat tidur. “ARGGHHH!” sekeras mungkin ia berteriak. “Yumi! Kau dimana? Appa merindukanmu!” ….
#$%^&
“Yumi-ah…” panggil Donghae lembut. Yumi yang baru saja membuka matanya perlahan dan menggeliat manja di tempat tidur. Terdengar suara tawa ringan dari Donghae yang sudah duduk dengan pakaian rapi di samping ranjang. “Hey nona Yumi.. bangunlah.. mau sampai jam berapa kau akan tidur?”
Melihat Donghae yang sudah rapi dan wangi Yumi seketika bangun dan mengerjapkan matanya. “Uaah! Oppa sudah rapi sekali pagi-pagi begini..” “Tentu.. aku kan sudah lapar dan ingin cepat sarapan.. tapi aku tidak bisa turun karna kau belum juga bangun..” kekeh Donghae.
“ah! Jinja..” jawab Yumi sebal. “sudah sana pergilah mandi.. bergegaslah karna oppamu ini sudah lapar tau! He..he..he..” “De oppa.. tunggu aku ya..” “De.. oppa tunggu dibawah ya..aku sudah menyiapkan bajuku yang mungkin akan cukup dikenakan olehmu…jangan lupa dengan kartunya.. jangan ditinggal didalam..” “De.. gomawo oppa..” Yumi membungkuk sambil memperhatikan Donghae pergi keluar kamar dengan senyum. Omona.. Oppa.. Kau benar-benar baik. Aku tidak pernah menyesal menyukaimu sebagai salah satu idola ku.. gumam Yumi dalam hati.
#$%^&
5 menit kemudian..
Setelah Leeteuk rapih dalam balutan kemeja putih lengkap dengan celana jeans yang kelihatan match dengan atasannya itu ia langsung meninggalkan kamarnya dan bergegas pergi menukar kupon Breakfast nya.
#$%^&
Donghae yang kebosanan akhirnya menelpon seseorang di dorm.
“Yoboseyo.” “Hae-ah?” “De?” “Hae-ah! Bogoshipeoyo!!”
“Hyuk-ah.. siapa di telpon? Knapa kau loncat-loncat kegirangan?” terdengar suara dari seberang sana.
“Ah siwon hyung.. ini.. Hae hyung!” jawab Hyuk kegirangan. Donghae yang mendengar hanya terkekeh pelan.
“Hae-ah.. cepatlah pulang! Eunhyuk merindukanmu.. dia menangis sepanjang malam.. kkk..” goda Heechul dari seberang.
“Hyung.. kenapa bilang begitu!” amuk Eunhyuk. “kkkk.. baiklah jika aku sudah mendapatkn wanita cantik disini aku akan pulang scepatnya.. kkk..” goda Donghae.
“Mwo? Tidak bisa! Hae-ah cepat pulang! Kalau kau sempat bermain wanita aku akan menjitakmu jika kau sudah sampai disini!”
“kkkk.. baiklah, jika masalahku sudah selesai aku akan cepat kembali…”
“….” “……..” “……”
Tanpa sepengetahuan Donghae sepasang mata tengah memperhatikannya dengan heran.. perlahan lelaki itu berjalan menuju Donghae.
@#$%^
Sungmin terkekeh geli setelah mendengar teman kesayangannya itu mengeluh padanya. Ia tidak menyadari ada sepasang mata mengikutinya hingga ke depan restoran. ia terus berjalan hingga akhirnya terhenti didekat sebuah sofa di depan restoran.
“Hmm.. Baiklah..”
“…………………..”
“tenang saja”
“…”
“De.. kkk… nado bogoshipo Hyuk-ah..” ucap Donghae mengakhiri perbincangannya dengan Eunhyuk.
“ah.. Hyuk-ah ada-ada saja..” Donghae menghela nafas. Ia melirik jam tangannya. Ia memanyunkan bibirnya beberapa senti. “anak itu lama sekali..” ucap Donghae seraya beranjak untuk duduk di sofa. Tiba- tiba..
*TEP*
“Hah?” Donghae tampak kaget.
“Annyeong Hae-ah” jawabnya seraya melemparkan senyuman khasnya.
“H..Hyu-ng?” Donghae menatapnya terkejut.
“Apa yang kau lakukan disini? Aku kira kau di korea min-ah?”
“ah… itu hyung.. aku.. kesini.. itu..” “Hae-ah.. jawab Hyung..”
“Ah.. aku hanya penasaran saja.. kau tau kan ? aku orang yang sangat penasaran.. “
Leeteuk menaikan sebelah alisnya. “Ah..Teukie hyung mianhae..” Donghae terlihat hamper menangis.
“Eh.. uljima hae-ah.. aku tidak marah padamu kok…” Teukie seketika memeluk Hae yang matanya terlihat berkaca-kaca.
“Hyung, sebenarnya… aku sudah tau untuk apa hyung datang kesini… dan..”
“Oppa!” Yumi yang seketika datang sambil berlari dengan senyuman khasnya.
Teukie terbelalak kaget.
“Yumi-ah?!”
To be continued….
The Truth is…. (Part 3)
Yumi menangis dengan kencang. Untung saja suasana taman saat itu sepi, tidak banyak orang yang melihatnya. Ia benar-benar kecewa dengan orang yang selama ini dia anggap ibu. Tak pernah ia menyangka akan di bohongi sedalam ini. Yumi terus menangis sambil memegang dadanya yang terasa sangat sakit. Ia merasakan lubang yang selama ini kosong telah melebar. Ia merasa kesepian. Selama ini ia menginginkan kasih sayang ayah. Tapi ia tidak pernah diberitahu dimana ayahnya. Ia sama sekali tidak peduli siapapun yang ada di sana. Pikirannya benar-benar kacau saat ini.
“kenapa kamu menangis?” Tanya seseorang yang tiba-tiba duduk di samping yumi dan menyodorkan sapu tangannya.
“ah?” Yumi kaget melihat orang tersebut. Ia kira hanya ia sendiri disana.
“uljima.. ini pakailah, kau terlihat berantakan. Hapuslah air matamu.” Ucapnya tersenyum sambil mengulurkan sapu tangan biru bermotif kotak yang terlipat rapi membentuk persegi.
“ah iya, trimakasih oppa.” “waeyo?” “mm?”
“apa masalahmu? Maukah menceritakannya padaku? Setidaknya kau bisa jauh lebih tenang. Eumma ku selalu melakukan itu untukku” Yumi menghela nafasnya dalam-dalam. Seketika air mata itu tak tertahankan lagi.
“eh jangan menangis lagi. Kau mau aku menghiburmu?” “tidak usah oppa, kehadiranmu disini saja sudah cukup. Oppa, kurasa aku mengenalmu.. chakkaman, jangan bilang kalo oppa itu Lee…”
“Hehehe.. iya.. waeyo? Kau mau aku bernyanyi untukmu?” “tidak usah oppa..kau disampingku saja sudah lebih dari cukup. Terima kasih sudah menghiburku” jelas Yumi seraya memeluk namja idolanya.
“eh? It’s nothing..” “gwaenchanayo oppa..” jawab Yumi tersenyum. Lelaki itupun ikut tersenyum melihat Yumi tersenyum.
@#$%^
“Yumi.. itu kan namamu?” “ De.. darimana oppa tau?” “Tas mu.. “
sungmin menunjuk tas biru muda yang terselempang di bahu Yumi. Tas itu sangat lucu dengan gambar pipa dan alat praktikum ipa yang berbentuk kartun dengan chibi anak kecil. Di sebelah kanan atas tertulis nama Lee Yumi.
“ah.. ini..” “kau tau? Tas itu lucu sekali. Pasti tas itu khusus dibuat untukmu! Orang tuamu sangat perhatian sekali padamu. Ngomong-ngomong, dimana orang tuamu? Sudah se sore ini mereka tidak mencarimu?”
“eh? Orang tua?” “de,, eumma dan appa mu?” “itu…” Yumi tidak bisa meneruskan kata-katanya. Air mata jatuh dari mata bulatnya yang indah.
“eh? Waeyo? Uljima!” namja itu panik melihat Yumi menangis lagi.
“Sudah-sudah ayo.. dimana rumahmu? Oppa akan mengantarmu pulang. Kau ingat nomor telfon eumma mu?”
Mendengar lelaki itu mengucapkan kata eumma Yumi menangis lebih keras.
“ya! Uljima Yumi-ah! Jebal..” “oppa.. jangan pernah menanyakan soal orangtuaku oppa..”
Tutur Yumi sambil mengahapus air matanya. “eh? Wae?” “aku tidak ingin mengingatnya”
“cerita lah padaku..” “anni!” “jebal..” “baiklah, tapi, berjanjilah oppa tidak akan mengantarku pulang.”
“Mwo? Waeyo?” “oppa akan tahu nanti..” “baiklah..”
“Gomawo Donghae oppa!” ucap Yumi sambil memeluk erat Donghae.
“Ne, Cheonemaneyo..” jawab Donghae sambil membalas pelukan Yumi.
Akhirnya Yumi menceritakan kekecewaannya pada orang yang ternyata ahjumma nya. Donghae mendengarkan dengan penuh perhatian, sambil merangkul pundak Yumi untuk sesekali mengusapnya. Yumi merasa sangat tenang disamping Donghae oppa. Dari situlah terjalin keakraban diantara keduanya.
#$@!#$
“oppa, knapa oppa ada di Indonesia?” Tanya Yumi sambil memakan es-krimnya di dalam mobil hitam Donghae.
“oh, itu.. aku awalnya penasaran dengan Leeteuk oppa. Baru kali ini dia pergi tanpa alasan yang jelas. Tetapi, ketika aku sampai di hotel dan berjalan sebentar, aku terpana melihat kota ini. Taman yang tadi juga bagus. Dan tiba-tiba saja aku mendengarmu menangis.” Jawabnya tersenyum.
“oh.. setidaknya sekarang oppa tau kan alasan Leeteuk oppa kesini..” “ne, untuk mencarimu”
“oppa, sebenarnya apa yang terjadi?” “mianhaeyo Yumi-ah, oppa benar-benar tidak tahu. Hyung tidak pernah sekalipun menyebut namamu. Tapi.. aku pernah melihat dompet hyung, di dalam nya ada foto ia bersama seorang anak kecil. Ketika ku Tanya hyung hanya tersenyum dan berkata ‘rahasia’ “
“yang benar saja..” jawab Yumi sambil memajukan bibir kecilnya. “ne” Donghae terkekeh.
“sudahlah cepat habiskan minum mu dan kita ke hotel. Kau boleh menginap malam ini. Biar oppa tidur di sofa. “ “eh.. jangan oppa, biar aku tidur di sofa” “tidak.. aku tidak mengizinkan” jawab Donghae tersenyum. Yumi merasa terhibur dengan kehadiran Donghae disisinya saat ini.
#$%$@
Tuut.. tuut…
“yoboseyo” “annyeong, benar ini Park Jung Soo?” “ne… waeyo?”
“ah! Ini aku, Jang Geum.. kamsa, apakah Yumi ada bersamamu?”
“mhh? Anni.. wae?” “ah! Anniyo.. aku kira ia bersamamu.. karena sejak makan siang tadi ia belum pulang juga..” “Mwo?! Jinjayo?” “Dd-De Yumi menghilang”
To be Continued…
“kenapa kamu menangis?” Tanya seseorang yang tiba-tiba duduk di samping yumi dan menyodorkan sapu tangannya.
“ah?” Yumi kaget melihat orang tersebut. Ia kira hanya ia sendiri disana.
“uljima.. ini pakailah, kau terlihat berantakan. Hapuslah air matamu.” Ucapnya tersenyum sambil mengulurkan sapu tangan biru bermotif kotak yang terlipat rapi membentuk persegi.
“ah iya, trimakasih oppa.” “waeyo?” “mm?”
“apa masalahmu? Maukah menceritakannya padaku? Setidaknya kau bisa jauh lebih tenang. Eumma ku selalu melakukan itu untukku” Yumi menghela nafasnya dalam-dalam. Seketika air mata itu tak tertahankan lagi.
“eh jangan menangis lagi. Kau mau aku menghiburmu?” “tidak usah oppa, kehadiranmu disini saja sudah cukup. Oppa, kurasa aku mengenalmu.. chakkaman, jangan bilang kalo oppa itu Lee…”
“Hehehe.. iya.. waeyo? Kau mau aku bernyanyi untukmu?” “tidak usah oppa..kau disampingku saja sudah lebih dari cukup. Terima kasih sudah menghiburku” jelas Yumi seraya memeluk namja idolanya.
“eh? It’s nothing..” “gwaenchanayo oppa..” jawab Yumi tersenyum. Lelaki itupun ikut tersenyum melihat Yumi tersenyum.
@#$%^
“Yumi.. itu kan namamu?” “ De.. darimana oppa tau?” “Tas mu.. “
sungmin menunjuk tas biru muda yang terselempang di bahu Yumi. Tas itu sangat lucu dengan gambar pipa dan alat praktikum ipa yang berbentuk kartun dengan chibi anak kecil. Di sebelah kanan atas tertulis nama Lee Yumi.
“ah.. ini..” “kau tau? Tas itu lucu sekali. Pasti tas itu khusus dibuat untukmu! Orang tuamu sangat perhatian sekali padamu. Ngomong-ngomong, dimana orang tuamu? Sudah se sore ini mereka tidak mencarimu?”
“eh? Orang tua?” “de,, eumma dan appa mu?” “itu…” Yumi tidak bisa meneruskan kata-katanya. Air mata jatuh dari mata bulatnya yang indah.
“eh? Waeyo? Uljima!” namja itu panik melihat Yumi menangis lagi.
“Sudah-sudah ayo.. dimana rumahmu? Oppa akan mengantarmu pulang. Kau ingat nomor telfon eumma mu?”
Mendengar lelaki itu mengucapkan kata eumma Yumi menangis lebih keras.
“ya! Uljima Yumi-ah! Jebal..” “oppa.. jangan pernah menanyakan soal orangtuaku oppa..”
Tutur Yumi sambil mengahapus air matanya. “eh? Wae?” “aku tidak ingin mengingatnya”
“cerita lah padaku..” “anni!” “jebal..” “baiklah, tapi, berjanjilah oppa tidak akan mengantarku pulang.”
“Mwo? Waeyo?” “oppa akan tahu nanti..” “baiklah..”
“Gomawo Donghae oppa!” ucap Yumi sambil memeluk erat Donghae.
“Ne, Cheonemaneyo..” jawab Donghae sambil membalas pelukan Yumi.
Akhirnya Yumi menceritakan kekecewaannya pada orang yang ternyata ahjumma nya. Donghae mendengarkan dengan penuh perhatian, sambil merangkul pundak Yumi untuk sesekali mengusapnya. Yumi merasa sangat tenang disamping Donghae oppa. Dari situlah terjalin keakraban diantara keduanya.
#$@!#$
“oppa, knapa oppa ada di Indonesia?” Tanya Yumi sambil memakan es-krimnya di dalam mobil hitam Donghae.
“oh, itu.. aku awalnya penasaran dengan Leeteuk oppa. Baru kali ini dia pergi tanpa alasan yang jelas. Tetapi, ketika aku sampai di hotel dan berjalan sebentar, aku terpana melihat kota ini. Taman yang tadi juga bagus. Dan tiba-tiba saja aku mendengarmu menangis.” Jawabnya tersenyum.
“oh.. setidaknya sekarang oppa tau kan alasan Leeteuk oppa kesini..” “ne, untuk mencarimu”
“oppa, sebenarnya apa yang terjadi?” “mianhaeyo Yumi-ah, oppa benar-benar tidak tahu. Hyung tidak pernah sekalipun menyebut namamu. Tapi.. aku pernah melihat dompet hyung, di dalam nya ada foto ia bersama seorang anak kecil. Ketika ku Tanya hyung hanya tersenyum dan berkata ‘rahasia’ “
“yang benar saja..” jawab Yumi sambil memajukan bibir kecilnya. “ne” Donghae terkekeh.
“sudahlah cepat habiskan minum mu dan kita ke hotel. Kau boleh menginap malam ini. Biar oppa tidur di sofa. “ “eh.. jangan oppa, biar aku tidur di sofa” “tidak.. aku tidak mengizinkan” jawab Donghae tersenyum. Yumi merasa terhibur dengan kehadiran Donghae disisinya saat ini.
#$%$@
Tuut.. tuut…
“yoboseyo” “annyeong, benar ini Park Jung Soo?” “ne… waeyo?”
“ah! Ini aku, Jang Geum.. kamsa, apakah Yumi ada bersamamu?”
“mhh? Anni.. wae?” “ah! Anniyo.. aku kira ia bersamamu.. karena sejak makan siang tadi ia belum pulang juga..” “Mwo?! Jinjayo?” “Dd-De Yumi menghilang”
To be Continued…
Fragile Heart
< Minmi POV>
Sinar matahari begitu terang menembus kamarku yang mungil. Kicauan burung terdengar merdu di telingaku. Aku terbangun di pagi yang sangat cerah. Kulirik jam dinding kotakku yang ber-frame warna putih susu.
“Astaga! Aku hanya punya waktu setengah jam!” aku terkejut melihatnya menunjukkan angka 7. Aku bergegas sebelum seseorang datang menjemputku.
Namaku Minmi. Shim-Minmi. Aku seorang gadis berumur 17 tahun, yang sedang melanjutkan kuliah ku di universitas UOA, university of art. Ya, aku suka sekali dengan seni. Terutama acting dan music.
Sekarang ini aku tinggal bersama tante ku yang hanya tinggal berdua dengan anaknya yang juga sepupuku. Om ku sudah lama meninggal karena penyakit kanker. Begitu juga dengan kedua orangtuaku. Mereka meninggal karena kecelakaan mobil.
@#$%^
“Minmi, ayo mari kita sarapan bersama?” ucap Tante yang sedang mengoleskan selai kacang di atas roti.
“Ah! Tidak usah tante, aku bekal saja ya! Aku sudah terlambat.” Jawabku tersenyum.
“Baiklah, ini..” “Terima kasih tante.”
*TINN TINN*
Kudengar suara klakson mobil yang tidak asing lagi di telingaku. Itu suara mobil mercy hitam milik kekasihku, Chris. Ya, lelaki bertubuh tinggi dengan kulit nya yang putih dan senyuman khas yang selalu kurindukan. Lelaki yang sudah menjalin hubungan selama 3 tahun, sejak kami SMA ini sangat baik padaku. Bisa kurasakan suaranya memanggilku dengan indah.
“Minmi, ayo kita pergi, kalau tidak cepat-cepat bisa terlambat ke kampus.”
“Ah! Baiklah Chris!” jawabku tersenyum gembira.
“tante, aku pergi dulu..” pamitku pada tante.
Aku langsung berlari kearah kekasih tercintaku, ia mengecup keningku sebentar dan menyuruhku masuk ke dalam mobil.
@#$%^
“ Selesai jam kampus, kita pulang bersama lagi kan?” Tanya Minmi setelah turun dari mobil.
“sepertinya, aku tidak bisa” Jawab Chris tersenyum. “ benarkah? Apa kau ada urusan yang penting?”
“Mmm.. aku ada urusan dengan keluargaku. Aku harus datang. Maaf ya.”
“ o.. yasudah. Kalau begitu sampai nanti.” Minmi melambaikan tangannya lalu berbalik ke arah kampus.
Tak sanggup menahan gejolak di dada , dengan cepat Minmi langsung memeluk Chris
Dan …”bye ,I love you” ucap Minmi kepada Chris . “bye,okay.” Balas Chris –dengan nada merendahkan dan senyuman licik.
Chris menjalankan mobilnya dengan kencang. Ia bergumam, “ciih!”
!@#$
Tingtoongg…
Terdengar suara bel pulang sekolah. Murid pun keluar dari kelas. Karena hari ini aku pulang sendiri ke rumah . rasanya jadi tidak bersemangat untuk pulang ke rumah . Akhirnya aku memutuskan untuk … , menelfon chris. Dan kedua , pergi ke café untuk makan siang .
Tutttt tuttt ….. “Chris , apa yang sedang kau lakukan?” tanyaku kepada Chris .”
“Aku lagi makan makan dengan keluargaku…” Ucap Chris .
“Oh .. begitu , maaf ya kalau mengganggu.hanya saja..tidak ada kamu disampingku rasanya sepi…” ucap ku dengan nada sedih .
“oh enggak kok…iya aku juga kangen kamu.sudah dulu ya,bye” jawab Chris . ia menutup telponnya dengan buru-buru.
Mukanya terlihat kesal. “sebenarnya kau itu sungguh mengganggu !”
@#$%^
Sesampainya di café
“Sepi sekali café ini..ya baguslah jadi aku tidak perlu menunggu lama .”
Ketika aku duduk di kursi café , aku mendengar suara Chris sedang tertawa . Aku mengira itu semua hanya karena aku merindukan Chris . Tapi suara itu terdengar real . Bahkan ditambah lagi suara tertawa perempuan , seperti yang sedang bercanda .
Akhirnya aku putuskan untuk melihat ke belakang . Dan ternyata itu bukan sekedar halusinasi ku saja ! tapi ini nyata ! bahkan membuat hati dan jantungku seperti remuk dan hancur, bagaikan gelas yang retak .
Aku melihat Chris bergandengan tangan dengan kakak kelasku ,Jesy! Chris bahkan sempat mencium keningnya. Betapa terkejutnya aku .
Tanpa diasadari , Minmi meneteskan air mata . “Chris?”
Minmi menghampiri Chris . “Chris, ini yang kamu bilang dengan makan bersama keluarga? Ini?” Tanya Minmi lirih.
Chris terlihat terkejut, tapi ia malah balik membentak Minmi.
“Ya! Dia keluargaku! Dia calon istriku! Mengerti?!” jawab Chris setengah berteriak.
“Apa? Tapi bagaimana bisa? Kau! Kau tega sekali berbuat ini padaku! Aku..”
“Asih! Kau terlalu banyak omong Minmi! Jelas aku tega! Apa yang aku harapkan dari gadis berpenyakitan sepertimu huh? “
“Apa? Chris, kau..”
“Aku tidak ingin punya pacar penyakitan! Kau tau? Kau itu mandul! Kau tidak bisa memberikan ku anak! Untuk bernafaspun kau kesulitan! Kau punya asma dan kau punya Gastitis yang sudah parah,dan membuatku susah …memang kau cantik. Tapi, Jesy lebih cantik!”
“…” Minmi hanya menatap Chris getir. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir merahnya yang sudah merah ia gigit untuk menahan tangisnya. Hatinya sakit bagai dicabik-cabik.
“Mulai sekarang tinggalkan aku! Lupakan aku! Aku tidak ingin melihat mukamu!”
Chris mengatakan dengan nada yang sangat tinggi. Minmi sama sekalitidak menatapnya. Ia hanya menangis sambil menunduk.
“Ayo sayang, kita pergi dari sini!” ajak Chris pada Jesy. Mereka berdua meninggalkan café itu dengan segera.
Minmi tidak dapat menahan semuanya lagi. Ia menangis sambil terduduk di lantai café. Ia memegang dadanya erat. Rasa sakit terasa dihatinya. Ia bahkan merasa putus asa. Tak dapat disangka lelaki yang selama ini menjadi kekasihnya ternyata tega begitu jahat padanya. Rasa sakit yang sangat dahsyat tidak dapat dibendung lagi. Minmi pun pulang dengan hati dan mood yang hancur .
@#$%^
Semenjak itu,sikapku menjadi sangat dingin pada orang. Aku sulit untuk percaya pada lelaki. Aku merasa hidupku sudah tidak ada tujuan dan semangat . bayangkan saja…Orang tuaku sudah meninggalkanku . Om ku juga . Kekasihku pergi dengan cara yang menyakitkan! Arrgghh . Aku merasa sedih dan hampa . Seperti gelas berdebu yang rapuh , dan tidak pernah diisi
Akhir akhir ini aku sering sakit. Yaa , bisa dibilang aku ini penyakitan . Mendadak pusing , bahkan hampir tiap hari aku pingsan . Kata dokter , aku hanya banyak pikiran.
@#$%^
“Minmi … mengapa Chris jarang menjemputmu dan main denganmu lagi? Sedang ada masalah ya sayang? “ Tanya Tante kepadaku
“Bukan kok. Bu bu kan masalah … tapi hubungan yang telah aku jalin dengan Chris selama ti ti ga tahun ini ….” –Minmi tidak sempat melanjutkan kalimatnya dan ia menangis getir.
“Eh sayang.. tidak apa-apa tante mengerti. Tante janji tidak akan menanyakan hal itu lagi. Jangan menangis” Tante memelukku erat sambil mengusapkan tangannya dipundakku.
@#$%
Hari hari kulewati . Rasanya tidak kuat hidup dikelilingi kenangan yang mengingatkanku kepada Chris .
Kebetulan, aku ditawarkan oleh kepala sekolah mengambil beasiswa ke Paris.
Tanpa berpikir panjang , aku menerima beasiswa tersebut .agar aku dapat hidup tenang .
“Tante , minggu depan aku akan pindah ke Paris , Aku akan melanjutkan sekolah disana .” ucapku
“Minmi ! tante tidak suka dengan keputusanmu . Lagipula terlalu cepat kau meniggalkan rumah ini . Tante akan kesepian sekali Minmi …” Ucap tante kepadaku dengan nada sedih dan kesal
“Keputusan sudah bulat . Minggu depan aku akan pindah ke Paris , Aku akan sekolah seni disana . lagipula tante masih punya Josh kan? Rasanya ini satu-satunya caraku agar bisa melupakan Chris tante. Kumohon..” Balasku kepada tante
“Baiklah kalau begitu tante hargai keputusanmu … jaga dirilah disana..“ Ucap tante dengan wajah sedih
Sebelum pergi . Ada satu hal yang aku inginkan . Aku berniat untuk melupakan Chris. Seperti yang dia bilang. Aku harus melupakannya. Ya, harus. Ku putuskan untuk membuang semua barang- barang dari Chris, aku membakar foto ku bersamanya. Membuang hadiah darinya, dan terakhir.. menghapus nomor ponselnya dari kontak ponselku.
Minmi menghela napas dalam. “Selamat tinggal Chris..” gumamnya sambil menghapus Chris dari kontaknya. Minmi tersenyum getir. Ia meletakkan ponselnya dan menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Ia menutup matanya.
@#$%^
Tinnn tinnnn !
“Minmi ! Taxi mu sudah datang ayo cepat beres beresnya !” teriak tante kepadaku .
“iyaa ini sudah selesai kok . tidak ada barang yang tertinggal, Minmi akan segera kedepan.” Jawabku
“Hati hati ya Minmi … Tante akan merindukanmu . Obat mu sudah lengkapkan? Ada banyak obat yang harus kau bawa .” ucap tante
“Iya . Tante aku juga akan rindu padamu . Sudah kok .. kalau begitu sampai ketemu bi..” jawabku –sambil bersalaman
!@#$%^
@ Airport
“terima kasih pak. Ini..” “Sama-sama”
Minmi turun dari taxi dan membayarnya. Ia menarik sebuah koper besar ditangan kananya, sedangkan tangan kirinya memegang tas yang ada di bahunya. Ia melihat kembali tiket pesawatnya, namun ia melakukannya sembari berjalan hingga..
BRUKKK!!
To be continued..
Sinar matahari begitu terang menembus kamarku yang mungil. Kicauan burung terdengar merdu di telingaku. Aku terbangun di pagi yang sangat cerah. Kulirik jam dinding kotakku yang ber-frame warna putih susu.
“Astaga! Aku hanya punya waktu setengah jam!” aku terkejut melihatnya menunjukkan angka 7. Aku bergegas sebelum seseorang datang menjemputku.
Namaku Minmi. Shim-Minmi. Aku seorang gadis berumur 17 tahun, yang sedang melanjutkan kuliah ku di universitas UOA, university of art. Ya, aku suka sekali dengan seni. Terutama acting dan music.
Sekarang ini aku tinggal bersama tante ku yang hanya tinggal berdua dengan anaknya yang juga sepupuku. Om ku sudah lama meninggal karena penyakit kanker. Begitu juga dengan kedua orangtuaku. Mereka meninggal karena kecelakaan mobil.
@#$%^
“Minmi, ayo mari kita sarapan bersama?” ucap Tante yang sedang mengoleskan selai kacang di atas roti.
“Ah! Tidak usah tante, aku bekal saja ya! Aku sudah terlambat.” Jawabku tersenyum.
“Baiklah, ini..” “Terima kasih tante.”
*TINN TINN*
Kudengar suara klakson mobil yang tidak asing lagi di telingaku. Itu suara mobil mercy hitam milik kekasihku, Chris. Ya, lelaki bertubuh tinggi dengan kulit nya yang putih dan senyuman khas yang selalu kurindukan. Lelaki yang sudah menjalin hubungan selama 3 tahun, sejak kami SMA ini sangat baik padaku. Bisa kurasakan suaranya memanggilku dengan indah.
“Minmi, ayo kita pergi, kalau tidak cepat-cepat bisa terlambat ke kampus.”
“Ah! Baiklah Chris!” jawabku tersenyum gembira.
“tante, aku pergi dulu..” pamitku pada tante.
Aku langsung berlari kearah kekasih tercintaku, ia mengecup keningku sebentar dan menyuruhku masuk ke dalam mobil.
@#$%^
“ Selesai jam kampus, kita pulang bersama lagi kan?” Tanya Minmi setelah turun dari mobil.
“sepertinya, aku tidak bisa” Jawab Chris tersenyum. “ benarkah? Apa kau ada urusan yang penting?”
“Mmm.. aku ada urusan dengan keluargaku. Aku harus datang. Maaf ya.”
“ o.. yasudah. Kalau begitu sampai nanti.” Minmi melambaikan tangannya lalu berbalik ke arah kampus.
Tak sanggup menahan gejolak di dada , dengan cepat Minmi langsung memeluk Chris
Dan …”bye ,I love you” ucap Minmi kepada Chris . “bye,okay.” Balas Chris –dengan nada merendahkan dan senyuman licik.
Chris menjalankan mobilnya dengan kencang. Ia bergumam, “ciih!”
!@#$
Tingtoongg…
Terdengar suara bel pulang sekolah. Murid pun keluar dari kelas. Karena hari ini aku pulang sendiri ke rumah . rasanya jadi tidak bersemangat untuk pulang ke rumah . Akhirnya aku memutuskan untuk … , menelfon chris. Dan kedua , pergi ke café untuk makan siang .
Tutttt tuttt ….. “Chris , apa yang sedang kau lakukan?” tanyaku kepada Chris .”
“Aku lagi makan makan dengan keluargaku…” Ucap Chris .
“Oh .. begitu , maaf ya kalau mengganggu.hanya saja..tidak ada kamu disampingku rasanya sepi…” ucap ku dengan nada sedih .
“oh enggak kok…iya aku juga kangen kamu.sudah dulu ya,bye” jawab Chris . ia menutup telponnya dengan buru-buru.
Mukanya terlihat kesal. “sebenarnya kau itu sungguh mengganggu !”
@#$%^
Sesampainya di café
“Sepi sekali café ini..ya baguslah jadi aku tidak perlu menunggu lama .”
Ketika aku duduk di kursi café , aku mendengar suara Chris sedang tertawa . Aku mengira itu semua hanya karena aku merindukan Chris . Tapi suara itu terdengar real . Bahkan ditambah lagi suara tertawa perempuan , seperti yang sedang bercanda .
Akhirnya aku putuskan untuk melihat ke belakang . Dan ternyata itu bukan sekedar halusinasi ku saja ! tapi ini nyata ! bahkan membuat hati dan jantungku seperti remuk dan hancur, bagaikan gelas yang retak .
Aku melihat Chris bergandengan tangan dengan kakak kelasku ,Jesy! Chris bahkan sempat mencium keningnya. Betapa terkejutnya aku .
Tanpa diasadari , Minmi meneteskan air mata . “Chris?”
Minmi menghampiri Chris . “Chris, ini yang kamu bilang dengan makan bersama keluarga? Ini?” Tanya Minmi lirih.
Chris terlihat terkejut, tapi ia malah balik membentak Minmi.
“Ya! Dia keluargaku! Dia calon istriku! Mengerti?!” jawab Chris setengah berteriak.
“Apa? Tapi bagaimana bisa? Kau! Kau tega sekali berbuat ini padaku! Aku..”
“Asih! Kau terlalu banyak omong Minmi! Jelas aku tega! Apa yang aku harapkan dari gadis berpenyakitan sepertimu huh? “
“Apa? Chris, kau..”
“Aku tidak ingin punya pacar penyakitan! Kau tau? Kau itu mandul! Kau tidak bisa memberikan ku anak! Untuk bernafaspun kau kesulitan! Kau punya asma dan kau punya Gastitis yang sudah parah,dan membuatku susah …memang kau cantik. Tapi, Jesy lebih cantik!”
“…” Minmi hanya menatap Chris getir. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir merahnya yang sudah merah ia gigit untuk menahan tangisnya. Hatinya sakit bagai dicabik-cabik.
“Mulai sekarang tinggalkan aku! Lupakan aku! Aku tidak ingin melihat mukamu!”
Chris mengatakan dengan nada yang sangat tinggi. Minmi sama sekalitidak menatapnya. Ia hanya menangis sambil menunduk.
“Ayo sayang, kita pergi dari sini!” ajak Chris pada Jesy. Mereka berdua meninggalkan café itu dengan segera.
Minmi tidak dapat menahan semuanya lagi. Ia menangis sambil terduduk di lantai café. Ia memegang dadanya erat. Rasa sakit terasa dihatinya. Ia bahkan merasa putus asa. Tak dapat disangka lelaki yang selama ini menjadi kekasihnya ternyata tega begitu jahat padanya. Rasa sakit yang sangat dahsyat tidak dapat dibendung lagi. Minmi pun pulang dengan hati dan mood yang hancur .
@#$%^
Semenjak itu,sikapku menjadi sangat dingin pada orang. Aku sulit untuk percaya pada lelaki. Aku merasa hidupku sudah tidak ada tujuan dan semangat . bayangkan saja…Orang tuaku sudah meninggalkanku . Om ku juga . Kekasihku pergi dengan cara yang menyakitkan! Arrgghh . Aku merasa sedih dan hampa . Seperti gelas berdebu yang rapuh , dan tidak pernah diisi
Akhir akhir ini aku sering sakit. Yaa , bisa dibilang aku ini penyakitan . Mendadak pusing , bahkan hampir tiap hari aku pingsan . Kata dokter , aku hanya banyak pikiran.
@#$%^
“Minmi … mengapa Chris jarang menjemputmu dan main denganmu lagi? Sedang ada masalah ya sayang? “ Tanya Tante kepadaku
“Bukan kok. Bu bu kan masalah … tapi hubungan yang telah aku jalin dengan Chris selama ti ti ga tahun ini ….” –Minmi tidak sempat melanjutkan kalimatnya dan ia menangis getir.
“Eh sayang.. tidak apa-apa tante mengerti. Tante janji tidak akan menanyakan hal itu lagi. Jangan menangis” Tante memelukku erat sambil mengusapkan tangannya dipundakku.
@#$%
Hari hari kulewati . Rasanya tidak kuat hidup dikelilingi kenangan yang mengingatkanku kepada Chris .
Kebetulan, aku ditawarkan oleh kepala sekolah mengambil beasiswa ke Paris.
Tanpa berpikir panjang , aku menerima beasiswa tersebut .agar aku dapat hidup tenang .
“Tante , minggu depan aku akan pindah ke Paris , Aku akan melanjutkan sekolah disana .” ucapku
“Minmi ! tante tidak suka dengan keputusanmu . Lagipula terlalu cepat kau meniggalkan rumah ini . Tante akan kesepian sekali Minmi …” Ucap tante kepadaku dengan nada sedih dan kesal
“Keputusan sudah bulat . Minggu depan aku akan pindah ke Paris , Aku akan sekolah seni disana . lagipula tante masih punya Josh kan? Rasanya ini satu-satunya caraku agar bisa melupakan Chris tante. Kumohon..” Balasku kepada tante
“Baiklah kalau begitu tante hargai keputusanmu … jaga dirilah disana..“ Ucap tante dengan wajah sedih
Sebelum pergi . Ada satu hal yang aku inginkan . Aku berniat untuk melupakan Chris. Seperti yang dia bilang. Aku harus melupakannya. Ya, harus. Ku putuskan untuk membuang semua barang- barang dari Chris, aku membakar foto ku bersamanya. Membuang hadiah darinya, dan terakhir.. menghapus nomor ponselnya dari kontak ponselku.
Minmi menghela napas dalam. “Selamat tinggal Chris..” gumamnya sambil menghapus Chris dari kontaknya. Minmi tersenyum getir. Ia meletakkan ponselnya dan menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Ia menutup matanya.
@#$%^
Tinnn tinnnn !
“Minmi ! Taxi mu sudah datang ayo cepat beres beresnya !” teriak tante kepadaku .
“iyaa ini sudah selesai kok . tidak ada barang yang tertinggal, Minmi akan segera kedepan.” Jawabku
“Hati hati ya Minmi … Tante akan merindukanmu . Obat mu sudah lengkapkan? Ada banyak obat yang harus kau bawa .” ucap tante
“Iya . Tante aku juga akan rindu padamu . Sudah kok .. kalau begitu sampai ketemu bi..” jawabku –sambil bersalaman
!@#$%^
@ Airport
“terima kasih pak. Ini..” “Sama-sama”
Minmi turun dari taxi dan membayarnya. Ia menarik sebuah koper besar ditangan kananya, sedangkan tangan kirinya memegang tas yang ada di bahunya. Ia melihat kembali tiket pesawatnya, namun ia melakukannya sembari berjalan hingga..
BRUKKK!!
To be continued..
Minggu, 17 April 2011
The Truth Is (part 2)
Yumi Pov
Nafasku seakan habis. Jantungku berdetak sangat cepat hingga terasa sakit di dada. Aku masih terdiam mamandanginya. Susasana kini berubah hening. Tak satupun dari kami bicara. Aku mengalihkan pandanganku darinya. Aku berusaha menenangkan diriku. Kata-kata itu benar – benar membuatku terkejut. Aku tidak tahu harus apa.
#$%^&*
Leeteuk Pov
Aku menarik nafas panjang sembari mengemudikan mobil kearah rumah ahjumma nya Yu-mi. Yumi kecilku diam. Dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa. Mungkin dia masih shock. Aku juga tidak ingin mengatakan apapun dulu. Dia butuh ketenangan.
#$%^&*
Mobil putih Leeteuk melaju dengan lamban. Keheningan masih berlanjut hingga mereka sampai di rumah Yumi. Yumi turun dari mobil, ia tidak menghiraukan eomma dan dongsaeng nya yang berteriak memanggilnya. Yumi masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya.
#$%^&*
Leeteuk hanya diam dan memandang yumi pergi menjauh. Leeteuk mendesah sedih.
“kau? Kau.. apa yang kau lakukan padanya?” Tanya seorang wanita dari arah rumah.
“annyeong jang geun ssi.” Sapa leeteuk.
“untuk apa kau ksni heh?” Tanya wanita itu kasar.
“aku baru saja mengantar Yumi kecilku pulang. Aku.. akan kembali lagi untuk melihatnya lagi.”
“berani nya kau! Untuk apa?”
“aku ayah nya!”
“mwo?!”
“bukankah memang iya kan?”
“tidak mungkin! Ayah nya sudah meninggal!”
“aku yang menemukannya waktu dia sendirian. Dan dia memanggilku ayah nya. Sekarang aku ingin mengambilnya kembali.”
“tidak boleh.” “apa?” “aku tidak akan mau. Aku menyayanginya” “aku juga menyayanginya”
“aku tidak peduli!.”
“terserah. Aku akan datang lagi besok.” Jelas leeteuk sembari masuk, dan mengemudikan mobilnya.
Yumi yang mendengar pertengkaran mereka berdua menangis di kamarnya.
#$%^&*
Yumi terbangun dari tidurnya. Kepalanya terasa sedikit pusing. Ia menuju ke kamar mandi. Yumi merapikan bajunya yang kusut. Ia menyisir rambutnya perlahan. Ia mendesah. Entah kenapa Ibunya tidak membangunkannya. Jam menunjukkan pukul 9.30 tidak mungkin baginya untuk ke sekolah lagi. Ia melirik ponselnya.
“ah! Narin menelfonku tadi pagi. Sudah… emm.. 10x. maafkan aku Narin. Aku benar benar lupa. “ desahnya sambil mendekap ponsel hitam ke dadanya.
#$%^&**&^%$$
Yumi keluar dari kamarnya perlahan. Ia kelihatan tampak cantik dengan kaus putih dan celana pendek hitam. Kalung perak bertuliskan namanya menggelantung indah di lehernya.
“Yumi sini, aku memasak makanan kesukaanmu” panggil Ibunya. “Baik eumma” jawabnya tersenyum.
“eumma?” Tanya seorang lelaki yang duduk di meja makan. Yumi terkejut melihat idolanya itu berada di meja makannya.
“ah annyeong haseyo oppa” sapa yumi sambil menunduk. “annyeong haseyo yumi. Tidurmu nyenyak sekali yah. Aku sudah menunggu untuk mengantarmu ke sekolah. Rupanya kau tidak terbangun juga”
“mianhaeyo oppa” jawab yumi tersenyum. “gwaenchanha. Tadi kau memanggilnya siapa?”
“eumma. Waeyo oppa?” “kenapa kau memanggilnya eumma?”
“karena, dia memang ibuku.” “bagaimana dengan ayahmu?”
“appa ku sudah di surga.” Jawab Yumi tersenyum.
“ini tidak benar” jawab teukie “maksud oppa apa?” Tanya Yumi kebingungan.
“ini semua tidak benar Yumi sayang.. kenapa kau memanggilnya eumma? Seharusnya kau memanggilnya..”
“sudahlah Park Jung Su kau berteriak di rumah orang! Ini tidak sopan. Pulanglah! Urus saja urusanmu sendiri!” sela Jang Geun.
“yumi cepat habiskan makanan mu dan pergilah berjalan-jalan.” Tukas nya dengan nada marah.
“tapi eumma..” “cepat habiskan!” “baiklah.”
“kau! Pergi sana!” “kenapa aku harus pergi?” “kau mencampuri urusanku!”
“eumma.. aku sudah selesai. Aku akan ke luar.” Sela Yumi. “cepat pergilah sana.”
Jawab jang geun.
Yumi pergi keluar rumah. Tetapi ia tidak pergi. Ia bersembunyi di semak-semak. Ia memperhatikan ibu dan idolanya itu bertengkar.
“kenapa kau membohonginya?” “aku tidak bohong padanya”
“tidak bohong ya… lalu kenapa yumi memanggilmu eumma? Bukankah seharusnya Ia memanggilmu.. ahjumma??”
Yumi tersentak kaget. Ia mengatupkan bibirnya takut suaranya terdengar.
“baik! Aku memang berbohong! Aku tidak ingin melihatnya sedih.
Kau tau? Saat ia berpisah denganmu mukanya sangat sedih.
Kau tau betapa ia merindukanmu?
Selama ini aku sudah membuang tanda-tanda yang ada hubungannya denganmu.
Aku hanya ingin ia melupakanmu, karna jika ia mengingatmu, ia pasti akan bertanya bagaimana ia bisa bertemu denganmu.
Tegakah kau mengatakan bahwa orang tuanya membuangnya di depan pintu rumah keluarga Park Junsu hanya karna ia tidak diinginkan di keluarga itu?
Setelah sekian lama kukira kau tidak akan menemukannya, tetapi ternyata kau disini. Maaf tapi sebaiknya kau pergi dan biarkan ia memanggilku eumma.”
“kau! Beraninya kau! Yumi akan sangat membencimu Jang Geun ssi! Ingat itu!”
“setidaknya Yumi tidak mengetahuinya”
“hmmh! Ya..setidaknya ia akan mengetahuinya sebentar lagi”
“Andwae!”
“Bye Jang Geun ssi.”
Leeteuk pergi meninggalkan Jang Geun ssi tanpa menggubris nya.
Tanpa sepengetahuan Leeteuk dan Jang Geun, Yumi sudah pergi dengan berlinang air mata. Ia kesal pada eumma nya. Ia menangis…
To be Continued…
Nafasku seakan habis. Jantungku berdetak sangat cepat hingga terasa sakit di dada. Aku masih terdiam mamandanginya. Susasana kini berubah hening. Tak satupun dari kami bicara. Aku mengalihkan pandanganku darinya. Aku berusaha menenangkan diriku. Kata-kata itu benar – benar membuatku terkejut. Aku tidak tahu harus apa.
#$%^&*
Leeteuk Pov
Aku menarik nafas panjang sembari mengemudikan mobil kearah rumah ahjumma nya Yu-mi. Yumi kecilku diam. Dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa. Mungkin dia masih shock. Aku juga tidak ingin mengatakan apapun dulu. Dia butuh ketenangan.
#$%^&*
Mobil putih Leeteuk melaju dengan lamban. Keheningan masih berlanjut hingga mereka sampai di rumah Yumi. Yumi turun dari mobil, ia tidak menghiraukan eomma dan dongsaeng nya yang berteriak memanggilnya. Yumi masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya.
#$%^&*
Leeteuk hanya diam dan memandang yumi pergi menjauh. Leeteuk mendesah sedih.
“kau? Kau.. apa yang kau lakukan padanya?” Tanya seorang wanita dari arah rumah.
“annyeong jang geun ssi.” Sapa leeteuk.
“untuk apa kau ksni heh?” Tanya wanita itu kasar.
“aku baru saja mengantar Yumi kecilku pulang. Aku.. akan kembali lagi untuk melihatnya lagi.”
“berani nya kau! Untuk apa?”
“aku ayah nya!”
“mwo?!”
“bukankah memang iya kan?”
“tidak mungkin! Ayah nya sudah meninggal!”
“aku yang menemukannya waktu dia sendirian. Dan dia memanggilku ayah nya. Sekarang aku ingin mengambilnya kembali.”
“tidak boleh.” “apa?” “aku tidak akan mau. Aku menyayanginya” “aku juga menyayanginya”
“aku tidak peduli!.”
“terserah. Aku akan datang lagi besok.” Jelas leeteuk sembari masuk, dan mengemudikan mobilnya.
Yumi yang mendengar pertengkaran mereka berdua menangis di kamarnya.
#$%^&*
Yumi terbangun dari tidurnya. Kepalanya terasa sedikit pusing. Ia menuju ke kamar mandi. Yumi merapikan bajunya yang kusut. Ia menyisir rambutnya perlahan. Ia mendesah. Entah kenapa Ibunya tidak membangunkannya. Jam menunjukkan pukul 9.30 tidak mungkin baginya untuk ke sekolah lagi. Ia melirik ponselnya.
“ah! Narin menelfonku tadi pagi. Sudah… emm.. 10x. maafkan aku Narin. Aku benar benar lupa. “ desahnya sambil mendekap ponsel hitam ke dadanya.
#$%^&**&^%$$
Yumi keluar dari kamarnya perlahan. Ia kelihatan tampak cantik dengan kaus putih dan celana pendek hitam. Kalung perak bertuliskan namanya menggelantung indah di lehernya.
“Yumi sini, aku memasak makanan kesukaanmu” panggil Ibunya. “Baik eumma” jawabnya tersenyum.
“eumma?” Tanya seorang lelaki yang duduk di meja makan. Yumi terkejut melihat idolanya itu berada di meja makannya.
“ah annyeong haseyo oppa” sapa yumi sambil menunduk. “annyeong haseyo yumi. Tidurmu nyenyak sekali yah. Aku sudah menunggu untuk mengantarmu ke sekolah. Rupanya kau tidak terbangun juga”
“mianhaeyo oppa” jawab yumi tersenyum. “gwaenchanha. Tadi kau memanggilnya siapa?”
“eumma. Waeyo oppa?” “kenapa kau memanggilnya eumma?”
“karena, dia memang ibuku.” “bagaimana dengan ayahmu?”
“appa ku sudah di surga.” Jawab Yumi tersenyum.
“ini tidak benar” jawab teukie “maksud oppa apa?” Tanya Yumi kebingungan.
“ini semua tidak benar Yumi sayang.. kenapa kau memanggilnya eumma? Seharusnya kau memanggilnya..”
“sudahlah Park Jung Su kau berteriak di rumah orang! Ini tidak sopan. Pulanglah! Urus saja urusanmu sendiri!” sela Jang Geun.
“yumi cepat habiskan makanan mu dan pergilah berjalan-jalan.” Tukas nya dengan nada marah.
“tapi eumma..” “cepat habiskan!” “baiklah.”
“kau! Pergi sana!” “kenapa aku harus pergi?” “kau mencampuri urusanku!”
“eumma.. aku sudah selesai. Aku akan ke luar.” Sela Yumi. “cepat pergilah sana.”
Jawab jang geun.
Yumi pergi keluar rumah. Tetapi ia tidak pergi. Ia bersembunyi di semak-semak. Ia memperhatikan ibu dan idolanya itu bertengkar.
“kenapa kau membohonginya?” “aku tidak bohong padanya”
“tidak bohong ya… lalu kenapa yumi memanggilmu eumma? Bukankah seharusnya Ia memanggilmu.. ahjumma??”
Yumi tersentak kaget. Ia mengatupkan bibirnya takut suaranya terdengar.
“baik! Aku memang berbohong! Aku tidak ingin melihatnya sedih.
Kau tau? Saat ia berpisah denganmu mukanya sangat sedih.
Kau tau betapa ia merindukanmu?
Selama ini aku sudah membuang tanda-tanda yang ada hubungannya denganmu.
Aku hanya ingin ia melupakanmu, karna jika ia mengingatmu, ia pasti akan bertanya bagaimana ia bisa bertemu denganmu.
Tegakah kau mengatakan bahwa orang tuanya membuangnya di depan pintu rumah keluarga Park Junsu hanya karna ia tidak diinginkan di keluarga itu?
Setelah sekian lama kukira kau tidak akan menemukannya, tetapi ternyata kau disini. Maaf tapi sebaiknya kau pergi dan biarkan ia memanggilku eumma.”
“kau! Beraninya kau! Yumi akan sangat membencimu Jang Geun ssi! Ingat itu!”
“setidaknya Yumi tidak mengetahuinya”
“hmmh! Ya..setidaknya ia akan mengetahuinya sebentar lagi”
“Andwae!”
“Bye Jang Geun ssi.”
Leeteuk pergi meninggalkan Jang Geun ssi tanpa menggubris nya.
Tanpa sepengetahuan Leeteuk dan Jang Geun, Yumi sudah pergi dengan berlinang air mata. Ia kesal pada eumma nya. Ia menangis…
To be Continued…
Minggu, 20 Maret 2011
The truth is.. (part 1)
Hari ini terasa sangat cerah. Bisa kurasakan embun pagi menempel di jendela kamarku. Tetesan embun dan pancaran matahari seakan Membangunkanku dgn lembut. Ku tegakkan badanku di tempat tidur mungilku. Rasanya baru sebentar aku terlelap dalam mimpi. Tapi jam sudah Menunjukan pukul 5.30 walaupun kantuk masih menyelimuti tubuhku,namun kupaksakan kakiku berjalan keluar kamar. Hari ini hari selasa aku harus berangkat sekolah.
******
Kakiku mulai berjalan menyusuri koridor sekolah. Pagi ini hari begitu cerah. Bisa kurasakan awan menyelimuti sekolahku. Sepertinya Keadaan cuaca hari ini membuatku semangat. Tersadar kakiku sudah berjalan menaiki tangga. Bisa kudengar tawa temanku dari sini. Kelasku Tidak begitu jauh dari tangga,tidak sulit bagiku untuk mendengar tawa mereka. Langkahku melambat ketika memasuki kelas. Kudengar suara Sahabatku menyapa dengan santai. "Hai Yu-mi". Dia Narin. "Hai juga narin" balasku tersenyum. "Eh sini gabung sma kita" ajaknya ketika Aku melepas tas punggungku. "Oke" jawabku singkat sembari berbaur dengan teman sekelasku. Kami berbincang lama.
10 menit berlalu Bel mulai berdendang menyuruh kami memulai pelajaran hari ini.
Bel menjerit 2 kali. Pertanda pelajaranku hari ini telah usai. Seperti biasa aku bergegas merapikan buku ke dalam tas. Bergegas keluar dari kelas dan berlari menuruni tangga. Biasanya jika aku terlambat pulang mama pasti marah. Ia tipikal orang yang tidak sabaran. Jika mama telat menjemput aku agak sedikit kesal, pasalnya aku sangat lelah. Teman- teman di sekolahku benar benar aktif. Tidak bisa diam. Mereka semua ramai. Seperti kali ini, aku sudah sampai di pelataran parkir sekolahku. Namun, ternyata mama belum menjemput ku juga. Biasanya mobil hitam yang sering dikendarainya itu sudah terparkir disini. Kuputuskan untuk menunggu.
#$%^&*
“Hyung! Kau mau kemana?” “ah! Eunhyuk, bisa tidak kau bilang pada yang lain? aku ada janji. Aku belum tahu akan pulang kapan tapi aku akan segera menghubungimu secepatnya.” “tapi hyung…” “aku janji dongsaeng a” “tapi kemana? Janji apa?” “aku… aku ingin menepati janjiku pada seseorang. Seseorang yang menjadi tanggung jawabku” “hyung.. siapa dia?” “dia.. dia… ah,sudahlah kalau aku sudah menyelesaikannya aku baru akan member itahumu. Ingat selama aku pergi aku titipkan semuanya padamu. Jika ada sesuatu telfonlah” “ne hyung.” “baik,aku pergi dulu” “ne. hati-hati dijalan hyung.” Hyung nya hanya membalas tersenyum. “eunhyuk a, teukie hyung mau pergi kemana?” Tanya donghae yang tiba-tiba datang. “oh, dia ada urusan. Ayo masuk! Lihat hankyung sudah memasak untuk kita” “Ne. ayo!” jawab Donghae tersenyum.
#$%^&*
“hai Yumi! Tumben belum pulang? Kenapa, mamamu telat jemput ya?” sapa Narin ketika aku sedang duduk melamun. “Eh! Narin! Iya… mungkin…telat” jawabku ragu. “yaudah sini aku tungguin,aku bawa motor,jadi bebas pulang jam berapa aja” “eh beneran gak apa-apa?” “iya santai aja kali.” “oh yaudah makasih ya.” “sama-sama Yumi”. “……” “…” kamipun larut dalam perbincangan.
*********
Tak terasa hari semakin gelap. Entah kenapa sepertinya sekolahku tiba-tiba sepi. Aku merasakan tubuh Narin mengejang ketika angin berhembus. Kulirik jam tangan kesayanganku. “jam 4” gumamku. “Yumi, bagaimana kalau aku antar kau pulang? Sepertinya mama mu tidak menjemputmu. Yuk!” Narin menawarkan. “Emm boleh” anggukku ragu. Narin membantuku berdiri. Kutepuk –tepuk rokku yang lumayan kotor karna duduk di koridor parkiran.
#%^&**
Baru saja aku mau mengggenggam tangan Narin dan pulang, ada sesosok laki-laki menghampiri kami. Aku memperhatikannya dengan seksama. Rasanya aku mengenalnya, tapi.. siapa? Lelaki itu mengenakan celana jeans, kemeja berwarna putih, dan sepatu putih yang mengkilat. Ia menggunakan kaca mata hitam ber-frame putih. Ia mengenakan semacam cadar. Lelaki itu membetulkan posisi topi berwarna blue jeans nya yang tadinya sedikit miring.
Pertanyaan Narin membuyarkan lamunanku. “Yumi, siapa itu? Mm..mengerikan. seperti, kau tau? Mata-mata” “ah Narin ada-ada saja kau. Ia lebih mirip Michael Jackson yang sedang menghindari virus flu burung tau!” jawabku asal. “Hush! Kamu ini ngeyel…tuh liat dia bawa kertas,kayaknya dia mau nanya.” “ne. ayo kita samperin” “andwae!” “knapa?” “a..aaku takuut!” “yaudah kita tunggu aja dia nyamperin kita” “itu lebih baik Yumi.”
*****************
Leeteuk pov
Ini dia. Yumi kecilku. Cantik, sangat cantik. Andai saja umurnya sebaya denganku, pasti aku sudah memberikan seluruh hidupku padanya dipelaminan.
Senyum nya sangat manis. Yumi kecilku masih seperti yang dulu. Tapi kini dia.. sedikit lebih.. dewasa. Apa yang akan aku katakan padanya? Junsu, ingat, kau harus berpura-pura baru mengenalnya. Kalau tidak kejadian 13 tahun yang lalu akan terbongkar. Yumi kecilmu akan membencimu. Ingat itu Junsu.
author pov
“annyeong haseyo, apakah ada diantara kalian yang bernama Yumi?” Tanya eeteuk berbohong. “saya,ada apa?” jawab Yumi memberanikan diri.
“Aigoo.. cantik sekali dirimu. Kaukah Park Yu-mi?” “ne. anda, siapa?”
“hmmh. Mari ikuti saya ke mobil. Disini terlalu terbuka. Saya takut identitas saya terbongkar. Mari.”
Yumi dan narin berpandangan. Mereka sedikit ketakutan mendengarnya. eeteuk memyadari hal itu. Ia berbalik dan tersenyum .
“aku tidak akan melakukan apapun, kalau aku macam-macam kalian boleh catat nomor mobilku dan kalian bisa memotoku dan menyerahkannya pada polisi. Aku janji.” Jelas eeteuk sambil mengacungkan 2 jari nya keatas. Yumi mendesah dan menarik Narin mengikuti eeteuk. “naiklah.”
“ne. gomawo oppa.” Eeteuk tersenyum sembari duduk di kursi supir.
#$%^&*
“jadi, siapakah anda?” Tanya Yumi mecondongkan badannya ke depan.
Leeteuk membalikkan badannya menghadap 2 gadis remaja. Ia mulai membuka topi dan cadarnya. Tubuh Yumi mengejang. Leeteuk tersenyum sambil membuka kaca matanya.
“Jadi, sekarang aku tidak perlu memperkenalkan diriku kan. Bukankah seharusnya kalia mengenalku?” Tanya leeteuk dengan senyum cirri khasnya. “Leeteuk oppa” gumam Yumi sambil memandang tak percaya. “kaukah itu?” Tanya Narin. “kenapa? Ini memang diriku gadis-gadis.”
“mimpikah aku?” “tidak yumi” “lalu.. untuk apa kau kesini?” “aku? Tidak boleh ya aku berjalan-jalan mencari hiburan di Negara seribu pulau ini?” “ah,boleh.” Jawab yumi malu.
“nah Yumi,hari sudah sore aku pulang dulu ya” sela Narin. “ah ne. gomawo Narin. Aku berhutang padamu.” “ah tidak masalah. Kaukan sahabatku. Oppa, aku pulang dulu. Kalau boleh,sampaikan salamku pada Eunhyuk oppa.” “ne, eunhyuk pasti senang Narin. Akan kusampaikan salammu. Hati-hatilah dijalan” “ne,gomawo oppa.” “cheon narin” “see you tomorrow Narin” “iya, see you too Yumi.”
#$%^&*
Leeteuk mengantar Yumi pulang dengan mobil Mercedes putih yang ia sewa. Sepanjang jalan mereka berbincang dengan seru. Yumi ternyata seorang elf. Leeteuk sangat senang mendengar malikat kecilnya mengoceh tentang boyband nya itu. Sesaat keduanya terdiam.
“oppa, kenapa oppa mencariku?” “ah! Itu ya.. mmm” “kenapa oppa keliatan bingung? Dan.. sepertinya oppa hafal rumahku. Darimana oppa tau”
Leeteuk terdiam. ‘bagaimana aku bisa melupakan rumah ahjumma mu? Yang dulu sempat kuintai hanya untuk memperhatikanmu tumbuh? Lalu ahjumma mu pindah dari rumah itu untuk mengelabuiku. Ternyata sekarang kau masih tinggal disitu? Hebat sekali bibi mu itu’ geram leeteuk dalam hati.
“oppa” “ah iya Yumi?” “kenapa oppa melamun? Oppa belum menjawab pertanyaanku” “ah itu. Baiklah, dengar baik-baik. Aku mencarimu karna satu alasan Yumi” “apa itu?” yumi mengubah posisi duduknya.
“karena aku, appamu”
To be continued….
******
Kakiku mulai berjalan menyusuri koridor sekolah. Pagi ini hari begitu cerah. Bisa kurasakan awan menyelimuti sekolahku. Sepertinya Keadaan cuaca hari ini membuatku semangat. Tersadar kakiku sudah berjalan menaiki tangga. Bisa kudengar tawa temanku dari sini. Kelasku Tidak begitu jauh dari tangga,tidak sulit bagiku untuk mendengar tawa mereka. Langkahku melambat ketika memasuki kelas. Kudengar suara Sahabatku menyapa dengan santai. "Hai Yu-mi". Dia Narin. "Hai juga narin" balasku tersenyum. "Eh sini gabung sma kita" ajaknya ketika Aku melepas tas punggungku. "Oke" jawabku singkat sembari berbaur dengan teman sekelasku. Kami berbincang lama.
10 menit berlalu Bel mulai berdendang menyuruh kami memulai pelajaran hari ini.
Bel menjerit 2 kali. Pertanda pelajaranku hari ini telah usai. Seperti biasa aku bergegas merapikan buku ke dalam tas. Bergegas keluar dari kelas dan berlari menuruni tangga. Biasanya jika aku terlambat pulang mama pasti marah. Ia tipikal orang yang tidak sabaran. Jika mama telat menjemput aku agak sedikit kesal, pasalnya aku sangat lelah. Teman- teman di sekolahku benar benar aktif. Tidak bisa diam. Mereka semua ramai. Seperti kali ini, aku sudah sampai di pelataran parkir sekolahku. Namun, ternyata mama belum menjemput ku juga. Biasanya mobil hitam yang sering dikendarainya itu sudah terparkir disini. Kuputuskan untuk menunggu.
#$%^&*
“Hyung! Kau mau kemana?” “ah! Eunhyuk, bisa tidak kau bilang pada yang lain? aku ada janji. Aku belum tahu akan pulang kapan tapi aku akan segera menghubungimu secepatnya.” “tapi hyung…” “aku janji dongsaeng a” “tapi kemana? Janji apa?” “aku… aku ingin menepati janjiku pada seseorang. Seseorang yang menjadi tanggung jawabku” “hyung.. siapa dia?” “dia.. dia… ah,sudahlah kalau aku sudah menyelesaikannya aku baru akan member itahumu. Ingat selama aku pergi aku titipkan semuanya padamu. Jika ada sesuatu telfonlah” “ne hyung.” “baik,aku pergi dulu” “ne. hati-hati dijalan hyung.” Hyung nya hanya membalas tersenyum. “eunhyuk a, teukie hyung mau pergi kemana?” Tanya donghae yang tiba-tiba datang. “oh, dia ada urusan. Ayo masuk! Lihat hankyung sudah memasak untuk kita” “Ne. ayo!” jawab Donghae tersenyum.
#$%^&*
“hai Yumi! Tumben belum pulang? Kenapa, mamamu telat jemput ya?” sapa Narin ketika aku sedang duduk melamun. “Eh! Narin! Iya… mungkin…telat” jawabku ragu. “yaudah sini aku tungguin,aku bawa motor,jadi bebas pulang jam berapa aja” “eh beneran gak apa-apa?” “iya santai aja kali.” “oh yaudah makasih ya.” “sama-sama Yumi”. “……” “…” kamipun larut dalam perbincangan.
*********
Tak terasa hari semakin gelap. Entah kenapa sepertinya sekolahku tiba-tiba sepi. Aku merasakan tubuh Narin mengejang ketika angin berhembus. Kulirik jam tangan kesayanganku. “jam 4” gumamku. “Yumi, bagaimana kalau aku antar kau pulang? Sepertinya mama mu tidak menjemputmu. Yuk!” Narin menawarkan. “Emm boleh” anggukku ragu. Narin membantuku berdiri. Kutepuk –tepuk rokku yang lumayan kotor karna duduk di koridor parkiran.
#%^&**
Baru saja aku mau mengggenggam tangan Narin dan pulang, ada sesosok laki-laki menghampiri kami. Aku memperhatikannya dengan seksama. Rasanya aku mengenalnya, tapi.. siapa? Lelaki itu mengenakan celana jeans, kemeja berwarna putih, dan sepatu putih yang mengkilat. Ia menggunakan kaca mata hitam ber-frame putih. Ia mengenakan semacam cadar. Lelaki itu membetulkan posisi topi berwarna blue jeans nya yang tadinya sedikit miring.
Pertanyaan Narin membuyarkan lamunanku. “Yumi, siapa itu? Mm..mengerikan. seperti, kau tau? Mata-mata” “ah Narin ada-ada saja kau. Ia lebih mirip Michael Jackson yang sedang menghindari virus flu burung tau!” jawabku asal. “Hush! Kamu ini ngeyel…tuh liat dia bawa kertas,kayaknya dia mau nanya.” “ne. ayo kita samperin” “andwae!” “knapa?” “a..aaku takuut!” “yaudah kita tunggu aja dia nyamperin kita” “itu lebih baik Yumi.”
*****************
Leeteuk pov
Ini dia. Yumi kecilku. Cantik, sangat cantik. Andai saja umurnya sebaya denganku, pasti aku sudah memberikan seluruh hidupku padanya dipelaminan.
Senyum nya sangat manis. Yumi kecilku masih seperti yang dulu. Tapi kini dia.. sedikit lebih.. dewasa. Apa yang akan aku katakan padanya? Junsu, ingat, kau harus berpura-pura baru mengenalnya. Kalau tidak kejadian 13 tahun yang lalu akan terbongkar. Yumi kecilmu akan membencimu. Ingat itu Junsu.
author pov
“annyeong haseyo, apakah ada diantara kalian yang bernama Yumi?” Tanya eeteuk berbohong. “saya,ada apa?” jawab Yumi memberanikan diri.
“Aigoo.. cantik sekali dirimu. Kaukah Park Yu-mi?” “ne. anda, siapa?”
“hmmh. Mari ikuti saya ke mobil. Disini terlalu terbuka. Saya takut identitas saya terbongkar. Mari.”
Yumi dan narin berpandangan. Mereka sedikit ketakutan mendengarnya. eeteuk memyadari hal itu. Ia berbalik dan tersenyum .
“aku tidak akan melakukan apapun, kalau aku macam-macam kalian boleh catat nomor mobilku dan kalian bisa memotoku dan menyerahkannya pada polisi. Aku janji.” Jelas eeteuk sambil mengacungkan 2 jari nya keatas. Yumi mendesah dan menarik Narin mengikuti eeteuk. “naiklah.”
“ne. gomawo oppa.” Eeteuk tersenyum sembari duduk di kursi supir.
#$%^&*
“jadi, siapakah anda?” Tanya Yumi mecondongkan badannya ke depan.
Leeteuk membalikkan badannya menghadap 2 gadis remaja. Ia mulai membuka topi dan cadarnya. Tubuh Yumi mengejang. Leeteuk tersenyum sambil membuka kaca matanya.
“Jadi, sekarang aku tidak perlu memperkenalkan diriku kan. Bukankah seharusnya kalia mengenalku?” Tanya leeteuk dengan senyum cirri khasnya. “Leeteuk oppa” gumam Yumi sambil memandang tak percaya. “kaukah itu?” Tanya Narin. “kenapa? Ini memang diriku gadis-gadis.”
“mimpikah aku?” “tidak yumi” “lalu.. untuk apa kau kesini?” “aku? Tidak boleh ya aku berjalan-jalan mencari hiburan di Negara seribu pulau ini?” “ah,boleh.” Jawab yumi malu.
“nah Yumi,hari sudah sore aku pulang dulu ya” sela Narin. “ah ne. gomawo Narin. Aku berhutang padamu.” “ah tidak masalah. Kaukan sahabatku. Oppa, aku pulang dulu. Kalau boleh,sampaikan salamku pada Eunhyuk oppa.” “ne, eunhyuk pasti senang Narin. Akan kusampaikan salammu. Hati-hatilah dijalan” “ne,gomawo oppa.” “cheon narin” “see you tomorrow Narin” “iya, see you too Yumi.”
#$%^&*
Leeteuk mengantar Yumi pulang dengan mobil Mercedes putih yang ia sewa. Sepanjang jalan mereka berbincang dengan seru. Yumi ternyata seorang elf. Leeteuk sangat senang mendengar malikat kecilnya mengoceh tentang boyband nya itu. Sesaat keduanya terdiam.
“oppa, kenapa oppa mencariku?” “ah! Itu ya.. mmm” “kenapa oppa keliatan bingung? Dan.. sepertinya oppa hafal rumahku. Darimana oppa tau”
Leeteuk terdiam. ‘bagaimana aku bisa melupakan rumah ahjumma mu? Yang dulu sempat kuintai hanya untuk memperhatikanmu tumbuh? Lalu ahjumma mu pindah dari rumah itu untuk mengelabuiku. Ternyata sekarang kau masih tinggal disitu? Hebat sekali bibi mu itu’ geram leeteuk dalam hati.
“oppa” “ah iya Yumi?” “kenapa oppa melamun? Oppa belum menjawab pertanyaanku” “ah itu. Baiklah, dengar baik-baik. Aku mencarimu karna satu alasan Yumi” “apa itu?” yumi mengubah posisi duduknya.
“karena aku, appamu”
To be continued….
Jumat, 25 Februari 2011
catatan nanda tentang papa
oke.. emang aku ngaku kadang aku lebih cuek sama papa...
mungkin aku sedikit risih ato apa..
tapi sumpah baca catatan si nanda khaidir di facebook aku nangis..
emg ternyata selama ni aku ga nyadar kalo papa itu juga sayang aku...
coba inget waktu dulu aku minta sesuatu, kata mama ga boleh, tapi papa aku nikin seneng kaarna bolehin aku..
sampe skrg aku udh sgde gni.. papa msh syg dan nurutin apa mau aku..
ngrsa banget ya allah makasih udah kasih aku papa yg syg bgt sma ak.. yg perhatian..
thanks god..
mungkin aku sedikit risih ato apa..
tapi sumpah baca catatan si nanda khaidir di facebook aku nangis..
emg ternyata selama ni aku ga nyadar kalo papa itu juga sayang aku...
coba inget waktu dulu aku minta sesuatu, kata mama ga boleh, tapi papa aku nikin seneng kaarna bolehin aku..
sampe skrg aku udh sgde gni.. papa msh syg dan nurutin apa mau aku..
ngrsa banget ya allah makasih udah kasih aku papa yg syg bgt sma ak.. yg perhatian..
thanks god..
Rabu, 23 Februari 2011
one of many song that makes me cry..
one of many song that makes me cry.. sweet song...
Bogoshipda(stair to heaven) ost korean drama
Bogoshipda(stair to heaven) ost korean drama
Selasa, 22 Februari 2011
Jumat, 18 Februari 2011
SJ's CF
Happy Bubble ( Kyuhyun-Donghae- Na ji min)
(HQ) 100601 Super Junior - Kyochon CF
12 Plus Love Cologne cf (kyuhyun+siwon)
(HQ) 100601 Super Junior - Kyochon CF
12 Plus Love Cologne cf (kyuhyun+siwon)
Jumat, 11 Februari 2011
Kamis, 10 Februari 2011
Rabu, 09 Februari 2011
Super Junior Funny Vid
Super Junior Funny Vid
Ryeowook wants a birthday kiss from...? [eng sub cc]
SJ funny jump
SJ funny with Cellphones
Ryeowook wants a birthday kiss from...? [eng sub cc]
SJ funny jump
SJ funny with Cellphones
SJ's Foresight funny
110126 Leeteuk acting with sunbae (Tears)
110126 Silly Eunhyuk
110126 Eunhyuk with sunbae
Eunhyuk Sexy Breathing While Singing
110126 Silly Eunhyuk
110126 Eunhyuk with sunbae
Eunhyuk Sexy Breathing While Singing
Super Junior's Foresight
Doing Catwalk!
Ep. 6 - Eunhyuk Danced with SISTAR members
Ep1 Kyuhyun Cuts 1/2
Ep.2 Kyuhyun imitates GaIn cut
Kyuhyun lose his shoe! @ Super Junior Foresight
Ep5 1of5
Ep. 6 - Eunhyuk Danced with SISTAR members
Ep1 Kyuhyun Cuts 1/2
Ep.2 Kyuhyun imitates GaIn cut
Kyuhyun lose his shoe! @ Super Junior Foresight
Ep5 1of5
Senin, 07 Februari 2011
Super Junior FMV
1. 나쁜 여자 Boom Boom
2. [LIVE] 壞女人(Boom Boom)+美人啊(Bonamana) 繁中字幕
3. Super Junior-M @ Asia-Pacific Film Festival 第53屆亞太影展頒獎典禮 Super Girl 到了明天
4. 잠들고 싶어 In my Dream FMV (Rom / Eng Subs)
my favorite one
2. [LIVE] 壞女人(Boom Boom)+美人啊(Bonamana) 繁中字幕
3. Super Junior-M @ Asia-Pacific Film Festival 第53屆亞太影展頒獎典禮 Super Girl 到了明天
4. 잠들고 싶어 In my Dream FMV (Rom / Eng Subs)
my favorite one
SUPER JUNIOR MYSTERY 6
FUNNY CUT [Eng Sub]
Ep 1 1 4 Black Eyes EngSub
Ep 2 4 4 - Cursed Diary
Ep 3 1 4 Evil Spirit EngSub
Ep 3 2 4 Evil Spirit EngSub
Ep 1 1 4 Black Eyes EngSub
Ep 2 4 4 - Cursed Diary
Ep 3 1 4 Evil Spirit EngSub
Ep 3 2 4 Evil Spirit EngSub
The sad truth of Super Junior @ GDA 2010
eunhyuk,yesung,leeteuk,heechul reaction tweet after GDA,and sungmin cywo...
Sabtu, 05 Februari 2011
SUPER JUNIOR MV
1. SUPER JUNIOR--WONDER BOY MV
2. You Are The One
3. She's Gone
4. Marry U
5.Don't Don
2. You Are The One
3. She's Gone
4. Marry U
5.Don't Don
Live KPOP
- [2009 Asia Song Festival] Big Bang, Super Junior
- Kpop Dance battle. Shinee, Big Bang, Super Junior, 2pm, and DBSK
- [HD, 091106] SHINee - Ring Ding Dong ft. YESUNG (SUPER JUNIOR)
- Kpop Dance battle. Shinee, Big Bang, Super Junior, 2pm, and DBSK
- [HD, 091106] SHINee - Ring Ding Dong ft. YESUNG (SUPER JUNIOR)
Jumat, 04 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)