Welcome to my Blog

Welcome to my blog


hope you will like it ^_^

Please, Enjoy it!

Don't forget to click the like button and comment!

happy reading ^_-


Minggu, 09 Oktober 2011

The truth is (part 4)

“Dd-De Yumi menghilang” “Mwo?! Yumi belum pulang juga? Tapi ini sudah malam kan?”
“De.. itulah.. aku mengkhawatirkannya.. apa.. kau sudah memberitahunya tentang pertengkaran tadi siang?”
“Mwo?! Untuk apa? Untuk memperkeruh masalah? Aku tidak sebodoh yang kau kira tau! Aku yakin Yumi masih belum bisa mengerti situasi sekarang, mana mungkin aku memberitahukannya hal itu?”
“Ah Dde.. Junsu.. Ottoke? Yumi.. apakah harus kita cari dia?”
“Mmhh.. okay, aku akan mencarinya.. kau, tetap di rumah.. biasanya tempat apa yang paling sering Yumi kunjungi?”
“Taman.. Taman sebelah timur komplek ini.. jika tidak ada, cari saja di rumah sahabatnya.. aku akan mengirimkan alamatnya..”
“okay, tutup dulu..” “De.. Gomawo…” “…..*tuuutt tuutt* “
“Aish dimana sih anak ini? Knapa ia tidak pulang?”
Leeteuk masih mencari Yumi ke tempat yang disebutkan oleh Jang Geum.
@#$%^
Di Hotel
“Nah Yumi-ah.. sekarang tidurlah. Ini sudah malam. Besok kau harus sekolahkan? Besok kau tetap harus pulang dan bersiap-siap ke sekolah. Oppa akan mengantarmu jika kau mau..”
“Oppa.. Noel musuweoyo” “Why?” “aku.. tidak ingin ditanya lagi oleh ahjumma.. tidak ingin di marahi lagi.. seharusnya aku yang marah padanya! Aku membencinya!”

Donghae tersenyum kecil mendengar Yumi. “Yumi-ah, dengarkan oppa.. kau boleh merasa takut ataupun marah pada ahjumma mu.. tapi kau harus mendengar penjelasannya. Ahjumma mu pasti punya alasan. Kamu juga harus mendengar cerita yang sebenarnya. Kau juga pasti penasaran kan?”
“De.. terutama.. alasan eumma dan appa meninggalkan aku? dan kenapa Leeteuk oppa bisa menjadi appaku?
“maka dari itu.. kau tidak boleh marah padanya tanpa alasan dan tau sebenarnya..”
Yumi menarik nafas panjang. “De.. Gomawo oppa..” “Cheonma.. nah sekarang tidurlah… kau butuh istirahat.. Annyeong Jumuseyo Yumi-ah.. Jaljayo..”
Donghae mengecup kening Yumi, lalu tersenyum padanya. Yumi tersenyum kembali dan mulai menutup matanya. Donghae mematikan lampu dan tidur di sofa. Dan mereka terlelap dalam bunga tidur.
@#$%^
*hoaammm!*
Leeteuk masih terus berjalan mengitari Taman. Walaupun ia merasakan kantuk yang sangat berat, tapi ia khawatir dengan Yumi. Ia memutuskan mencari Yumi di rumah temannya.
*Took! Took!*
“Annyeong Jumuseyo..” Leeteuk mengetuk pintu rumah Shim Na-Rin
“Annyeong.. hoaamm! Siapa disana?” Narin membuka pintu rumahnya.
“Mwo?! Oppa? Annyeong! Silahkan masuk oppa. Ada apa malam-malam datang kemari?”
“Mianhaeyo Narin-ah.. apa aku menganggu mu?”
“ah! Molla.. aku belum sempat menyentuh tempat tidurku. Aku hanya menguap. Mianhae aku tidak sopan” Narin menunduk malu.
“Gwaenchanayo.. eh apa tidak apa-apa aku memasuki rumahmu? Dimana eumma mu?”
“Ah! Eumma juga Appa sedang ke luar negri untuk mengurus bisnis nya. Eonni ku sedang ke luar kota untuk mengikuti kegiatan kampus. Santai saja oppa.. disini hanya ada aku dan pembantu.. pembantuku sudah tidur tapi.. Waeyo oppa? Malam-malam datang kemari?”
“Narin-ah.. kau teman dekatnya Yumi kan?” “De.. wae?” “apa hari ini dia menghubungimu atau bertemu denganmu?”


“Mmm… Molla… tadi pagi saja ia tidak masuk sekolah.. aku menelfonnya beberapa kali tapi ponselnya tidak aktif, aku coba mengirimkan pesan singkat tapi ia tidak membalasnya juga. Sebenarnya aku khawatir dengannya. Ada apa oppa? Yumi tidak pernah seperti ini sebelumnya.”
“Jinja? Oppa juga tidak tahu.. terakhir bertemu di rumahnya ketika jam makan siang. Tapi ahjumma nya bilang dia tidak pulang Sore tadi hingga malam begini..”
“Chakkaman.. Ah.. ahjumma?” “De.. Wae?” “setahuku Yumi tidak tinggal bersama ahjumma nya oppa..”
“ah.. De.. kau mungkin tidak tahu masalahnya..” “masalah apa?” “sebenarnya orang yang kau bilang eumma nya Yumi itu adalah ahjumma nya..” “Mwo?!”
“De..” “Ah.. Jinjayo oppa? Omona! Kasihan sekali Yumi-ah..” Narin langsung memejamkan matanya seakan ia merasakan hal yang dirasakan Yumi.
“lalu bagaimana dengan Yumi? Apa dia tahu?” “sejauh ini aku rasa dia tidak tahu..”
“bagaimana itu bisa terjadi oppa?” “oh.. begini ceritanya..”

*Flashback 10 tahun yang lalu start*
*tangisan bayi*
“Aish! Suara apa itu? Berisik sekali!” Leeteuk muda membuka pintu rumahnya.
“Omona! Seorang bayi! Ssshhh! Uljima bayi cantik..” Leeteuk menimang bayi itu dengan lembut dan membawanya masuk.
“haduh bagaimana ini? Knapa ada bayi didepan rumahku? Eumma appa dan eonni semuanya ada di busan.. kenapa aku harus menemukan bayi ini ketika aku mulai hidup sendiri di rumah yang jauh dari keluargaku.”
“eh? Apa ini?” sebuah kertas jatuh dari kotak bayi tersebut.
[ Tolong jaga bayi ini.. jangan sampai kamu berikan kepada anggota FBI,CIA, atau agensi manapun. Jika kau tidak ingin merawatnya, tolong berikan dia pada sebuah keluarga. jangan tinggalkan ia sendiri. Namanya Lee Yumi. Jebal.. kami berhutang budi padamu. Gomawo. Mianhaeyo.
Secret Parent ]
Karena merasa iba dan leeteuk menyukai anak-anak jadi ia berniat merawat bayi itu.. sampai akhirnya suatu pagi ketika leeteuk sedang tidur ia terbangun Karena ia mendengar sebuah suara memanggilnya.
“Appa..Appa..!” Bayi itu sudah bisa bicara! Leeteuk sangat senang mendengarnya. Bayi it uterus memanggilnya Appa dan memeluknya bahkan tidur dipangkuannya. Sampai suatu hari..
*Took! Took!*
“Annyeong Haseyo.. apa ini rumah Park Junsu?” “De.. waeyo noona?”
“kenalkan, aku Jang Geum, aku kesini untuk mengambil seorang bayi bernama Lee Yumi”
“Mwo?! Anniyo! Kau tidak boleh mengambilnya! Ia milikku!”
“tapi aku ahjumma nya..” “tapi orang tuanya sudah memberinya padaku”
“Aku tetap harus mengambilnya.” “Tidak!” leeteuk benar-benar marah dan sedih mendengarnya.
“Appa.. Waeyo?” tiba-tiba Yumi kecil keluar lalu menggenggam tangan Teuk dengan erat.
“Gwaenchanayo Yumi.. Yumi jangan keluar.. disini dingin ayo masuk. Jangan pernah pergi dari Appa oke?” “ De.. Appa..Saranghaeyo”
“Yumi.. kemari nak.. sini.. “ Jang Geum mulai mengajak Yumi pulang.
“Yumi ikuti perintah appa oke? Jangan pergi masuklah kedalam..”
“Yumi.. kemari.. ini eumma..” “Mwo?! Yumi.. dia bohong ayo cepat masuk!”
Dengan tiba-tiba Jang Geum mengambil Yumi dan menggendongnya. Yumi segera menangis dan berteriak minta tolong kepada leeteuk.
“Ya! Turunkan dia! Cepat!” “tidak! Aku tidak akan membiarkannya hidup disini.”
“Appa.. hikss! Appa.. Appa..” Yumi terus menangis minta tolong pada Teukie.
“ah! Appa Jebal!” “Yumi-ah! Yumi-ah!” leeteuk terus mengejar mobil yang membawa kabur Yumi pergi dari pelukannya..
“YUMI-AH!!!” Pekik Teukie sambil terisak. Ia tidak bisa mengejar mobil itu. Sekarang ia hanya bisa terduduk lemas di tengah jalan. “Yumi-ah!! Appa berjanji akan mengambilmu kembali suatu saat! Gae-Jang Geum! Liat saja nanti! Aku akan membawanya darimu!” teriak Teukie sambil terisak.
*Flashback 10 tahun yang lalu finish*
“Aigoo! Jadi begitu ceritanya.. Oppa.. Lalu bagaimana sekarang?” Tanya Narin sambil mengahpus air matanya.
Teukie hanya bisa menggeleng pasrah. Ia menangis mengingat hal itu lagi. Narin menyuguhkan teh hangat untuk Teukie sambil membantu memikirkan solusinya.
“Oppa.. aku rasa ini sudah larut malam, sebaiknya oppa pulang. Aku rasa Yumi tidak apa-apa. Dia itu sudah besar. Aku yakin ia bisa menjaga dirinya sendiri. Lebih baik oppa pulang dan tidur. Besok, jika Yumi pergi ke sekolah aku akan mengabari Teuk oppa.. Ottoke?”
Usul Narin sambil mengambil ponsel hitam milik Teukie. “Ini..Hubungi aku kapanpun oppa butuh.” Narin menunjukkan nomor ponselnya yang sudah ia save di ponsel milik Teukie.
“Arrasseo, Gomawo Narin-ah.. kau sungguh baik, aku sangat senang Yumi memiliki sahabat sepertimu” Teukie tersenyum sambil mengambil ponselnya di tangan Narin.
“Cheonma.. aku juga senang bergaul dengannya.. Yumi benar-benar gadis yang menyenangkan.” Narin tersenyum, ia kelihatan sangat cantik.
“Ya.. benar.. yasudah.. aku pulang dulu terima kasih Narin-ah.. Annyeong Jumuseyo”
“De.. Annyeong jumuseyo Oppa..”
@#$%^
Pagi begitu cepat berlalu, seingat lelaki yang menyukai warna putih ini, dia baru saja tidur selama beberapa jam. Tapi matahari dan kicauan burung-burung kecil tidak bisa membuatnya tidur lagi. Ia memutuskan untuk segera bangun dan meminum segelas air. Sebelum air putih itu habis diminum, ia terhenti dan kembali teringat akan malaikat kecilnya. “Yumi-ah.. dimana kau?” Leeteuk menarik nafas dalam-dalam. Segera ia habiskan air putihnya dan bergegas ke kamar mandi.
10 menit kemudian…
Drrttt… Drrtt…
Ponsel Teukie berdering. Tanpa pikir panjang ia langsung mengangkat teleponnya.
“Yoboseyo, Teukie shi.. apa.. sudah ada kabar dari yumi?”
“Oh! Kau ternyata..” Leeteuk langsung merasa Badmood mendengar suara yang dianggapnya nenek sihir.
“sudah adakah kabar tentang Yumi?”
“belum”
“apa kau sudah mencarinya semalam?”
“Mmm”
“sudahkah?”
“mm” jawab leeteuk hanya menganggukkan kepalanya.
“Teuki shi! Jawab aku!” Jang Geum yang tidak tau dan kesal berteriak pada teukie.
“Ya! Sudah kubilang kan! Aku menjawabmu nenek sihir!”
“Mwo? Apa kau bilang?”
“Nenek sihir! Haelmoni!”
“Mwo? Ah! Kau menyebalkan sekali! Kau tau! Yumi itu hilang dan tidak kembali ke rumah sampai sekarang!”
“aku tau kok haelmoni!”
“Ya! Kau ini benar-benar! Kemarin bukannya mengabariku apakah kau sudah menemukannya atau belum! Lalu sekarang kau seakan tidak peduli sedikitpun! Benar benar aku tidak bisa memberikan Yumi padamu! Kau tidak bisa dipercaya!”
“Ya! Seenaknya saja kau bilang begitu! Memangnya kenapa kalau aku tidak memberitahukan padamu? Kau tau jam berapa kau menelfonku? Jam 12 malam! Eumma macam apa kau? Sudah jam 12 malam kau baru sadar Yumi tidak ada!”
“Kau..”
“dan lagi! Kau ini sebagai orang tua benar-benar tidak sopan! Seharusnya kau berterimakasih sedikit karna aku mau membantumu mencari Yumi! Dan aku sangat peduli dengan Yumi! Jadi jangan asal bicara! Kalau memang tidak suka padaku jangan menghubungiku lagi!”
Amuk Leeteuk pada orang diseberang telponnya. Ia langsung memutuskan telponnya dan membanting ponselnya ke tempat tidur. “ARGGHHH!” sekeras mungkin ia berteriak. “Yumi! Kau dimana? Appa merindukanmu!” ….
#$%^&
“Yumi-ah…” panggil Donghae lembut. Yumi yang baru saja membuka matanya perlahan dan menggeliat manja di tempat tidur. Terdengar suara tawa ringan dari Donghae yang sudah duduk dengan pakaian rapi di samping ranjang. “Hey nona Yumi.. bangunlah.. mau sampai jam berapa kau akan tidur?”
Melihat Donghae yang sudah rapi dan wangi Yumi seketika bangun dan mengerjapkan matanya. “Uaah! Oppa sudah rapi sekali pagi-pagi begini..” “Tentu.. aku kan sudah lapar dan ingin cepat sarapan.. tapi aku tidak bisa turun karna kau belum juga bangun..” kekeh Donghae.
“ah! Jinja..” jawab Yumi sebal. “sudah sana pergilah mandi.. bergegaslah karna oppamu ini sudah lapar tau! He..he..he..” “De oppa.. tunggu aku ya..” “De.. oppa tunggu dibawah ya..aku sudah menyiapkan bajuku yang mungkin akan cukup dikenakan olehmu…jangan lupa dengan kartunya.. jangan ditinggal didalam..” “De.. gomawo oppa..” Yumi membungkuk sambil memperhatikan Donghae pergi keluar kamar dengan senyum. Omona.. Oppa.. Kau benar-benar baik. Aku tidak pernah menyesal menyukaimu sebagai salah satu idola ku.. gumam Yumi dalam hati.
#$%^&
5 menit kemudian..
Setelah Leeteuk rapih dalam balutan kemeja putih lengkap dengan celana jeans yang kelihatan match dengan atasannya itu ia langsung meninggalkan kamarnya dan bergegas pergi menukar kupon Breakfast nya.
#$%^&
Donghae yang kebosanan akhirnya menelpon seseorang di dorm.
“Yoboseyo.” “Hae-ah?” “De?” “Hae-ah! Bogoshipeoyo!!”
“Hyuk-ah.. siapa di telpon? Knapa kau loncat-loncat kegirangan?” terdengar suara dari seberang sana.
“Ah siwon hyung.. ini.. Hae hyung!” jawab Hyuk kegirangan. Donghae yang mendengar hanya terkekeh pelan.
“Hae-ah.. cepatlah pulang! Eunhyuk merindukanmu.. dia menangis sepanjang malam.. kkk..” goda Heechul dari seberang.
“Hyung.. kenapa bilang begitu!” amuk Eunhyuk. “kkkk.. baiklah jika aku sudah mendapatkn wanita cantik disini aku akan pulang scepatnya.. kkk..” goda Donghae.
“Mwo? Tidak bisa! Hae-ah cepat pulang! Kalau kau sempat bermain wanita aku akan menjitakmu jika kau sudah sampai disini!”
“kkkk.. baiklah, jika masalahku sudah selesai aku akan cepat kembali…”
“….” “……..” “……”
Tanpa sepengetahuan Donghae sepasang mata tengah memperhatikannya dengan heran.. perlahan lelaki itu berjalan menuju Donghae.
@#$%^
Sungmin terkekeh geli setelah mendengar teman kesayangannya itu mengeluh padanya. Ia tidak menyadari ada sepasang mata mengikutinya hingga ke depan restoran. ia terus berjalan hingga akhirnya terhenti didekat sebuah sofa di depan restoran.
“Hmm.. Baiklah..”
“…………………..”
“tenang saja”
“…”
“De.. kkk… nado bogoshipo Hyuk-ah..” ucap Donghae mengakhiri perbincangannya dengan Eunhyuk.
“ah.. Hyuk-ah ada-ada saja..” Donghae menghela nafas. Ia melirik jam tangannya. Ia memanyunkan bibirnya beberapa senti. “anak itu lama sekali..” ucap Donghae seraya beranjak untuk duduk di sofa. Tiba- tiba..
*TEP*
“Hah?” Donghae tampak kaget.
“Annyeong Hae-ah” jawabnya seraya melemparkan senyuman khasnya.
“H..Hyu-ng?” Donghae menatapnya terkejut.
“Apa yang kau lakukan disini? Aku kira kau di korea min-ah?”
“ah… itu hyung.. aku.. kesini.. itu..” “Hae-ah.. jawab Hyung..”
“Ah.. aku hanya penasaran saja.. kau tau kan ? aku orang yang sangat penasaran.. “
Leeteuk menaikan sebelah alisnya. “Ah..Teukie hyung mianhae..” Donghae terlihat hamper menangis.
“Eh.. uljima hae-ah.. aku tidak marah padamu kok…” Teukie seketika memeluk Hae yang matanya terlihat berkaca-kaca.
“Hyung, sebenarnya… aku sudah tau untuk apa hyung datang kesini… dan..”
“Oppa!” Yumi yang seketika datang sambil berlari dengan senyuman khasnya.
Teukie terbelalak kaget.
“Yumi-ah?!”
To be continued….

Tidak ada komentar: