Welcome to my Blog

Welcome to my blog


hope you will like it ^_^

Please, Enjoy it!

Don't forget to click the like button and comment!

happy reading ^_-


Sabtu, 22 Oktober 2011

Mr Simple Hp Aclyric

Strap phone for Indonesian buyer only.. @Rp.30,000 ^^.. Please help promote.. 고마워요



Credit to : @KibumBread

Mr Simple MV Blocked!!!

@WorldWideELFs @jwon0508 EMERGENCY!! RT PLS!! SM has blocked the key word "Mr. Simple" on the search bar. It means that if U search "Mr. Simple" on the search bar, U won't see the official MV from SMTOWN channel (U won't be able to open the MV directly). If U want to open the official "Mr. Simple" MV, U'll have to enter SMTOWN channel, which means U'll increase the views of SNSD's The boys. ( b'cuz The boys is on the main page of the channel) SM is doing this to increase the views of The boys which is such a mean way!!! Pls share the direct link of "Mr. Simple" as wide as U can so we wont have to enter SMTOWN Channel!! Let's increase the views of "Mr. Simple' !! Gogo!!

share link Mr Simple http://www.youtube.com/watch?v=r6TwzSGYycM

WARNING!! DONT GO TO SMTOWN CHANNEL TO FIND THE LINK!!

Ketika Cinta Disisi

Tubuh terkulai lemah
Tanpa energi maupun semangat
Hilang tenaga tertampar luka

Terobek hati terngiang di kepala
Pahitnya kata terucap dendam
Dari kulit kepada kacang

Angin berhembus selembut belaian
Terdengar suara membangun hasrat
Selalu di nanti selalu kurindu

Terbisik kata indah
Membangkitkan gairah
Membuat terbangun dari kepedihan

Semangat mengalir dalam darah
Luka berubah indah
Kala pujaan hati memegang
Selalu dihati menemani disisi

Rabu, 19 Oktober 2011

The truth is (part 5)

“Yumi-ah?!”

“opp..oppa..” Yumi yang seketika berlari mendadak terhenti. Air mukanya yang tadi memerah berubah menjadi dingin dan terkejut.

“Yumi-ah.. kau sudah selesai?” Ucap donghae memcah keheningan.

“Aaah.. De oppa.. “

“ah! Aku sudah lapar.. Kajja!” donghae langsung menarik tangan Yumi seraya menyikut Hyungnya.

Leeteuk mengikuti mereka dari belakang dengan beribu pertanyaan dikepalanya. Ia masih memandang Yumi yang di gandeng oleh Dongsaengnya.

“Hyung! Kajja! Kita makan bersama!” panggil Donghae dengan senyum imutnya.

“Ah..De..” Leeteuk langsung mengikuti donghae yang melingkarkan tangannya di pundak hyungnya.

@#$%^

“Yumi-ah.. cepat makan.. kulihat dari tadi kau hanya diam saja. Kenapa?” Tanya Donghae yang sedari tadi memperhatikan Yumi akhirnya membuyarkan Yumi dari lamunannya.

“Ah.. itu.. aku…”

“bilang saja kau masih syok karena menemukanku disini.. Ya! Yumi-ah, kenapa kau tak pulang? Eumma mu menunggu mu tau!”

“ooppa.. maafkan aku! lagipula ia bukan Eumma ku kan! Kenapa kalian berbohong padaku?“

“aku tidak berbohong Yumi-ah.. aku berusaha memberitahumu..”

“kenapa ahjumma berbohong?!” Tanya Yumi setengah berteriak. Setetes air mata jatuh mengenai punggung tangannya.

“Yumi-ah..”

“Aku tidak ingin pulang! Aku benci kalian semua! Aku benci leeteuk! Aku benci ahjumma! Aku benci eumma appaku!”

“Yumia-ah.. kenapa kau berubah pikiran seperti ini? Semalam kau berjanji akan pulang dan mengikuti perkataanku, bukan begitu?”

“mianhae Hae-oppa.. aku.. aku..”

“Mianhae Yumi-ah..” Leeteuk seketika meminta maaf.

“aku akan menceritakan yang sebenarnya sekarang…”

Leeteukpun menceritakan kejadian yang telah lalu. Yumi dan Donghae mendengarkan dengan sangat hati-hati. Yumi menangis lebih kencang setelah mendengar kematian eumma dan appanya. Donghae memeluk Yumi erat.

“Mianhaeyo Yumi-ah.. “ Leeteuk meneruskan penjelasannya.

“maaf aku tidak bisa menjagamu.. mianhae.. mungkin lebih baik aku pergi kembali kemana seharusnya aku.. aku tidak pantas untukmu… kau lebih baik dengan keluargamu sekarang.. Gomawo karena kau telah memberiku memori yang indah..aku…. Saranghaeyo.. jeongmal saranghaeyo Yumi-ah..”

Seketika air mata Leeteuk tumpah begitu saja. Ia membungkuk dan pergi meninggalkan donghae dengan Yumi yang masih terisak.

“Yumi-ah, kau mencintainya kan? Kau ingin appa mu kembali?” Tanya donghae seraya memegang dahu Yumi. Donghae menatap mata Yumi lekat-lekat. Yumi yang melihat mata Donghae yang sangat indah tidak bisa berbohong. Seketika matanya berkaca-kaca. Donghae memegang Pundak kedua Pundak Yumi dan memandang Yumi dengan Yakin.

“ Kejarlah… aku tau kau ingin bersamanya. Kau ingin appa mu kembali. Kau ingin kan punya appa? Walaupun dia bukan appamu yang sebenarnya, tapi kau tetap menginginkannya kan?” Yumi mengangguk lemah.

“Kejarlah dia.. aku yakin dia belum kemana-mana.. cari dia.. peluklah dia.. katakan kau ingin dia terus disini bersamamu, dan tetap menjadi appamu.. Arrasso?”

Yumi mengangguk semangat. Ia menghapus air matanya segera. Donghae mencium keningnya. “Hwaiting Yumi-ah! Aku tau kau pasti bisa!” donghae tersenyum dan memberi semangat pada Yumi. “mm… doakan aku..” Yumi mengangguk dan langsung berlari mencari leeteuk.

Donghae memandang Yumi yang sedang berlari mengejar hyung nya. Ia tersenyum dan meneruskan makan paginya.



Ah.. Yumi, kejarlah Leeteuk hyung. Aku bisa melihat matamu bicara. Aku harap kau segera menemukannya dan mengatakan bahwa kau tidak membencinya. Aku harap kau ikut dengannya ke Seoul, tinggalah dengannya, dengan kami. Aku yakin kau pasti bahagia. Karna aku juga bahagia bisa bersama Eeteuk hyung. Hyung…

“Saranghaeyo, Cheongmal Saranghaeyo..”




Drrtt… Drrtt…

“Yoboseyo..”

“…..”

“Jinja?”

“…”

“De.. aku akan segera pulang.. sampaikan salamku untuknya..”

“….”

“Arraseo siwon hyung..” donghae menutup teleponnya dan langsung cepat cepat menghabiskan makanannya.

@#$%^

Yumi masih terus berlari dan berlari mencari Leeteuk. Ia berlari ke sekeliling kolam renang, dan sekitar ballroom. Namun, leeteuk tidak disana. Ia terus dan terus berlari mencari appanya.


“Leeteuk appa!” panggilnya. “permisi , apa kau melihat seseorang berbaju putih dan rambutnya sedikit pirang, tinggi nya segini dan…” Yumi menyebutkan cirri-ciri leeteuk dengan lengkap. “ aku melihatnya berjalan di taman dibelakang hotel ini.” “ah, de, gomawo” Yumi terlihat senang dan langsung membungkuk mengucapkan terimakasih.

Yumi berlari dan terus berlari. Sangat senang ia mendapatkan tempat dimana leeteuk berada. Ia menangis gembira. Ia bahkan bebrapa kali jatuh, tapi ia tidak sedikitpun peduli. “appa! Leeteuk appa!”

“Appa dimana kau? Jawablah kumohon.. dimana? Appa dimana?” isaknya sambil berjalan mengitari taman.

Seketika langkahnya terhenti. Senyumnya mengembang. Air matanya seakan ingin tumpah. Hatinya terasa sakit tapi ia bahagia.
“Leeteuk appa!”

To be continued….

Minggu, 09 Oktober 2011

Someday

I hope this tears will stop running someday
Someday after this darkness clear up
I hope the warm sunshine dries these tears

When I feel that I’m getting tired of looking me exhausted
I want to give all my dreams I’ve kept hard
Every time I feel that I’m lacking in many things more than I have
I lost strength in my legs and drop down

I hope this tears will stop running someday
Someday after this darkness clear up
I hope the warm sunshine dries these tears

Everyday I hold out comforting myself “it’ll be alright”
But it makes me afraid little by little
I tell myself to believe in myself, but I don’t
Now I don’t know how longer I can hold out

But wait it’ll come
Although the night is long, the sun comes up
Someday my painful heart will get well

I hope it helps me now
I hope the God will help me

I don’t have enough confidence more and more to overcome myself

I hope this tears will stop running someday
Someday after this darkness clear up
I hope the warm sunshine dries these tears

But wait it’ll come
Although the night is long, the sun comes up
Someday my painful heart will get well

Someday…
Someday…

Love Is

I’m walking around
Why am i so exited
I keep looking at the mirror, touching my hair
I’m a bit weird

My bust days feel just like a picnic
When you hold me
I forget everything for a moment
I feel like I’m in a different world
Your bright personality and the way you speak
You’re very special

With you it’s alright
You make me laugh
Even my wounded heart
Smiles when I look at you

And I do the same as you
I smile just like you do
I also want to be
the person that you like

Sometimes it scares me
I’m afraid to hurt you like I am
I fell a bit awkward and i lack a lot of things but
Please wait for me

My childish thoughts, and my frustrated heart
I’ll try and match them to you

With you it’s alright
You make me laugh
Even my wounded heart
Smiles when I look at you

And I do the same as you
I smile just like you do
I also want to be
the person that you like

Seems like my tears are coming
I think think I can understand this love
My heart goes faster then my legs
I’m getting closer to you

Just wait for me a bit more, just a bit more
With every little step
I become a good person

The truth is (part 4)

“Dd-De Yumi menghilang” “Mwo?! Yumi belum pulang juga? Tapi ini sudah malam kan?”
“De.. itulah.. aku mengkhawatirkannya.. apa.. kau sudah memberitahunya tentang pertengkaran tadi siang?”
“Mwo?! Untuk apa? Untuk memperkeruh masalah? Aku tidak sebodoh yang kau kira tau! Aku yakin Yumi masih belum bisa mengerti situasi sekarang, mana mungkin aku memberitahukannya hal itu?”
“Ah Dde.. Junsu.. Ottoke? Yumi.. apakah harus kita cari dia?”
“Mmhh.. okay, aku akan mencarinya.. kau, tetap di rumah.. biasanya tempat apa yang paling sering Yumi kunjungi?”
“Taman.. Taman sebelah timur komplek ini.. jika tidak ada, cari saja di rumah sahabatnya.. aku akan mengirimkan alamatnya..”
“okay, tutup dulu..” “De.. Gomawo…” “…..*tuuutt tuutt* “
“Aish dimana sih anak ini? Knapa ia tidak pulang?”
Leeteuk masih mencari Yumi ke tempat yang disebutkan oleh Jang Geum.
@#$%^
Di Hotel
“Nah Yumi-ah.. sekarang tidurlah. Ini sudah malam. Besok kau harus sekolahkan? Besok kau tetap harus pulang dan bersiap-siap ke sekolah. Oppa akan mengantarmu jika kau mau..”
“Oppa.. Noel musuweoyo” “Why?” “aku.. tidak ingin ditanya lagi oleh ahjumma.. tidak ingin di marahi lagi.. seharusnya aku yang marah padanya! Aku membencinya!”

Donghae tersenyum kecil mendengar Yumi. “Yumi-ah, dengarkan oppa.. kau boleh merasa takut ataupun marah pada ahjumma mu.. tapi kau harus mendengar penjelasannya. Ahjumma mu pasti punya alasan. Kamu juga harus mendengar cerita yang sebenarnya. Kau juga pasti penasaran kan?”
“De.. terutama.. alasan eumma dan appa meninggalkan aku? dan kenapa Leeteuk oppa bisa menjadi appaku?
“maka dari itu.. kau tidak boleh marah padanya tanpa alasan dan tau sebenarnya..”
Yumi menarik nafas panjang. “De.. Gomawo oppa..” “Cheonma.. nah sekarang tidurlah… kau butuh istirahat.. Annyeong Jumuseyo Yumi-ah.. Jaljayo..”
Donghae mengecup kening Yumi, lalu tersenyum padanya. Yumi tersenyum kembali dan mulai menutup matanya. Donghae mematikan lampu dan tidur di sofa. Dan mereka terlelap dalam bunga tidur.
@#$%^
*hoaammm!*
Leeteuk masih terus berjalan mengitari Taman. Walaupun ia merasakan kantuk yang sangat berat, tapi ia khawatir dengan Yumi. Ia memutuskan mencari Yumi di rumah temannya.
*Took! Took!*
“Annyeong Jumuseyo..” Leeteuk mengetuk pintu rumah Shim Na-Rin
“Annyeong.. hoaamm! Siapa disana?” Narin membuka pintu rumahnya.
“Mwo?! Oppa? Annyeong! Silahkan masuk oppa. Ada apa malam-malam datang kemari?”
“Mianhaeyo Narin-ah.. apa aku menganggu mu?”
“ah! Molla.. aku belum sempat menyentuh tempat tidurku. Aku hanya menguap. Mianhae aku tidak sopan” Narin menunduk malu.
“Gwaenchanayo.. eh apa tidak apa-apa aku memasuki rumahmu? Dimana eumma mu?”
“Ah! Eumma juga Appa sedang ke luar negri untuk mengurus bisnis nya. Eonni ku sedang ke luar kota untuk mengikuti kegiatan kampus. Santai saja oppa.. disini hanya ada aku dan pembantu.. pembantuku sudah tidur tapi.. Waeyo oppa? Malam-malam datang kemari?”
“Narin-ah.. kau teman dekatnya Yumi kan?” “De.. wae?” “apa hari ini dia menghubungimu atau bertemu denganmu?”


“Mmm… Molla… tadi pagi saja ia tidak masuk sekolah.. aku menelfonnya beberapa kali tapi ponselnya tidak aktif, aku coba mengirimkan pesan singkat tapi ia tidak membalasnya juga. Sebenarnya aku khawatir dengannya. Ada apa oppa? Yumi tidak pernah seperti ini sebelumnya.”
“Jinja? Oppa juga tidak tahu.. terakhir bertemu di rumahnya ketika jam makan siang. Tapi ahjumma nya bilang dia tidak pulang Sore tadi hingga malam begini..”
“Chakkaman.. Ah.. ahjumma?” “De.. Wae?” “setahuku Yumi tidak tinggal bersama ahjumma nya oppa..”
“ah.. De.. kau mungkin tidak tahu masalahnya..” “masalah apa?” “sebenarnya orang yang kau bilang eumma nya Yumi itu adalah ahjumma nya..” “Mwo?!”
“De..” “Ah.. Jinjayo oppa? Omona! Kasihan sekali Yumi-ah..” Narin langsung memejamkan matanya seakan ia merasakan hal yang dirasakan Yumi.
“lalu bagaimana dengan Yumi? Apa dia tahu?” “sejauh ini aku rasa dia tidak tahu..”
“bagaimana itu bisa terjadi oppa?” “oh.. begini ceritanya..”

*Flashback 10 tahun yang lalu start*
*tangisan bayi*
“Aish! Suara apa itu? Berisik sekali!” Leeteuk muda membuka pintu rumahnya.
“Omona! Seorang bayi! Ssshhh! Uljima bayi cantik..” Leeteuk menimang bayi itu dengan lembut dan membawanya masuk.
“haduh bagaimana ini? Knapa ada bayi didepan rumahku? Eumma appa dan eonni semuanya ada di busan.. kenapa aku harus menemukan bayi ini ketika aku mulai hidup sendiri di rumah yang jauh dari keluargaku.”
“eh? Apa ini?” sebuah kertas jatuh dari kotak bayi tersebut.
[ Tolong jaga bayi ini.. jangan sampai kamu berikan kepada anggota FBI,CIA, atau agensi manapun. Jika kau tidak ingin merawatnya, tolong berikan dia pada sebuah keluarga. jangan tinggalkan ia sendiri. Namanya Lee Yumi. Jebal.. kami berhutang budi padamu. Gomawo. Mianhaeyo.
Secret Parent ]
Karena merasa iba dan leeteuk menyukai anak-anak jadi ia berniat merawat bayi itu.. sampai akhirnya suatu pagi ketika leeteuk sedang tidur ia terbangun Karena ia mendengar sebuah suara memanggilnya.
“Appa..Appa..!” Bayi itu sudah bisa bicara! Leeteuk sangat senang mendengarnya. Bayi it uterus memanggilnya Appa dan memeluknya bahkan tidur dipangkuannya. Sampai suatu hari..
*Took! Took!*
“Annyeong Haseyo.. apa ini rumah Park Junsu?” “De.. waeyo noona?”
“kenalkan, aku Jang Geum, aku kesini untuk mengambil seorang bayi bernama Lee Yumi”
“Mwo?! Anniyo! Kau tidak boleh mengambilnya! Ia milikku!”
“tapi aku ahjumma nya..” “tapi orang tuanya sudah memberinya padaku”
“Aku tetap harus mengambilnya.” “Tidak!” leeteuk benar-benar marah dan sedih mendengarnya.
“Appa.. Waeyo?” tiba-tiba Yumi kecil keluar lalu menggenggam tangan Teuk dengan erat.
“Gwaenchanayo Yumi.. Yumi jangan keluar.. disini dingin ayo masuk. Jangan pernah pergi dari Appa oke?” “ De.. Appa..Saranghaeyo”
“Yumi.. kemari nak.. sini.. “ Jang Geum mulai mengajak Yumi pulang.
“Yumi ikuti perintah appa oke? Jangan pergi masuklah kedalam..”
“Yumi.. kemari.. ini eumma..” “Mwo?! Yumi.. dia bohong ayo cepat masuk!”
Dengan tiba-tiba Jang Geum mengambil Yumi dan menggendongnya. Yumi segera menangis dan berteriak minta tolong kepada leeteuk.
“Ya! Turunkan dia! Cepat!” “tidak! Aku tidak akan membiarkannya hidup disini.”
“Appa.. hikss! Appa.. Appa..” Yumi terus menangis minta tolong pada Teukie.
“ah! Appa Jebal!” “Yumi-ah! Yumi-ah!” leeteuk terus mengejar mobil yang membawa kabur Yumi pergi dari pelukannya..
“YUMI-AH!!!” Pekik Teukie sambil terisak. Ia tidak bisa mengejar mobil itu. Sekarang ia hanya bisa terduduk lemas di tengah jalan. “Yumi-ah!! Appa berjanji akan mengambilmu kembali suatu saat! Gae-Jang Geum! Liat saja nanti! Aku akan membawanya darimu!” teriak Teukie sambil terisak.
*Flashback 10 tahun yang lalu finish*
“Aigoo! Jadi begitu ceritanya.. Oppa.. Lalu bagaimana sekarang?” Tanya Narin sambil mengahpus air matanya.
Teukie hanya bisa menggeleng pasrah. Ia menangis mengingat hal itu lagi. Narin menyuguhkan teh hangat untuk Teukie sambil membantu memikirkan solusinya.
“Oppa.. aku rasa ini sudah larut malam, sebaiknya oppa pulang. Aku rasa Yumi tidak apa-apa. Dia itu sudah besar. Aku yakin ia bisa menjaga dirinya sendiri. Lebih baik oppa pulang dan tidur. Besok, jika Yumi pergi ke sekolah aku akan mengabari Teuk oppa.. Ottoke?”
Usul Narin sambil mengambil ponsel hitam milik Teukie. “Ini..Hubungi aku kapanpun oppa butuh.” Narin menunjukkan nomor ponselnya yang sudah ia save di ponsel milik Teukie.
“Arrasseo, Gomawo Narin-ah.. kau sungguh baik, aku sangat senang Yumi memiliki sahabat sepertimu” Teukie tersenyum sambil mengambil ponselnya di tangan Narin.
“Cheonma.. aku juga senang bergaul dengannya.. Yumi benar-benar gadis yang menyenangkan.” Narin tersenyum, ia kelihatan sangat cantik.
“Ya.. benar.. yasudah.. aku pulang dulu terima kasih Narin-ah.. Annyeong Jumuseyo”
“De.. Annyeong jumuseyo Oppa..”
@#$%^
Pagi begitu cepat berlalu, seingat lelaki yang menyukai warna putih ini, dia baru saja tidur selama beberapa jam. Tapi matahari dan kicauan burung-burung kecil tidak bisa membuatnya tidur lagi. Ia memutuskan untuk segera bangun dan meminum segelas air. Sebelum air putih itu habis diminum, ia terhenti dan kembali teringat akan malaikat kecilnya. “Yumi-ah.. dimana kau?” Leeteuk menarik nafas dalam-dalam. Segera ia habiskan air putihnya dan bergegas ke kamar mandi.
10 menit kemudian…
Drrttt… Drrtt…
Ponsel Teukie berdering. Tanpa pikir panjang ia langsung mengangkat teleponnya.
“Yoboseyo, Teukie shi.. apa.. sudah ada kabar dari yumi?”
“Oh! Kau ternyata..” Leeteuk langsung merasa Badmood mendengar suara yang dianggapnya nenek sihir.
“sudah adakah kabar tentang Yumi?”
“belum”
“apa kau sudah mencarinya semalam?”
“Mmm”
“sudahkah?”
“mm” jawab leeteuk hanya menganggukkan kepalanya.
“Teuki shi! Jawab aku!” Jang Geum yang tidak tau dan kesal berteriak pada teukie.
“Ya! Sudah kubilang kan! Aku menjawabmu nenek sihir!”
“Mwo? Apa kau bilang?”
“Nenek sihir! Haelmoni!”
“Mwo? Ah! Kau menyebalkan sekali! Kau tau! Yumi itu hilang dan tidak kembali ke rumah sampai sekarang!”
“aku tau kok haelmoni!”
“Ya! Kau ini benar-benar! Kemarin bukannya mengabariku apakah kau sudah menemukannya atau belum! Lalu sekarang kau seakan tidak peduli sedikitpun! Benar benar aku tidak bisa memberikan Yumi padamu! Kau tidak bisa dipercaya!”
“Ya! Seenaknya saja kau bilang begitu! Memangnya kenapa kalau aku tidak memberitahukan padamu? Kau tau jam berapa kau menelfonku? Jam 12 malam! Eumma macam apa kau? Sudah jam 12 malam kau baru sadar Yumi tidak ada!”
“Kau..”
“dan lagi! Kau ini sebagai orang tua benar-benar tidak sopan! Seharusnya kau berterimakasih sedikit karna aku mau membantumu mencari Yumi! Dan aku sangat peduli dengan Yumi! Jadi jangan asal bicara! Kalau memang tidak suka padaku jangan menghubungiku lagi!”
Amuk Leeteuk pada orang diseberang telponnya. Ia langsung memutuskan telponnya dan membanting ponselnya ke tempat tidur. “ARGGHHH!” sekeras mungkin ia berteriak. “Yumi! Kau dimana? Appa merindukanmu!” ….
#$%^&
“Yumi-ah…” panggil Donghae lembut. Yumi yang baru saja membuka matanya perlahan dan menggeliat manja di tempat tidur. Terdengar suara tawa ringan dari Donghae yang sudah duduk dengan pakaian rapi di samping ranjang. “Hey nona Yumi.. bangunlah.. mau sampai jam berapa kau akan tidur?”
Melihat Donghae yang sudah rapi dan wangi Yumi seketika bangun dan mengerjapkan matanya. “Uaah! Oppa sudah rapi sekali pagi-pagi begini..” “Tentu.. aku kan sudah lapar dan ingin cepat sarapan.. tapi aku tidak bisa turun karna kau belum juga bangun..” kekeh Donghae.
“ah! Jinja..” jawab Yumi sebal. “sudah sana pergilah mandi.. bergegaslah karna oppamu ini sudah lapar tau! He..he..he..” “De oppa.. tunggu aku ya..” “De.. oppa tunggu dibawah ya..aku sudah menyiapkan bajuku yang mungkin akan cukup dikenakan olehmu…jangan lupa dengan kartunya.. jangan ditinggal didalam..” “De.. gomawo oppa..” Yumi membungkuk sambil memperhatikan Donghae pergi keluar kamar dengan senyum. Omona.. Oppa.. Kau benar-benar baik. Aku tidak pernah menyesal menyukaimu sebagai salah satu idola ku.. gumam Yumi dalam hati.
#$%^&
5 menit kemudian..
Setelah Leeteuk rapih dalam balutan kemeja putih lengkap dengan celana jeans yang kelihatan match dengan atasannya itu ia langsung meninggalkan kamarnya dan bergegas pergi menukar kupon Breakfast nya.
#$%^&
Donghae yang kebosanan akhirnya menelpon seseorang di dorm.
“Yoboseyo.” “Hae-ah?” “De?” “Hae-ah! Bogoshipeoyo!!”
“Hyuk-ah.. siapa di telpon? Knapa kau loncat-loncat kegirangan?” terdengar suara dari seberang sana.
“Ah siwon hyung.. ini.. Hae hyung!” jawab Hyuk kegirangan. Donghae yang mendengar hanya terkekeh pelan.
“Hae-ah.. cepatlah pulang! Eunhyuk merindukanmu.. dia menangis sepanjang malam.. kkk..” goda Heechul dari seberang.
“Hyung.. kenapa bilang begitu!” amuk Eunhyuk. “kkkk.. baiklah jika aku sudah mendapatkn wanita cantik disini aku akan pulang scepatnya.. kkk..” goda Donghae.
“Mwo? Tidak bisa! Hae-ah cepat pulang! Kalau kau sempat bermain wanita aku akan menjitakmu jika kau sudah sampai disini!”
“kkkk.. baiklah, jika masalahku sudah selesai aku akan cepat kembali…”
“….” “……..” “……”
Tanpa sepengetahuan Donghae sepasang mata tengah memperhatikannya dengan heran.. perlahan lelaki itu berjalan menuju Donghae.
@#$%^
Sungmin terkekeh geli setelah mendengar teman kesayangannya itu mengeluh padanya. Ia tidak menyadari ada sepasang mata mengikutinya hingga ke depan restoran. ia terus berjalan hingga akhirnya terhenti didekat sebuah sofa di depan restoran.
“Hmm.. Baiklah..”
“…………………..”
“tenang saja”
“…”
“De.. kkk… nado bogoshipo Hyuk-ah..” ucap Donghae mengakhiri perbincangannya dengan Eunhyuk.
“ah.. Hyuk-ah ada-ada saja..” Donghae menghela nafas. Ia melirik jam tangannya. Ia memanyunkan bibirnya beberapa senti. “anak itu lama sekali..” ucap Donghae seraya beranjak untuk duduk di sofa. Tiba- tiba..
*TEP*
“Hah?” Donghae tampak kaget.
“Annyeong Hae-ah” jawabnya seraya melemparkan senyuman khasnya.
“H..Hyu-ng?” Donghae menatapnya terkejut.
“Apa yang kau lakukan disini? Aku kira kau di korea min-ah?”
“ah… itu hyung.. aku.. kesini.. itu..” “Hae-ah.. jawab Hyung..”
“Ah.. aku hanya penasaran saja.. kau tau kan ? aku orang yang sangat penasaran.. “
Leeteuk menaikan sebelah alisnya. “Ah..Teukie hyung mianhae..” Donghae terlihat hamper menangis.
“Eh.. uljima hae-ah.. aku tidak marah padamu kok…” Teukie seketika memeluk Hae yang matanya terlihat berkaca-kaca.
“Hyung, sebenarnya… aku sudah tau untuk apa hyung datang kesini… dan..”
“Oppa!” Yumi yang seketika datang sambil berlari dengan senyuman khasnya.
Teukie terbelalak kaget.
“Yumi-ah?!”
To be continued….

The Truth is…. (Part 3)

Yumi menangis dengan kencang. Untung saja suasana taman saat itu sepi, tidak banyak orang yang melihatnya. Ia benar-benar kecewa dengan orang yang selama ini dia anggap ibu. Tak pernah ia menyangka akan di bohongi sedalam ini. Yumi terus menangis sambil memegang dadanya yang terasa sangat sakit. Ia merasakan lubang yang selama ini kosong telah melebar. Ia merasa kesepian. Selama ini ia menginginkan kasih sayang ayah. Tapi ia tidak pernah diberitahu dimana ayahnya. Ia sama sekali tidak peduli siapapun yang ada di sana. Pikirannya benar-benar kacau saat ini.
“kenapa kamu menangis?” Tanya seseorang yang tiba-tiba duduk di samping yumi dan menyodorkan sapu tangannya.
“ah?” Yumi kaget melihat orang tersebut. Ia kira hanya ia sendiri disana.
“uljima.. ini pakailah, kau terlihat berantakan. Hapuslah air matamu.” Ucapnya tersenyum sambil mengulurkan sapu tangan biru bermotif kotak yang terlipat rapi membentuk persegi.
“ah iya, trimakasih oppa.” “waeyo?” “mm?”
“apa masalahmu? Maukah menceritakannya padaku? Setidaknya kau bisa jauh lebih tenang. Eumma ku selalu melakukan itu untukku” Yumi menghela nafasnya dalam-dalam. Seketika air mata itu tak tertahankan lagi.
“eh jangan menangis lagi. Kau mau aku menghiburmu?” “tidak usah oppa, kehadiranmu disini saja sudah cukup. Oppa, kurasa aku mengenalmu.. chakkaman, jangan bilang kalo oppa itu Lee…”
“Hehehe.. iya.. waeyo? Kau mau aku bernyanyi untukmu?” “tidak usah oppa..kau disampingku saja sudah lebih dari cukup. Terima kasih sudah menghiburku” jelas Yumi seraya memeluk namja idolanya.
“eh? It’s nothing..” “gwaenchanayo oppa..” jawab Yumi tersenyum. Lelaki itupun ikut tersenyum melihat Yumi tersenyum.
@#$%^
“Yumi.. itu kan namamu?” “ De.. darimana oppa tau?” “Tas mu.. “
sungmin menunjuk tas biru muda yang terselempang di bahu Yumi. Tas itu sangat lucu dengan gambar pipa dan alat praktikum ipa yang berbentuk kartun dengan chibi anak kecil. Di sebelah kanan atas tertulis nama Lee Yumi.
“ah.. ini..” “kau tau? Tas itu lucu sekali. Pasti tas itu khusus dibuat untukmu! Orang tuamu sangat perhatian sekali padamu. Ngomong-ngomong, dimana orang tuamu? Sudah se sore ini mereka tidak mencarimu?”


“eh? Orang tua?” “de,, eumma dan appa mu?” “itu…” Yumi tidak bisa meneruskan kata-katanya. Air mata jatuh dari mata bulatnya yang indah.
“eh? Waeyo? Uljima!” namja itu panik melihat Yumi menangis lagi.
“Sudah-sudah ayo.. dimana rumahmu? Oppa akan mengantarmu pulang. Kau ingat nomor telfon eumma mu?”
Mendengar lelaki itu mengucapkan kata eumma Yumi menangis lebih keras.
“ya! Uljima Yumi-ah! Jebal..” “oppa.. jangan pernah menanyakan soal orangtuaku oppa..”
Tutur Yumi sambil mengahapus air matanya. “eh? Wae?” “aku tidak ingin mengingatnya”
“cerita lah padaku..” “anni!” “jebal..” “baiklah, tapi, berjanjilah oppa tidak akan mengantarku pulang.”
“Mwo? Waeyo?” “oppa akan tahu nanti..” “baiklah..”
“Gomawo Donghae oppa!” ucap Yumi sambil memeluk erat Donghae.
“Ne, Cheonemaneyo..” jawab Donghae sambil membalas pelukan Yumi.

Akhirnya Yumi menceritakan kekecewaannya pada orang yang ternyata ahjumma nya. Donghae mendengarkan dengan penuh perhatian, sambil merangkul pundak Yumi untuk sesekali mengusapnya. Yumi merasa sangat tenang disamping Donghae oppa. Dari situlah terjalin keakraban diantara keduanya.
#$@!#$
“oppa, knapa oppa ada di Indonesia?” Tanya Yumi sambil memakan es-krimnya di dalam mobil hitam Donghae.
“oh, itu.. aku awalnya penasaran dengan Leeteuk oppa. Baru kali ini dia pergi tanpa alasan yang jelas. Tetapi, ketika aku sampai di hotel dan berjalan sebentar, aku terpana melihat kota ini. Taman yang tadi juga bagus. Dan tiba-tiba saja aku mendengarmu menangis.” Jawabnya tersenyum.
“oh.. setidaknya sekarang oppa tau kan alasan Leeteuk oppa kesini..” “ne, untuk mencarimu”
“oppa, sebenarnya apa yang terjadi?” “mianhaeyo Yumi-ah, oppa benar-benar tidak tahu. Hyung tidak pernah sekalipun menyebut namamu. Tapi.. aku pernah melihat dompet hyung, di dalam nya ada foto ia bersama seorang anak kecil. Ketika ku Tanya hyung hanya tersenyum dan berkata ‘rahasia’ “
“yang benar saja..” jawab Yumi sambil memajukan bibir kecilnya. “ne” Donghae terkekeh.
“sudahlah cepat habiskan minum mu dan kita ke hotel. Kau boleh menginap malam ini. Biar oppa tidur di sofa. “ “eh.. jangan oppa, biar aku tidur di sofa” “tidak.. aku tidak mengizinkan” jawab Donghae tersenyum. Yumi merasa terhibur dengan kehadiran Donghae disisinya saat ini.
#$%$@
Tuut.. tuut…
“yoboseyo” “annyeong, benar ini Park Jung Soo?” “ne… waeyo?”
“ah! Ini aku, Jang Geum.. kamsa, apakah Yumi ada bersamamu?”
“mhh? Anni.. wae?” “ah! Anniyo.. aku kira ia bersamamu.. karena sejak makan siang tadi ia belum pulang juga..” “Mwo?! Jinjayo?” “Dd-De Yumi menghilang”
To be Continued…

Fragile Heart

< Minmi POV>
Sinar matahari begitu terang menembus kamarku yang mungil. Kicauan burung terdengar merdu di telingaku. Aku terbangun di pagi yang sangat cerah. Kulirik jam dinding kotakku yang ber-frame warna putih susu.
“Astaga! Aku hanya punya waktu setengah jam!” aku terkejut melihatnya menunjukkan angka 7. Aku bergegas sebelum seseorang datang menjemputku.
Namaku Minmi. Shim-Minmi. Aku seorang gadis berumur 17 tahun, yang sedang melanjutkan kuliah ku di universitas UOA, university of art. Ya, aku suka sekali dengan seni. Terutama acting dan music.
Sekarang ini aku tinggal bersama tante ku yang hanya tinggal berdua dengan anaknya yang juga sepupuku. Om ku sudah lama meninggal karena penyakit kanker. Begitu juga dengan kedua orangtuaku. Mereka meninggal karena kecelakaan mobil.
@#$%^
“Minmi, ayo mari kita sarapan bersama?” ucap Tante yang sedang mengoleskan selai kacang di atas roti.
“Ah! Tidak usah tante, aku bekal saja ya! Aku sudah terlambat.” Jawabku tersenyum.
“Baiklah, ini..” “Terima kasih tante.”
*TINN TINN*
Kudengar suara klakson mobil yang tidak asing lagi di telingaku. Itu suara mobil mercy hitam milik kekasihku, Chris. Ya, lelaki bertubuh tinggi dengan kulit nya yang putih dan senyuman khas yang selalu kurindukan. Lelaki yang sudah menjalin hubungan selama 3 tahun, sejak kami SMA ini sangat baik padaku. Bisa kurasakan suaranya memanggilku dengan indah.
“Minmi, ayo kita pergi, kalau tidak cepat-cepat bisa terlambat ke kampus.”
“Ah! Baiklah Chris!” jawabku tersenyum gembira.
“tante, aku pergi dulu..” pamitku pada tante.
Aku langsung berlari kearah kekasih tercintaku, ia mengecup keningku sebentar dan menyuruhku masuk ke dalam mobil.
@#$%^

“ Selesai jam kampus, kita pulang bersama lagi kan?” Tanya Minmi setelah turun dari mobil.
“sepertinya, aku tidak bisa” Jawab Chris tersenyum. “ benarkah? Apa kau ada urusan yang penting?”
“Mmm.. aku ada urusan dengan keluargaku. Aku harus datang. Maaf ya.”
“ o.. yasudah. Kalau begitu sampai nanti.” Minmi melambaikan tangannya lalu berbalik ke arah kampus.
Tak sanggup menahan gejolak di dada , dengan cepat Minmi langsung memeluk Chris
Dan …”bye ,I love you” ucap Minmi kepada Chris . “bye,okay.” Balas Chris –dengan nada merendahkan dan senyuman licik.
Chris menjalankan mobilnya dengan kencang. Ia bergumam, “ciih!”
!@#$

Tingtoongg…
Terdengar suara bel pulang sekolah. Murid pun keluar dari kelas. Karena hari ini aku pulang sendiri ke rumah . rasanya jadi tidak bersemangat untuk pulang ke rumah . Akhirnya aku memutuskan untuk … , menelfon chris. Dan kedua , pergi ke café untuk makan siang .
Tutttt tuttt ….. “Chris , apa yang sedang kau lakukan?” tanyaku kepada Chris .”
“Aku lagi makan makan dengan keluargaku…” Ucap Chris .
“Oh .. begitu , maaf ya kalau mengganggu.hanya saja..tidak ada kamu disampingku rasanya sepi…” ucap ku dengan nada sedih .
“oh enggak kok…iya aku juga kangen kamu.sudah dulu ya,bye” jawab Chris . ia menutup telponnya dengan buru-buru.
Mukanya terlihat kesal. “sebenarnya kau itu sungguh mengganggu !”
@#$%^
Sesampainya di café
“Sepi sekali café ini..ya baguslah jadi aku tidak perlu menunggu lama .”
Ketika aku duduk di kursi café , aku mendengar suara Chris sedang tertawa . Aku mengira itu semua hanya karena aku merindukan Chris . Tapi suara itu terdengar real . Bahkan ditambah lagi suara tertawa perempuan , seperti yang sedang bercanda .
Akhirnya aku putuskan untuk melihat ke belakang . Dan ternyata itu bukan sekedar halusinasi ku saja ! tapi ini nyata ! bahkan membuat hati dan jantungku seperti remuk dan hancur, bagaikan gelas yang retak .
Aku melihat Chris bergandengan tangan dengan kakak kelasku ,Jesy! Chris bahkan sempat mencium keningnya. Betapa terkejutnya aku .

Tanpa diasadari , Minmi meneteskan air mata . “Chris?”
Minmi menghampiri Chris . “Chris, ini yang kamu bilang dengan makan bersama keluarga? Ini?” Tanya Minmi lirih.
Chris terlihat terkejut, tapi ia malah balik membentak Minmi.
“Ya! Dia keluargaku! Dia calon istriku! Mengerti?!” jawab Chris setengah berteriak.
“Apa? Tapi bagaimana bisa? Kau! Kau tega sekali berbuat ini padaku! Aku..”
“Asih! Kau terlalu banyak omong Minmi! Jelas aku tega! Apa yang aku harapkan dari gadis berpenyakitan sepertimu huh? “
“Apa? Chris, kau..”
“Aku tidak ingin punya pacar penyakitan! Kau tau? Kau itu mandul! Kau tidak bisa memberikan ku anak! Untuk bernafaspun kau kesulitan! Kau punya asma dan kau punya Gastitis yang sudah parah,dan membuatku susah …memang kau cantik. Tapi, Jesy lebih cantik!”
“…” Minmi hanya menatap Chris getir. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir merahnya yang sudah merah ia gigit untuk menahan tangisnya. Hatinya sakit bagai dicabik-cabik.
“Mulai sekarang tinggalkan aku! Lupakan aku! Aku tidak ingin melihat mukamu!”
Chris mengatakan dengan nada yang sangat tinggi. Minmi sama sekalitidak menatapnya. Ia hanya menangis sambil menunduk.
“Ayo sayang, kita pergi dari sini!” ajak Chris pada Jesy. Mereka berdua meninggalkan café itu dengan segera.
Minmi tidak dapat menahan semuanya lagi. Ia menangis sambil terduduk di lantai café. Ia memegang dadanya erat. Rasa sakit terasa dihatinya. Ia bahkan merasa putus asa. Tak dapat disangka lelaki yang selama ini menjadi kekasihnya ternyata tega begitu jahat padanya. Rasa sakit yang sangat dahsyat tidak dapat dibendung lagi. Minmi pun pulang dengan hati dan mood yang hancur .
@#$%^

Semenjak itu,sikapku menjadi sangat dingin pada orang. Aku sulit untuk percaya pada lelaki. Aku merasa hidupku sudah tidak ada tujuan dan semangat . bayangkan saja…Orang tuaku sudah meninggalkanku . Om ku juga . Kekasihku pergi dengan cara yang menyakitkan! Arrgghh . Aku merasa sedih dan hampa . Seperti gelas berdebu yang rapuh , dan tidak pernah diisi
Akhir akhir ini aku sering sakit. Yaa , bisa dibilang aku ini penyakitan . Mendadak pusing , bahkan hampir tiap hari aku pingsan . Kata dokter , aku hanya banyak pikiran.
@#$%^
“Minmi … mengapa Chris jarang menjemputmu dan main denganmu lagi? Sedang ada masalah ya sayang? “ Tanya Tante kepadaku
“Bukan kok. Bu bu kan masalah … tapi hubungan yang telah aku jalin dengan Chris selama ti ti ga tahun ini ….” –Minmi tidak sempat melanjutkan kalimatnya dan ia menangis getir.
“Eh sayang.. tidak apa-apa tante mengerti. Tante janji tidak akan menanyakan hal itu lagi. Jangan menangis” Tante memelukku erat sambil mengusapkan tangannya dipundakku.
@#$%

Hari hari kulewati . Rasanya tidak kuat hidup dikelilingi kenangan yang mengingatkanku kepada Chris .
Kebetulan, aku ditawarkan oleh kepala sekolah mengambil beasiswa ke Paris.
Tanpa berpikir panjang , aku menerima beasiswa tersebut .agar aku dapat hidup tenang .
“Tante , minggu depan aku akan pindah ke Paris , Aku akan melanjutkan sekolah disana .” ucapku
“Minmi ! tante tidak suka dengan keputusanmu . Lagipula terlalu cepat kau meniggalkan rumah ini . Tante akan kesepian sekali Minmi …” Ucap tante kepadaku dengan nada sedih dan kesal
“Keputusan sudah bulat . Minggu depan aku akan pindah ke Paris , Aku akan sekolah seni disana . lagipula tante masih punya Josh kan? Rasanya ini satu-satunya caraku agar bisa melupakan Chris tante. Kumohon..” Balasku kepada tante
“Baiklah kalau begitu tante hargai keputusanmu … jaga dirilah disana..“ Ucap tante dengan wajah sedih
Sebelum pergi . Ada satu hal yang aku inginkan . Aku berniat untuk melupakan Chris. Seperti yang dia bilang. Aku harus melupakannya. Ya, harus. Ku putuskan untuk membuang semua barang- barang dari Chris, aku membakar foto ku bersamanya. Membuang hadiah darinya, dan terakhir.. menghapus nomor ponselnya dari kontak ponselku.

Minmi menghela napas dalam. “Selamat tinggal Chris..” gumamnya sambil menghapus Chris dari kontaknya. Minmi tersenyum getir. Ia meletakkan ponselnya dan menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Ia menutup matanya.
@#$%^

Tinnn tinnnn !
“Minmi ! Taxi mu sudah datang ayo cepat beres beresnya !” teriak tante kepadaku .
“iyaa ini sudah selesai kok . tidak ada barang yang tertinggal, Minmi akan segera kedepan.” Jawabku
“Hati hati ya Minmi … Tante akan merindukanmu . Obat mu sudah lengkapkan? Ada banyak obat yang harus kau bawa .” ucap tante
“Iya . Tante aku juga akan rindu padamu . Sudah kok .. kalau begitu sampai ketemu bi..” jawabku –sambil bersalaman

!@#$%^
@ Airport
“terima kasih pak. Ini..” “Sama-sama”
Minmi turun dari taxi dan membayarnya. Ia menarik sebuah koper besar ditangan kananya, sedangkan tangan kirinya memegang tas yang ada di bahunya. Ia melihat kembali tiket pesawatnya, namun ia melakukannya sembari berjalan hingga..
BRUKKK!!
To be continued..