Sincere
Love
“ Can’t you see me? Can’t your hear my heart? I’m right here, I’ll be waiting I need it to be you Though it hurts, I smile Though I smile, I cry Because among the many people in this world I could only see you ”
Background Song: * I’ll wait for you – Seohyun & Closer – Taeyeon
Seorang
yeoja sedang duduk di sebuah cafe dengan earphone di kedua kupingnya. Ia terlihat
serius membaca buku ditangannya sambil sesekali, kepalanya bergerak pelan
mengikuti irama musik yang terdengar di kupingnya. Sekali lagi, ia meneguk
cappuchino favoritnya untuk menghilangkan dahaga. Seketika kegiatannya
terganggu oleh kedatangan yeoja yang sekarang sudah duduk di depannya sambil
tersenyum padanya.
“Ailee-ya...
aku mencarimu kemana-mana, tapi mereka bilang kamu tidak ada di tempat
shooting. Aku baru saja mau menelfonmu tapi JB bilang ‘eommanya’ pasti sedang
disini membaca buku. Langsung saja aku kesini. Rupanya benar...” Celoteh yeoja
berambut panjang dan bertubuh sexy tersebut.
Ailee tertawa ringan sambil melepaskan sebelah
earphone-nya, lalu memberi batas pada bukunya lantas memasukkan bukunya ke
dalam tas hijau muda yang sesuai dengan warna bajunya saat ini. “Geuraeyo...
JB... Anak itu tau saja ‘eommanya’ ada dimana.” Jawabnya singkat. Ia melihat
sekilas jam tangan bulat berwarna hijau tosca bermanik kristal disekitar
bulatannya. Ia mengangkat alisnya sedikit terheran. Lantas ia meneguk habis
minumannya yang tinggal sedikit.
“Waeyo? Jadwal shooting masih lama bukan?
Kenapa hyorin mencariku? Ada apa? Ada sesuatu?” bibir mungilnya melontarkan
runtunan pertanyaan. “Anni... aku cuma ingin mengajakmu latihan dance bersama.
Jadwal hari ini kan kita shooting tentang dance. Aku rasa aku sedikit lupa beberapa
gerakannya...” “Benarkah? Kalo begitu... Ayo! Kita latihan bersama JB dan yang
lainnya.” Ailee langsung berdiri menarik tangan hyorin dan tangannya yang lain
menarik tas kecilnya ke pundaknya.
@@@
1.2.3. Action!
Ailee,Hyorin
dan yang lainnya sedang menari diatas panggung yang sengaja dirancang sebagus
mungkin agar tampilan di film tersebut terasa lebih nyata. Lantunan musik yang
cepat membuat mereka berempat terlihat bersemangat menggerakkan tubuh mereka
sesuai koreografi yang telah diberikan. Meskipun pada bagian ini hyorin sendiri
harus beracting seolah-olah suaranya habis, namun wajahnya terlihat tenang
karena pada tahap ini, Ailee yang akan membantu menyanyikan lirik selanjutnya.
Cut!
Sutradara
dari drama tersebut menghentikan proses shooting. Ia memanggil keempat idola
tersebut untuk menonton hasil acting mereka dilayar. Sutradara tersebut
nampaknya puas akan hasil tersebut. Ia mempersilahkan keempat idol tersebut
mengganti pakaiannya dan beristirahat. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi
Ailee karna tepat setelah shooting, ia harus menghadiri beberapa acara live di
stasiun TV.
Ruang istirahat...
“Ailee
ya... Actingmu tadi bagus... wajahmu terlihat lucu...” Ujar Hyorin yang sedang
menyisir rambutnya sambil tertawa ringan. “Gomawo... aku rasa aku masih perlu
banyak belajar acting. Terutama pada JYP Sunbae...” Ujar ailee sambil memakai
sepatu berhak pendek berwarna abu. “Eommaaa.....” Seketika JB masuk membawa
kotak. “Aigoo... kenapa kau harus memanggil Ailee eomma sih?” Hyorin yang
penasaran langsung menatap heran JB. “Karna aku ingin... wlee...” JB yang iseng
menjulurkan lidahnya pada hyorin sambil duduk di samping Ailee. Hyorin terlihat
sedikit kesal langsung mengalihkan pembicaraan. “Apa yang kau bawa?” Tanya
hyorin pada JB. “Oh! Ini... ada ddokbogi dari jiyeon. Dia bilang T-ara ada live
perform jadi tidak bisa ikut makan bersama kita. Sora nuna juga langsung pergi
ke rumah suaminya alias leeteuk sunbae. Ayo kita makan bertiga saja. Yang lain
sudah makan ini tadi.” Jelas JB.
Ailee tersenyum sambil mengambil
sumpit yang diberikan JB. Ailee melahap ddokbogi pedas tersebut ke mulutnya.
Setelah suapan ketiga ia langsung meletakkan sumpitnya lalu buru-buru meminum
air mineral. Ia mengaitkan tas kecilnya ke pundak sambil menepuk kedua teman
shootingnya tersebut. “Aku ada jadwal lagi. Nan monjo ka, ne?” Ucapnya sebelum
ia keluar dan berjalan cepat keluar Kirin School. Ia menaiki mobilnya dan
langsung menuju tempat acara tersebut.
@@@
“Ya! Leader... kajja! Kita makan dulu
sushinya... masih hangat... kalau tidak makan nanti dancenya tidak semangat...”
Ucap salah seorang namja yang tengah duduk bersama kawan-kawannya di sofa.
Orang yang dipanggil leader tersebut tersenyum lalu beranjak dari depan laptop.
Ia memberikan setumpuk foto pada rekan segrupnya tersebut. “Aku sudah memilih
fotoku yang bagus. Kalian pilihlah foto kalian sendiri, sisanya masukkan ke
album foto di dorm.” Ucapnya lalu melahap sushi yang tergulung indah dengan
balutan alpukat potong beserta taburan telur ikan berwarna merah mengkilat yang
sudah pasti menggoda untuk disantap.
“Kalian
bersiap siaplah... 10 menit lagi kita memulai acaranya. Pastikan kostum dan
make up kalian tidak berantakan. Dan pastikan mikrofon kalian menyala sebelum
kalian naik panggung...” “Arrasseo hyung...” jawab salah seorang member boyband
tersebut pada seseorang yang ternyata manager mereka.
@@@
“Beautiful night Song played”
Sorak sorai para fans yang begitu
meriah melukiskan senyum bahagia di setiap membernya. Mereka bernyanyi dengan
sungguh sungguh dan menggerakkan badan mereka selentur mungkin dan semangat
mereka melepaskan jutaan aura bagi fans mereka. Jantung mereka berdegup cepat
mendengar nama mereka dipanggil para fans seiring deru nafas mereka yang
terpacu cepat karna lelah. Begitu juga tiap tetes keringat yang membasahi
pelipis mereka mengukir kebahagiaan tersendiri bagi mereka.
Lantunan
lagu bertempo cepat ini berakhir. Mereka melemparkan sejuta senyum dan ucapan
terimakasih pada fans mereka. Lalu mereka keluar dari stage yang begitu terang
dan berkilauan.
Backstage...
Seorang namja sedang menuruni tangga
stage dan mengelap keringatnya, namun sudut matanya menangkap sesosok wanita
yang kini tengah berdiri tersenyum kepada rekannya yang baru saja turun dari
panggung bersamanya. Tangannya terpaut satu sama lain sedangkan kakinya
meloncat kecil tanda ia gugup. Beberapa penari latar telah berdiri di
belakangnya. Kini yeoja tersebut sedang menaiki tangga dan memulai aksinya.
@@@
“Heaven song played”
Seorang namja berperawakan tinggi duduk
di sofa sambil memandang TV yang kini menayangkan acara live. Ia memperhatikan
yeoja yang sedang bernyanyi diatas panggung yang baru saja ia naiki tersebut
lekat-lekat.
“Hyung...
Waeyo? Kenapa serius gitu mukanya?” Tanya rekan segrupnya yang kini sedang ikut
melihat TV dan dirinya bergantian. “Geu yeoja... nuguya?” Tanya namja tersebut
yang kini menatap rekannya. “HYUNG!” Pekik rekannya tersebut heran. “Ah! Jinja
wae??! Kenapa mesti teriak sih?” “Geu yeoja ga... Jinjja molla??” Tanya
rekannya memastikan. “Geurae! Karna itu aku bertanya padamu, dasar pabo!” Jitak
namja tersebut pada Gikwang yang merupakan rekannya. “Aish! Appo...” Komentar
Gikwang pada leadernya.
“ Geu
yeoja... Dia itu penyanyi pendatang baru, tapi suaranya luar biasa bukan? Aku
dengar ia datang dari luar negri... New york? Ah molla! Dia pertama bernyanyi
di acara Singer and Trainee bersama Wheesung. Neo jinjja molla?” tanya Gikwang
terheran heran. Namja tersebut menggeleng mantap. “Kenapa kau tau banyak
tentangnya?” “Jelas! Lagu heaven yang sedang ia nyanyikan itu, aku menjadi
cameo di MV nya. Hyung, jinjja... Yoseob saja tau..” Omel Gikwang pada
Hyungnya. “Memangnya aku harus tau semua jadwalmu? Yoseob saja yang terlalu
rajin ingin tahu..” Acuh namja tersebut lalu menatap layar lagi. “Yoon Doojoon
Hyung! Kau ini... terlalu sibuk dengan Gna noona!” Oceh gikwang lantas pergi
bersama Junhyung. Doojoon yang tadinya mau protes lantas membungkam habis
protesnya dalam hati.
Mata doojoon kembali terpaku pada TV
didinding, namun performance yeoja baru saja berakhir. ‘Aish! Kenapa aku tidak
bertanya namanya pada gikwang?’ sesal doojoon dalam hati. Tak lama kemudian
manager Beast kembali memanggil Doojoon agar bersiap siap pulang ke dorm. Joon
mengenakan jaket hitam casualnya untuk menutupi tubuh bagian atasnya yang hanya
berbalut kaos hijau. Cuaca diluar sedang tidak mendukung untuk mengenakan baju
tipis maupun pendek. Setelah yakin tidak ada yang tertinggal, ia memberi salam
pada staff dalam ruangan lalu pergi meninggalkan gedung tersebut.
@@@
“Ailee
ya...” Panggil seorang namja dari jauh. Ailee melihat sekilas namja tersebut.
Raut wajahnya terlihat bingung dan kaget. Lalu ia tersenyum kepada namja
tersebut yang ternyata sudah ada di depannya.
Namja tersebut lantas menyapa ailee
dengan berdadah ria. Senyumnya terulas tipis. Sudah lama ia ingin bertemu ailee
sejak kepergiannya ke kanada. Kini, ia bertemu dengan wanita yang ditunggunya.
“Ailee ya... kamu sekarang terkenal yah? Baru saja aku pulang dari Kanada,
namun suasana Incheon sudah dihias saja oleh suara merdumu itu..” Ucap namja
tersebut. Ailee yang mendengar tersebut hanya tersenyum. “Waeyo? Jangan bilang
kau melupakanku..” “Ah, mianhaeyo.... hampir saja aku melupakanmu. Namun,
tiba-tiba saja kau muncul dihadapanku...” Ujar Ailee sedikit emosi. “Eh?”
“Sedang apa disini? Joong Ki...”
@@@
“Sedang
apa disini? Joong Ki...” Suara yang tidak asing membuat langkah namja yang satu
ini terhenti. Dilihatnya pemilik suara ini. ‘Yeoja itu...’ Batinnya. Ia baru
saja ingin melangkahkan kakinya menuju pemilik suara ketika tiba-tiba niatnya
terhenti mendengar suara itu lagi.
“Mianhae...
Aku rasa aku tidak akan jatuh lagi dengan tipuanmu. Aku, lebih baik mati
daripada menerimamu lagi!” Ujar yeoja itu yang lantas berlari keluar gedung.
DEG!
Jantungnya berdetak cepat. Entah
kenapa ia merasa kasihan kepada yeoja itu. Ia kembali mengatur pandangannya
berusaha mencari pemilik suara yang tadi membuat langkahnya terhenti. Matanya
bertemu dengan yeoja itu. Yeoja itu berlari keluar gedung dengan high heelsnya.
*Doojoon’s
POV*
“apa
itu? Apa itu air mata? Ia.. menangis? Joong ki? Ada apa dengan dia dan Joong
ki?” ujarku dalam hati. Sumpah demi tuhan hatiku tidak bisa diam setelah
melihat ia menangis. Aku langsung mengejarnya keluar gedung. Mataku berusaha
mencari kemana perginya yeoja itu. Aish! Kalau saja aku tahu namanya, aku pasti
akan memanggilnya atau bertanya kemana perginya. Kini langkahku terhenti. Aku
melihatnya berjongkok di celah sempit diluar gedung. Aku berjalan pelan
mendekatinya.
“Chogiyo...”
kupanggil dia pelan. Ia masih menyembunyikan wajahnya di balik kaki dan
tangannya. Tangisnya semakin menjadi jadi. “Ya... Uljima~ jebal uljima~ “ aku
panik sekali. Seketika kulihat ia mengangkat sedikit wajahnya. Matanya sembab
karna menangis. Aku mendekatinya dan mengusap punggungnya pelan. “Uljima... kau
kelihatan jelek ketika menangis. Untung saja aku idol, kalau aku wartawan
mukamu sudah terpampang di internet sekarang... geureonnikka... uljimalja...
eo?” ucapku sambil menatap wajahnya.
Aku menatapnya lama sekali. Responnya
lambat sekali... apa dia marah? Apa candaanku tidak lucu ya? Eh? Dia mengangkat
mukanya lebih tinggi sehingga wajahnya terlihat dengan angle yang sempurna. Ia
menghapus air matanya dengan tisu. Ia tertawa ringan padaku dan...
DEG!
Cantik... wajahnya sungguh cantik. Senyumnya
begitu indah. Apa yang sedang terjadi? Kenapa jantungku berdebar cepat seperti
ini? Omo! Eotteokhe?
“Gomawo...”
*Author’s
POV*
“Gomawo...”
Ailee tersenyum lagi. Ia menatap laki-laki didepannya lalu mengajaknya
berkenalan. “Nan, Ailee-ya... Neo... nugu?” Tanya Ailee penasaran.
Doojoon
yang begitu terpana oleh senyuman Ailee, berusaha untuk segera menjawab namun
matanya tidak dapat berhenti menatap sudut bibir ailee yang tertarik ke
belakang. Jantungnya pun tidak dapat berhenti berdebar dengan kerasnya. Ia
berusaha menyembunyikan reaksinya namun ia tidak dapat melawan dadanya yang
seakan ingin pecah dan meneriakkan nama Ailee. Ia takut ailee mendengar suara
debaran jantungnya. Ia langsung pergi tanpa berpamitan dengan ailee. Beruntung,
mobil van yang selalu membawa anggota Beast telah terparkir didepan lobby. Ia
langsung naik di kursi paling belakang dan memilih duduk didekat jendela. Para
member yang sedang asik mengobrol dan membawa minuman hangatpun tidak menyadari
akan perubahan sikap leader mereka. Hari ini, Doojoon benar- benar harus
menjernihkan pikirannya dari bayang-bayang Ailee....
To Be
Continued....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar