Welcome to my Blog

Welcome to my blog


hope you will like it ^_^

Please, Enjoy it!

Don't forget to click the like button and comment!

happy reading ^_-


Minggu, 10 Maret 2013

Sincere Love ( Part 2)


Sincere Love
Part 2

          Mobil van hitam milik salah satu boyband yang kini tengah mendunia ini baru saja keluar dari salah satu stasiun tv yang terkenal di negara ginseng tersebut. Mobil ini sedang melaju ke arah dorm mereka. Didalam mobil, semua member terlihat sedang bercakap-cakap satu sama lain.

“Hyung! Mau? ini kripiknya baru saja dibuka... makan....” Ujar Yoseob pada hyungnya. “Anni... kau saja yang makan, hyung sedang tidak ingin.” Tolak Doojoon. “Ah, ayolah hyuuung! Ini kripik kesukaanmu..” Bujuk yoseob lagi. “Anniya... sudahlah jangan ganggu aku.” Ujar doojoon sedikit kesal. 

Doojoon memasangkan kedua earphonenya dan mulai bersandar ke jok mobil sambil mendengarkan lagu. Yoseob yang duduk disampingnya bisa mendengar suara lagu yang sedang diputar oleh leadernya tersebut. Ia langsung memakan kripiknya sembari kebingungan. Doojoon memutar kepalanya menghadap jendela lalu menutup matanya pelan.

“Doojoon hyung, Waeyo?” tanya dongwoon yang duduk di jok depan yoseob. Yoseob hanya bisa mengangkat kedua bahunya lalu dengan santainya ia memakan kripiknya lagi. Perjalanan pulang ke dorm pun terasa sedikit aneh bagi mereka.


@@@


“Ye jin-ah, darimana saja? Aku mencarimu...” ujar seseorang yang tengah berlari ke pintu gerbang stasiun tv ternama di korea tersebut.

          Ailee yang baru saja kembali sehabis menenangkan hatinya pun bingung tatkala wanita yang merupakan istri dari manajer nya berlari mencarinya. “Ahjumma... waeyo?” tanya ailee khawatir. “Ailee ya. Ppali.. ada seseorang mencarimu.” Tanpa basa-basipun ahjumma tersebut langsung menarik tangan ailee ke guest room.

In Guest Room...

          Seorang namja tengah duduk di sofa panjang berwarna pastel sambil memegang cup kopi hangatnya. Kakinya bergoyang-goyang pertanda ia sudah menunggu lama. Ia beberapa kali melirik jam tangan hitam bermerek miliknya. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka diikuti oleh kedatangan dua wanita. Wajahnya langsung menoleh dan air mukanya berubah cerah. Bibirnya mengulas senyum tipis tatkala salah satu dari wanita tersebut datang menghampirinya. Tanpa bicara sepatah katapun, namja tersebut memeluk yeoja tersebut langsung memeluk yeoja itu.

“Oppa...” Isak yeoja tersebut dalam pelukannya. “Oppa pulang... Sayang..” ucapnya sambil mengelus rambut halus wanita yang kini tengah mengangguk. “Hey.. kenapa menangis? Nanti orang salah sangka pada oppa...” ujarnya menggoda yeoja tersebut. Yeoja itupun tak perduli apa yang dikatakan oleh namja yang kini sedang memeluknya.

“Ailee ya... uljimaa... oppa kan sudah pulang sayang...” ujarnya sambil melepas pelukannya pada Ailee. Ailee mengangguk dan langsung menghapus air matanya. Ia menatap namja tersebut lama hingga akhirnya ia mengeluarkan sepatah kata.

 “Bogoshippoooooo...” ujar ailee manja sambil berhambur ke pelukan namja tersebut. 

“Nado.. Ailee ya.. jal jinaesso?” ailee mengangguk mantap membalas pertanyaan yang ditujukan untuknya. “Oppa.. Jibbe kajja... eo? Pulang yaah,,” ajak ailee. Namja tersebut hanya menatap ailee sambil tersenyum. “Sung ho oppa... “ panggil ailee. Namja tersebut tersenyum sambil mengangguk.


@@@


“Seob ah” panggil Gikwang pada yoseob yang sedang ada dikamarnya. “Eo?” jawab yoseob sambil mengganti kemejanya dengan kaos tipis berwarna hitam. “Doojoon hyung, tadi di mobil kenapa?” tanya gikwang sambil duduk dikasur yoseob dan mengutak atik rubik.

 “Ah, molla... sejak masuk ke dalam mobil hyung diam saja. Aku bingung harus apa. Apa doojoon hyung tidak berbicara sesuatu sebelumnya? Aku lihat doojoon hyung sedang mengobrol dengan mu kan, sebelum kita pergi ke mobil?” ujar yoseob yang sekarang sudah terbaring disamping gikwang.
          Gikwang yang mendengar perkataan yoseob semakin memutar otaknya. Ia benar-benar sudah tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Memang sepeti biasa, gikwang adalah orang yang paling tidak tahan melihat situasi dimana salah satu member beast uring-uringan ataupun hanya diam. Ia harus segera mencari tahu penyebabnya dan mencairkan kembali suasana bisu leadernya. 


@@@


Seminggu kemudian...

          “Oh! Oppa! Hari ini aku sedang tidak ada manggung loh... kita jalan-jalan yuk?” Ujar ailee manja pada namja bertubuh tinggi tersebut. Sung ho mengelus kepala ailee pelan sambil tersenyum manis. “Ailee, kamu itu sudah dewasa. Kenapa masih bertingkah seperti anak kecil sih?” goda sung ho pada ailee yang tengah melingkarkan tangannya dilengan sung ho. “Wae? Shirro?” ujar aile cemberut. “Anni.. kyeowo.” Sung ho tersenyum lembut pada Ailee. Merekapun langsung bersiap-siap untuk berjalan jalan.


@@@


“Hyung! Suasana hari ini cerah kan?? Jalan saja yuk? Temani aku membeli beberapa persediaan makanan. Aku rasa kulkas kita mulai kosong.”

“Pergi saja sama yang lain gikwang ah”

“Andwae... yang lain sudah pergi duluan. Yoseob dan Junhyung sedang ada live perform. Dongwoon dan yang lain pergi untuk menonton live performance mereka. Sepulang itupun, mereka akan pergi ke daerah cheongdamdong dan pergi ke mall.”

“Kenapa kau tidak ikut saja tadi?”

“Mana bisa aku meninggalkan hyung sendiri di dorm. Terlebih lagi kelihatannya hyung sedang kurang sehat. Hyung tau kan aku ini orang seperti apa?” 

“Baiklah kalau begitu, tunggu ya aku bersiap-siap dulu.”

          Doojoon dengan malasnya beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi. Suara gemerisik airpun terdengar beberapa saat setelahnya. Gikwang tersenyum menang. Ia langsung keluar dan menelfon dongwoon.

“Hyung sudah mulai mandi. Aku rasa sebentar lagi kami akan pergi. Beritahu Yoseob, ia bisa langsung pulang setelah performancenya.“

“Arrasso, kami percaya padamu Gikwang ah...” Terdengar suara bahagia dongwoon dari seberang sana.

“Apa sudah ada tanda-tanda pergerakan dari ‘nya’ ?”

“Belum. Tapi aku sudah menelfon kenalanku itu. Dia bilang ia sedang menuju supermarket daerah sana. Kau pergi ke supermarket disana saja. Kami akan menghubungimu lagi nanti.”

“Arrasso.. aku akan menunggu.”

          Perbincangan rahasia di telfon tersebut berakhir. Gikwang dengan hati-hati langsung melesat ke kamarnya dan mulai bersiap-siap. Tidak lupa ia membawa teleskop milik junhyung dan sapu tangan kesayangan milik doojoon yang baru saja ia curi sebelum menelfon dongwoon.

          Beberapa menit kemudian gikwang keluar kamar dan melihat doojoon sudah berpakaian rapi. Doojoon memperhatikan setelan baju yang doojoon kenakan. Ia menggeleng sebentar. “Terlalu biasa..”

Ia melesat ke dapur dan langsung mengambil sosis goreng yang masih bersisa untuk sarapan beast tadi pagi. Ia melumuri sosis tersebut dengan kecap dan ia bersiap memulai aksinya. Ia berlari ke arah doojoon dan...

BRUKKK!

Dengan sengaja ia menempelkan kecap tersebut pada kaos abu yang baru saja doojoon kenakan. “Aigoo mianhae hyung, lantainya licin.. aigoo aku akan mengambilkan baju untukmu.” Gikwang melesat ke depan lemari doojoon sambil memilah baju yang tepat. Doojoon yang tidak tahu apa-apa hanya mendengus kesal sambil melepas bajunya.

“ini hyung.. pakai ini...” gikwang memberikan kaos biru berkerah dan bercorak garis putih yang terlihat biasa namun selalu terlihat exclusive ketika dipakai oleh doojoon.

“Kenapa harus kaos ini? Biar aku mengambil yang lain.” Ucap doojoon.

“Anni... hyung, lihat jam. Ini sudah terlalu siang untuk pergi ke supermarket. Aku tidak ingin mengantri hyung... ne? Ne? Jebal... “

          Doojoon yang tak punya pilihan lain hanya bisa mnuruti keinginan gikwang. Setelah beberapa menit akhirnya mereka pergi meninggalkan dorm. Kali ini gikwang memaksa hyungnya yang menyetir. Sedangkan gikwang sibuk memberi aba-aba pada dongwoon bahwa mereka telah meninggalkan dorm.


@@@


          Ailee kini sedang berada di dalam mobil yang tengah dikemudikan oleh sung ho. Manajernya mengatakan bahwa hari ini perkiraan cuaca sangat bagus, tidak terlalu dingin untuk berkeliling disepanjang jalanan korea. Terlebih lagi, kedatangan sung ho yang sudah lama tidak datang ke korea menambah semangat ailee untuk pergi keluar dari apartmentnya.

“Kita mau jalan kemana sayang?” tanya sungho sambil melihat lihat toko dipinggir jalan.

“Bagaimana kalau kita ke supermarket? Mulai besok, syutingnya pasti dimulai pagi sekali, lalu dimulai lagi pada malam hari. Aku harus memasak untuk bekalku selama syuting. Dan aku bosan, dikulkasku hanya berisi makanan cepat saji. Aku ingin membeli bahan makanan yang lain, biar oppa bisa makan” jelas ailee panjang lebar.

“Arrasso... bagaimana kalau kita ke supermarket yang disana, sehabis belanja oppa akan mengajakmu makan direstoran tepat diseberang supermarket itu.. mau?” tanya sungho.

“Boleh..” ailee mengangguk mantap. Seketika handphone nya berdering. Layar ponselnya menunjukan nama manajernya.

“Yoboseyo?”  “...”     “Eo, aku dan sungho oppa sedang menuju supermarket.”       

“.......”   “Ne, supermarket dijalan itu, waeyo?”      “....”

“Ah, geuraeyo? Ne, gwaaenchana... Ne... “ Ailee menutup telfonnya lalu memasukkan telfonnya kedalam tas kecilnya.

“Nugu?”        “Ah... Byungji oppa... dia kira kita sedang ada disupermarket yang sama dengannya. Rupanya, ia salah melihat.”

“ah.. geuraeyo? Sayang sekali kalau begitu...”      “Ne...”

          Ailee mulai memasang lagi earphonenya mendengarkan lagu yang akan ia nyanyikan pada dramanya nanti. Ia mencoba menghafal lagi liriknya berulang-ulang. Sungho yang melihat ailee tersenyum gemas. Ponsel sungho tiba-tiba saja bergetar. Ia melihat nama yang tertera pada layar ponselnya. Nomornya tak dikenal. Ia membiarkan saja ponselnya bergetar hingga mati. Namun, ponselnya bergetar lagi. Ia memutuskan untuk menjawab telfonnya.

“Yoboseyo?”  “Ne, yoboseyo subaenim..” terdengar suara laki-laki yang terdengar sumringah diseberang sana.

“Ah, mianhaeyo... Nugu..seyo?” tanya sungho sedikit bingung dirinya dipanggil sunbaenim.

“Aigoo... Hyung! Ini aku! Kita suka berlatih judo bersama sewaktu SMA! Apa kau sudah melupakanku hyung?” Tanya orang yang berbicara di telfon.

“Chamkan... neo... Junhyung??” Tanya sungho tidak percaya. Suara sungho yang begitu keras membuat ailee mendelik bingung. Sungho pun tersenyum manis pada ailee sambil berkata mian tanpa suara. Ailee pun langsung menghafalkan liriknya lagi.

“Ne.. ne... hyung aku dengar kau sedang ada dikorea. Kenapa tak menghubungiku? Aku ingin sekali bertemu denganmu hyung! Hyung taukan? Aku kini sudah terkenal?”

“Ahahaha... ne ne.. aku tau... kemarin sewaktu aku sedang dibandara incheon, aku sedang menunggu supir yang akan menjemputku. Tiba-tiba saja aku melihatmu sedang menari sambil bernyanyi di tv. Aku bermaksud menelfonmu, namun aku lupa. Ponselku yang 3 tahun lalu itu rusak. Karna itu aku kehilangan nomormu.”

“Jinja? Aigoo.. hyung sekarang ada dimana? Ayo kita bertemu...”

“Aku sedang menuju supermarket. Kau tau kan? Restoran favorit kita sewaktu dulu... bagaimana kalau kita bertemu disana? Apa kau sibuk?”

“Tidak, tidak sama sekali. Baiklah aku akan bersiap-siap. Sampai ketemu hyung..”

“Ne...” Sungho menutup telfonnya sambil tersenyum.


@@@


          Sebuah mobil berwarna hitam telah terparkir disalah satu parkiran supermarket. Kedua penumpang didalamnya turun dan langsung masuk menuju supermarket tersebut. Salah satu dari kedua orang itu mengambil trolley dan keduanya kini mulai masuk dan memilih milih barang yang akan dibeli. Tiba-tiba ponsel salah satu dari orang tersebut bergetar. Namja tersebut melihat layar ponselnya dan membaca pesan masuk.

From: Junhyung
Gikwang ah, mereka sebentar lagi sampai. Bersiaplah.

          Gikwangpun mendorong trolleynya menyusul doojoon yang sedari tadi sudah sibuk dengan beberapa barang ditangannya. “Hyung, masukkan kesini...” ujar gikwang. Doojoon memasukkan beberapa snack serta beberapa minuman kaleng. Kini doojoon sudah melesat lagi ke tempat beras. Ia melihat-lihat karung beras yang ada didepannya sambil menimbang-nimbang mana yang harus ia beli.

“Hyung ambil yang sedikit saja. Sebentar lagikan kita akan ke jepang.”

“Benar, ayo pilih, mau yang ini atau ini?” tanya doojoon yang moodnya sudah membaik 
semenjak ia mulai keluar dari dorm.

“Ayo kita coba beras merek yang itu. Aku rasa, beras merek yang satunya kurang enak. Eommaku sudah pernah mencobanya.”

“Geuraeyo? Yasudah, sini! Dekatkan trolleynya. Biar hyung angkat berasnya.”


@@@


“Oppa.. tolong ambilkan trolleynya...” ujar ailee yang sudah masuk duluan ke dalam supermarket.

“Kita mau beli apa dulu?” tanya sungho yang tidak tau apa-apa.

“Kita beli bahan makanan dulu... aku tidak begitu perlu barang-barang lain kok.”

“Baiklah, kajja..”

Di tempat makanan mentah...

“oppa.. oppa suka jamur ini kan? Mau ae masakin nanti malem?” tanya ailee dengan dua macam jamur ditangannya.

“Ne.. boleh...”

“Mau yang mana? Ini atau ini?”

“Yang mana saja, oppa suka keduanya...”

“Kalau begitu beli keduanya saja...” Ujar ailee sambil memasukkan jamur tersebut ke trolley. Tanpa basa-basi ailee sudah melesat mengambil bahan makanan mentah yang lainnya.

          Setelah sekitar 15 menit berkutat dengan makanan mentah, kini ailee dan sungho sedang berjalan ke arah makanan siap saji. Disana ada daging sapi kesukaan ailee. Ailee langsung berlari kecil ke arah daging-daging yang baru saja dimasak tersebut. Sunghopun mau tak mau mengikuti ailee dari belakang. Ailee mencolokkan tester daging tersebut dengan tusuk gigi dan menyuapkan daging tersebut ke mulutnya.

“Hmm! Jinjja mashitta! Oppa.. mau coba?” Ailee langsung menusukkan kembali daging tersebut lalu menyuapkannya ke mulut sungho. Sungho pun membuka mulutnya dan menerima suapan ailee.

“Enakkan oppa?” tanya ailee dengan semangat. Sungho mengangguk mantap.

“Aku bisa membuatnya dirumah. Oppa mau?”

“Boleh, beli saja dagingnya..”

“Arrasso... oppa... kalau oppa mau makan sesuatu, bilang saja.. aku akan memasaknya untuk oppa.. kapanpun oppa mau...”


@@@


“Oppa... kalau oppa mau makan sesuatu, bilang saja.. aku akan memasaknya untuk oppa.. kapanpun oppa mau...”

          Suara itu tidak asing di telinga doojoon maupun gikwang. Gikwang yang melihat kemesraan keduanyapun tersenyum sambil melirik ke arah doojoon yang kini sedang terdiam dengan ekspresi muka yang sulit ditebak. Gikwangpun berniat untuk mengecek sekali lagi hyungnya.

“Hyung, kesitu yuk, ada daging-dagingan. Aku tiba-tiba saja ingin makan dagiing...”

          Gikwangpun menarik tangan doojoon cepat sehingga doojoon tak bisa menolak. Mereka perlahan-lahan mendekati kedua insan yang kini tengah pamer mesra didepan mereka. Tiba-tiba namja yang berada didepan mereka pergi sebentar karena telfonnya berdering.

“Hyung.. ayo coba dagingnya.. ini enak loh..” ucap gikwang yang pura-pura tidak mengetahui keberadaan ailee.

          Doojoon yang begitu syok langsung melahap salah satu daging yang tersaji dipiring. Ia mengunyah tak jelas. Jantungnya berdegup kencang tatkala ia menyadari yeoja yang seminggu lalu membuat jantungnya berdegup kencang kini sedang berdiri membelakanginya. Doojoon berusaha menyembunyikan perasaan gugupnya dari gikwang dan tentunya yeoja yang ada disampingnya.

“Hyung, tunggu sebentar ya, aku terima telfon dulu” Gikwang yang beralasan kini meninggalkan namja dan yeoja tersebut sesuai rencananya.

          Doojoon kini tengah mengambil air putih dan meminum air itu dengan susah 
 payah. Tenggorokannya tiba-tiba saja tercekat dan tak bisa bekerja dengan normal. Makanan yang baru saja ia kunyah tak bisa masuk dengan mulus ke tenggorokannya. Ia baru saja ingin beranjak dari tempatnya untuk menjauh dari yeoja tersebut namun...

BRUKKK!!!

          Ailee yang tadi sedang membelakangi doojoon kini membalikkan badannya cepat dan tak sengaja menabrak doojoon yang ingin pergi juga. Ailee kehilangan keseimbangannya dan dengan cepat doojoon menangkap tubuh ailee. Tanpa disadari wajah keduanya begitu dekat. Hanya tinggal memajukan wajahnya sedikit, doojoon bisa mencium bibir ranum ailee. Ailee yang tampak syok hanya bisa terpaku dalam pangkuan doojoon. Doojoon menatap mata ailee dalam-dalam dan tanpa sadar...

CUP!

          Bibir mereka berdua bertemu. Jantung doojoon kini siap untuk meledak. Sedangkan ailee tak bisa mendengar detak jantung doojoon karena ia sendiri sibuk menyembunyikan debaran jantungnya. Kedua insan ini kini tengah diam tak bergeming. Mereka sibuk dengan perasaan kaget mereka masing-masing dan...


To Be Continue.....

Tidak ada komentar: