Sincere
Love
Part 2
Mobil van hitam milik salah satu
boyband yang kini tengah mendunia ini baru saja keluar dari salah satu stasiun
tv yang terkenal di negara ginseng tersebut. Mobil ini sedang melaju ke arah
dorm mereka. Didalam mobil, semua member terlihat sedang bercakap-cakap satu
sama lain.
“Hyung!
Mau? ini kripiknya baru saja dibuka... makan....” Ujar Yoseob pada hyungnya.
“Anni... kau saja yang makan, hyung sedang tidak ingin.” Tolak Doojoon. “Ah,
ayolah hyuuung! Ini kripik kesukaanmu..” Bujuk yoseob lagi. “Anniya... sudahlah
jangan ganggu aku.” Ujar doojoon sedikit kesal.
Doojoon
memasangkan kedua earphonenya dan mulai bersandar ke jok mobil sambil
mendengarkan lagu. Yoseob yang duduk disampingnya bisa mendengar suara lagu
yang sedang diputar oleh leadernya tersebut. Ia langsung memakan kripiknya
sembari kebingungan. Doojoon memutar kepalanya menghadap jendela lalu menutup
matanya pelan.
“Doojoon
hyung, Waeyo?” tanya dongwoon yang duduk di jok depan yoseob. Yoseob hanya bisa
mengangkat kedua bahunya lalu dengan santainya ia memakan kripiknya lagi.
Perjalanan pulang ke dorm pun terasa sedikit aneh bagi mereka.
@@@
“Ye
jin-ah, darimana saja? Aku mencarimu...” ujar seseorang yang tengah berlari ke
pintu gerbang stasiun tv ternama di korea tersebut.
Ailee yang baru saja kembali sehabis
menenangkan hatinya pun bingung tatkala wanita yang merupakan istri dari
manajer nya berlari mencarinya. “Ahjumma... waeyo?” tanya ailee khawatir.
“Ailee ya. Ppali.. ada seseorang mencarimu.” Tanpa basa-basipun ahjumma
tersebut langsung menarik tangan ailee ke guest room.
In Guest Room...
Seorang namja tengah duduk di sofa
panjang berwarna pastel sambil memegang cup kopi hangatnya. Kakinya
bergoyang-goyang pertanda ia sudah menunggu lama. Ia beberapa kali melirik jam
tangan hitam bermerek miliknya. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka diikuti
oleh kedatangan dua wanita. Wajahnya langsung menoleh dan air mukanya berubah
cerah. Bibirnya mengulas senyum tipis tatkala salah satu dari wanita tersebut
datang menghampirinya. Tanpa bicara sepatah katapun, namja tersebut memeluk
yeoja tersebut langsung memeluk yeoja itu.
“Oppa...”
Isak yeoja tersebut dalam pelukannya. “Oppa pulang... Sayang..” ucapnya sambil
mengelus rambut halus wanita yang kini tengah mengangguk. “Hey.. kenapa
menangis? Nanti orang salah sangka pada oppa...” ujarnya menggoda yeoja
tersebut. Yeoja itupun tak perduli apa yang dikatakan oleh namja yang kini
sedang memeluknya.
“Ailee
ya... uljimaa... oppa kan sudah pulang sayang...” ujarnya sambil melepas
pelukannya pada Ailee. Ailee mengangguk dan langsung menghapus air matanya. Ia
menatap namja tersebut lama hingga akhirnya ia mengeluarkan sepatah kata.
“Bogoshippoooooo...” ujar ailee manja sambil berhambur ke pelukan namja
tersebut.
“Nado.. Ailee ya.. jal jinaesso?” ailee mengangguk mantap membalas
pertanyaan yang ditujukan untuknya. “Oppa.. Jibbe kajja... eo? Pulang yaah,,”
ajak ailee. Namja tersebut hanya menatap ailee sambil tersenyum. “Sung ho
oppa... “ panggil ailee. Namja tersebut tersenyum sambil mengangguk.
@@@
“Seob
ah” panggil Gikwang pada yoseob yang sedang ada dikamarnya. “Eo?” jawab yoseob
sambil mengganti kemejanya dengan kaos tipis berwarna hitam. “Doojoon hyung,
tadi di mobil kenapa?” tanya gikwang sambil duduk dikasur yoseob dan mengutak
atik rubik.
“Ah, molla... sejak masuk ke dalam mobil hyung
diam saja. Aku bingung harus apa. Apa doojoon hyung tidak berbicara sesuatu
sebelumnya? Aku lihat doojoon hyung sedang mengobrol dengan mu kan, sebelum
kita pergi ke mobil?” ujar yoseob yang sekarang sudah terbaring disamping
gikwang.
Gikwang yang mendengar perkataan
yoseob semakin memutar otaknya. Ia benar-benar sudah tidak nyaman dengan
situasi seperti ini. Memang sepeti biasa, gikwang adalah orang yang paling
tidak tahan melihat situasi dimana salah satu member beast uring-uringan
ataupun hanya diam. Ia harus segera mencari tahu penyebabnya dan mencairkan
kembali suasana bisu leadernya.
@@@
Seminggu kemudian...
“Oh! Oppa! Hari ini aku sedang tidak
ada manggung loh... kita jalan-jalan yuk?” Ujar ailee manja pada namja bertubuh
tinggi tersebut. Sung ho mengelus kepala ailee pelan sambil tersenyum manis.
“Ailee, kamu itu sudah dewasa. Kenapa masih bertingkah seperti anak kecil sih?”
goda sung ho pada ailee yang tengah melingkarkan tangannya dilengan sung ho.
“Wae? Shirro?” ujar aile cemberut. “Anni.. kyeowo.” Sung ho tersenyum lembut
pada Ailee. Merekapun langsung bersiap-siap untuk berjalan jalan.
@@@
“Hyung!
Suasana hari ini cerah kan?? Jalan saja yuk? Temani aku membeli beberapa
persediaan makanan. Aku rasa kulkas kita mulai kosong.”
“Pergi
saja sama yang lain gikwang ah”
“Andwae...
yang lain sudah pergi duluan. Yoseob dan Junhyung sedang ada live perform.
Dongwoon dan yang lain pergi untuk menonton live performance mereka. Sepulang
itupun, mereka akan pergi ke daerah cheongdamdong dan pergi ke mall.”
“Kenapa
kau tidak ikut saja tadi?”
“Mana
bisa aku meninggalkan hyung sendiri di dorm. Terlebih lagi kelihatannya hyung
sedang kurang sehat. Hyung tau kan aku ini orang seperti apa?”
“Baiklah
kalau begitu, tunggu ya aku bersiap-siap dulu.”
Doojoon dengan malasnya beranjak dari kasurnya
menuju kamar mandi. Suara gemerisik airpun terdengar beberapa saat setelahnya.
Gikwang tersenyum menang. Ia langsung keluar dan menelfon dongwoon.
“Hyung
sudah mulai mandi. Aku rasa sebentar lagi kami akan pergi. Beritahu Yoseob, ia
bisa langsung pulang setelah performancenya.“
“Arrasso,
kami percaya padamu Gikwang ah...” Terdengar suara bahagia dongwoon dari
seberang sana.
“Apa
sudah ada tanda-tanda pergerakan dari ‘nya’ ?”
“Belum.
Tapi aku sudah menelfon kenalanku itu. Dia bilang ia sedang menuju supermarket
daerah sana. Kau pergi ke supermarket disana saja. Kami akan menghubungimu lagi
nanti.”
“Arrasso..
aku akan menunggu.”
Perbincangan rahasia di telfon
tersebut berakhir. Gikwang dengan hati-hati langsung melesat ke kamarnya dan
mulai bersiap-siap. Tidak lupa ia membawa teleskop milik junhyung dan sapu
tangan kesayangan milik doojoon yang baru saja ia curi sebelum menelfon
dongwoon.
Beberapa menit kemudian gikwang keluar
kamar dan melihat doojoon sudah berpakaian rapi. Doojoon memperhatikan setelan
baju yang doojoon kenakan. Ia menggeleng sebentar. “Terlalu biasa..”
Ia
melesat ke dapur dan langsung mengambil sosis goreng yang masih bersisa untuk
sarapan beast tadi pagi. Ia melumuri sosis tersebut dengan kecap dan ia bersiap
memulai aksinya. Ia berlari ke arah doojoon dan...
BRUKKK!
Dengan sengaja ia menempelkan kecap
tersebut pada kaos abu yang baru saja doojoon kenakan. “Aigoo mianhae hyung,
lantainya licin.. aigoo aku akan mengambilkan baju untukmu.” Gikwang melesat ke
depan lemari doojoon sambil memilah baju yang tepat. Doojoon yang tidak tahu apa-apa
hanya mendengus kesal sambil melepas bajunya.
“ini
hyung.. pakai ini...” gikwang memberikan kaos biru berkerah dan bercorak garis
putih yang terlihat biasa namun selalu terlihat exclusive ketika dipakai oleh
doojoon.
“Kenapa
harus kaos ini? Biar aku mengambil yang lain.” Ucap doojoon.
“Anni...
hyung, lihat jam. Ini sudah terlalu siang untuk pergi ke supermarket. Aku tidak
ingin mengantri hyung... ne? Ne? Jebal... “
Doojoon yang tak punya pilihan lain
hanya bisa mnuruti keinginan gikwang. Setelah beberapa menit akhirnya mereka
pergi meninggalkan dorm. Kali ini gikwang memaksa hyungnya yang menyetir.
Sedangkan gikwang sibuk memberi aba-aba pada dongwoon bahwa mereka telah
meninggalkan dorm.
@@@
Ailee kini sedang berada di dalam
mobil yang tengah dikemudikan oleh sung ho. Manajernya mengatakan bahwa hari
ini perkiraan cuaca sangat bagus, tidak terlalu dingin untuk berkeliling
disepanjang jalanan korea. Terlebih lagi, kedatangan sung ho yang sudah lama
tidak datang ke korea menambah semangat ailee untuk pergi keluar dari
apartmentnya.
“Kita
mau jalan kemana sayang?” tanya sungho sambil melihat lihat toko dipinggir
jalan.
“Bagaimana
kalau kita ke supermarket? Mulai besok, syutingnya pasti dimulai pagi sekali,
lalu dimulai lagi pada malam hari. Aku harus memasak untuk bekalku selama
syuting. Dan aku bosan, dikulkasku hanya berisi makanan cepat saji. Aku ingin
membeli bahan makanan yang lain, biar oppa bisa makan” jelas ailee panjang
lebar.
“Arrasso...
bagaimana kalau kita ke supermarket yang disana, sehabis belanja oppa akan
mengajakmu makan direstoran tepat diseberang supermarket itu.. mau?” tanya
sungho.
“Boleh..”
ailee mengangguk mantap. Seketika handphone nya berdering. Layar ponselnya
menunjukan nama manajernya.
“Yoboseyo?” “...” “Eo,
aku dan sungho oppa sedang menuju supermarket.”
“.......” “Ne, supermarket dijalan itu, waeyo?” “....”
“Ah,
geuraeyo? Ne, gwaaenchana... Ne... “ Ailee menutup telfonnya lalu memasukkan
telfonnya kedalam tas kecilnya.
“Nugu?” “Ah... Byungji oppa... dia kira kita
sedang ada disupermarket yang sama dengannya. Rupanya, ia salah melihat.”
“ah..
geuraeyo? Sayang sekali kalau begitu...” “Ne...”
Ailee mulai memasang lagi earphonenya
mendengarkan lagu yang akan ia nyanyikan pada dramanya nanti. Ia mencoba
menghafal lagi liriknya berulang-ulang. Sungho yang melihat ailee tersenyum
gemas. Ponsel sungho tiba-tiba saja bergetar. Ia melihat nama yang tertera pada
layar ponselnya. Nomornya tak dikenal. Ia membiarkan saja ponselnya bergetar
hingga mati. Namun, ponselnya bergetar lagi. Ia memutuskan untuk menjawab
telfonnya.
“Yoboseyo?” “Ne, yoboseyo subaenim..” terdengar suara
laki-laki yang terdengar sumringah diseberang sana.
“Ah,
mianhaeyo... Nugu..seyo?” tanya sungho sedikit bingung dirinya dipanggil
sunbaenim.
“Aigoo...
Hyung! Ini aku! Kita suka berlatih judo bersama sewaktu SMA! Apa kau sudah
melupakanku hyung?” Tanya orang yang berbicara di telfon.
“Chamkan...
neo... Junhyung??” Tanya sungho tidak percaya. Suara sungho yang begitu keras
membuat ailee mendelik bingung. Sungho pun tersenyum manis pada ailee sambil
berkata mian tanpa suara. Ailee pun langsung menghafalkan liriknya lagi.
“Ne..
ne... hyung aku dengar kau sedang ada dikorea. Kenapa tak menghubungiku? Aku
ingin sekali bertemu denganmu hyung! Hyung taukan? Aku kini sudah terkenal?”
“Ahahaha...
ne ne.. aku tau... kemarin sewaktu aku sedang dibandara incheon, aku sedang
menunggu supir yang akan menjemputku. Tiba-tiba saja aku melihatmu sedang
menari sambil bernyanyi di tv. Aku bermaksud menelfonmu, namun aku lupa.
Ponselku yang 3 tahun lalu itu rusak. Karna itu aku kehilangan nomormu.”
“Jinja?
Aigoo.. hyung sekarang ada dimana? Ayo kita bertemu...”
“Aku
sedang menuju supermarket. Kau tau kan? Restoran favorit kita sewaktu dulu...
bagaimana kalau kita bertemu disana? Apa kau sibuk?”
“Tidak,
tidak sama sekali. Baiklah aku akan bersiap-siap. Sampai ketemu hyung..”
“Ne...”
Sungho menutup telfonnya sambil tersenyum.
@@@
Sebuah mobil berwarna hitam telah
terparkir disalah satu parkiran supermarket. Kedua penumpang didalamnya turun
dan langsung masuk menuju supermarket tersebut. Salah satu dari kedua orang itu
mengambil trolley dan keduanya kini mulai masuk dan memilih milih barang yang
akan dibeli. Tiba-tiba ponsel salah satu dari orang tersebut bergetar. Namja
tersebut melihat layar ponselnya dan membaca pesan masuk.
From: JunhyungGikwang ah, mereka sebentar lagi sampai. Bersiaplah.
Gikwangpun
mendorong trolleynya menyusul doojoon yang sedari tadi sudah sibuk dengan
beberapa barang ditangannya. “Hyung, masukkan kesini...” ujar gikwang. Doojoon
memasukkan beberapa snack serta beberapa minuman kaleng. Kini doojoon sudah
melesat lagi ke tempat beras. Ia melihat-lihat karung beras yang ada didepannya
sambil menimbang-nimbang mana yang harus ia beli.
“Hyung
ambil yang sedikit saja. Sebentar lagikan kita akan ke jepang.”
“Benar,
ayo pilih, mau yang ini atau ini?” tanya doojoon yang moodnya sudah membaik
semenjak ia mulai keluar dari dorm.
“Ayo
kita coba beras merek yang itu. Aku rasa, beras merek yang satunya kurang enak.
Eommaku sudah pernah mencobanya.”
“Geuraeyo?
Yasudah, sini! Dekatkan trolleynya. Biar hyung angkat berasnya.”
@@@
“Oppa..
tolong ambilkan trolleynya...” ujar ailee yang sudah masuk duluan ke dalam
supermarket.
“Kita
mau beli apa dulu?” tanya sungho yang tidak tau apa-apa.
“Kita
beli bahan makanan dulu... aku tidak begitu perlu barang-barang lain kok.”
“Baiklah,
kajja..”
Di tempat makanan mentah...
“oppa..
oppa suka jamur ini kan? Mau ae masakin nanti malem?” tanya ailee dengan dua
macam jamur ditangannya.
“Ne..
boleh...”
“Mau
yang mana? Ini atau ini?”
“Yang
mana saja, oppa suka keduanya...”
“Kalau
begitu beli keduanya saja...” Ujar ailee sambil memasukkan jamur tersebut ke
trolley. Tanpa basa-basi ailee sudah melesat mengambil bahan makanan mentah
yang lainnya.
Setelah sekitar 15 menit berkutat
dengan makanan mentah, kini ailee dan sungho sedang berjalan ke arah makanan
siap saji. Disana ada daging sapi kesukaan ailee. Ailee langsung berlari kecil
ke arah daging-daging yang baru saja dimasak tersebut. Sunghopun mau tak mau mengikuti
ailee dari belakang. Ailee mencolokkan tester daging tersebut dengan tusuk gigi
dan menyuapkan daging tersebut ke mulutnya.
“Hmm!
Jinjja mashitta! Oppa.. mau coba?” Ailee langsung menusukkan kembali daging
tersebut lalu menyuapkannya ke mulut sungho. Sungho pun membuka mulutnya dan
menerima suapan ailee.
“Enakkan
oppa?” tanya ailee dengan semangat. Sungho mengangguk mantap.
“Aku
bisa membuatnya dirumah. Oppa mau?”
“Boleh,
beli saja dagingnya..”
“Arrasso...
oppa... kalau oppa mau makan sesuatu, bilang saja.. aku akan memasaknya untuk
oppa.. kapanpun oppa mau...”
@@@
“Oppa...
kalau oppa mau makan sesuatu, bilang saja.. aku akan memasaknya untuk oppa..
kapanpun oppa mau...”
Suara itu tidak asing di telinga
doojoon maupun gikwang. Gikwang yang melihat kemesraan keduanyapun tersenyum
sambil melirik ke arah doojoon yang kini sedang terdiam dengan ekspresi muka
yang sulit ditebak. Gikwangpun berniat untuk mengecek sekali lagi hyungnya.
“Hyung,
kesitu yuk, ada daging-dagingan. Aku tiba-tiba saja ingin makan dagiing...”
Gikwangpun menarik tangan doojoon
cepat sehingga doojoon tak bisa menolak. Mereka perlahan-lahan mendekati kedua
insan yang kini tengah pamer mesra didepan mereka. Tiba-tiba namja yang berada
didepan mereka pergi sebentar karena telfonnya berdering.
“Hyung..
ayo coba dagingnya.. ini enak loh..” ucap gikwang yang pura-pura tidak
mengetahui keberadaan ailee.
Doojoon yang begitu syok langsung
melahap salah satu daging yang tersaji dipiring. Ia mengunyah tak jelas.
Jantungnya berdegup kencang tatkala ia menyadari yeoja yang seminggu lalu
membuat jantungnya berdegup kencang kini sedang berdiri membelakanginya.
Doojoon berusaha menyembunyikan perasaan gugupnya dari gikwang dan tentunya
yeoja yang ada disampingnya.
“Hyung,
tunggu sebentar ya, aku terima telfon dulu” Gikwang yang beralasan kini
meninggalkan namja dan yeoja tersebut sesuai rencananya.
Doojoon kini tengah mengambil air
putih dan meminum air itu dengan susah
payah. Tenggorokannya tiba-tiba saja
tercekat dan tak bisa bekerja dengan normal. Makanan yang baru saja ia kunyah
tak bisa masuk dengan mulus ke tenggorokannya. Ia baru saja ingin beranjak dari
tempatnya untuk menjauh dari yeoja tersebut namun...
BRUKKK!!!
Ailee
yang tadi sedang membelakangi doojoon kini membalikkan badannya cepat dan tak
sengaja menabrak doojoon yang ingin pergi juga. Ailee kehilangan
keseimbangannya dan dengan cepat doojoon menangkap tubuh ailee. Tanpa disadari
wajah keduanya begitu dekat. Hanya tinggal memajukan wajahnya sedikit, doojoon
bisa mencium bibir ranum ailee. Ailee yang tampak syok hanya bisa terpaku dalam
pangkuan doojoon. Doojoon menatap mata ailee dalam-dalam dan tanpa sadar...
CUP!
Bibir mereka berdua bertemu. Jantung
doojoon kini siap untuk meledak. Sedangkan ailee tak bisa mendengar detak
jantung doojoon karena ia sendiri sibuk menyembunyikan debaran jantungnya.
Kedua insan ini kini tengah diam tak bergeming. Mereka sibuk dengan perasaan
kaget mereka masing-masing dan...
To Be Continue.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar